Diwenehi Ati Ngrogoh Rempela

Paribasan Jawa “Diwenehi Ati Ngrogoh Rempela” tegese diwenehi sethithik nanging njaluk sing akeh. Sakiki akeh wong kang lali karo asale mergo ora kroso ditulung malah njaluk luwih. Perumpamaan Bahasa Jawa ini memiliki makna yang kurang lebih sama dengan ibarat dalam bahasa Indonesia “sudah dikasih hati minta jantung pula”. Orang-orang yang diberikan bantuan sedikit malah minta lebih banyak lagi sungguh tidak punya malu. Seharusnya mereka menyadari bahwa menolong pun ada batas-batasnya.

Makan hati berulam jantung, adalah keadaan yang memaksa seseorang untuk mempertimbangkan ulang cara memberikan kebaikan kepada orang lain. Mengapa? Karena kebaikan yang tidak dikelola dengan baik akan dapat dihancurkan oleh kejahatan yang dikelola dengan baik. Sudah sepatutnya kita memikirkan ulang tindakan kita selama ini. Memang Allah Maha Melihat dan tidak pernah tidur. Tapi selain Allah, masih ada setan yang juga tidak pernah lelah mengarahkan hati manusia menuju jalan kemaksiatan.


Comments

Satu tanggapan untuk “Diwenehi Ati Ngrogoh Rempela”

  1. […] yang selama ini menutupinya. Ada masa dimana semua manusia mencapai titik jenuh sehingga semua unek-unek hati menuntut untuk […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *