Ing Dunyo Iki Ono Rong Warno Sing Diarani Bebener, Yo Kuwi Bener Mungguhing Pangeran Lan Bener Soko Kang Lagi Kuwoso

Gambar Manusia Meditasi Yoga di Tepi Danau pada sore hari.
Gambar Manusia Meditasi Yoga di Tepi Danau pada sore hari.

Bagaimana kabar kawan blogger Jombang? Anda bertemu lagi dalam artikel motivasi kehidupan bersama The Jombang Taste. Masih melanjutnya tulisan sebelumnya, artikel kata-kata bijak bahasa Jawa ini membahas Falsafah Adi Luhung yang sarat makna kehidupan. Kalimat bijak hari ini adalah Ing Dunyo Iki Ono Rong Warno Sing Diarani Bebener, Yo Kuwi Bener Mungguhing Pangeran Lan Bener Soko Kang Lagi Kuwoso. Kalimat tersebut kurang lebih berarti: di dunia ini ada dua kebenaran yaitu kebenaran Tuhan dan kebenaran penguasa.

Ada dua kebenaran yang harus diketahui oleh manusia yaitu kebenaran Sang Pencipta dan kebenaran penguasa. Kedua kebenaran tersebut harus ditaati oleh manusia jika ingin tenteram hidupnya. Kebenaran Sang Pencipta adalah kebenaran saringat (syari’ah), kebenaran yang diberitakan oleh kitabNya melalui RasulNya, dan kebenaran penguasa adalah kebenaran Undang-Undang suatu Negara. Kedua kebenaran ini selama bisa berjalan bersamaan tak harus dipertentangkan. Karena Sang Pencipta berbicara secara global dan pemerintah berbicara secara lokal Negara itu (Sudjono: 2013)

Akan tetapi jika terjadi pertentangan antara kebenaran yang dibawa oleh Pencipta dan penguasa, maka kebenaran Pencipta-lah yang harus diambil. Karena Dia-lah pemilik sebenar-benar hidup dan Dia-lah pemilik jiwa dan raga kita. Dan tatkala ada penguasa yang Adigang Adigung Adiguna, semena-mena mempergunakan kekuasaannya maka bersabarlah, karena sesungguhnya Tuhan melihat apa yang kita lakukan dan ia lakukan.

Kita akan menerima atas kesungguhan pekerjaan kita dan ia akan menerima atas keadigang adigung adigunanya. Tak ada satu apapun di dunia ini yang luput dari pantauan Tuhan. Konsep dua kebenaran ini sendiri dalam Islam dikenal dengan istilah ketaatan pada Tuhan, ketaatan pada Rasul, dan pada Pemerintah. Dalam konsep Jawa hal ini kemudian diringkas menjadi dua; ketaatan pada Tuhan dan Rasul disebut sebagai kebenaran Pangeran (Tuhan) karena Rasulpun hakikatnya juga membawa kebenaran Tuhan. Jika Tuhan secara perintah globalnya maka secara teknis, Rasul-lah yang menjelaskan.

Sedang nasehat bijak yang kedua adah ketaatan pada pemerintah (ulil amri). Ketaatan kepada ulil amri ini juga diajarkan dalam Islam agar tercipta tatanan hidup gemah ripah loh jenawi toto tentrem kerto raharjo. Jika seseorang dapat menerima dua kebenaran tadi maka hidupnya akan tenteram, damai, dan bahagia karena ia berjalan dalam jalan dua kebenaran tersebut. Dengan pengakuan terhadap dua kebenaran di atas, masyarakat akan berapa dalam ketertiban sosial, sehingga segala tenaga danpikiran dapat dicurahkan pada hal-hal yang membangun.

Semoga artikel pepatah bahasa Jawa ini bisa menambah wawasan Anda terhadap kekayaan nilai moral budaya Nusantara. Mudah-mudahan tulisan ini berguna meningkatkan motivasi hidup Anda.

Daftar Pustaka:

Sudjono. 2013. Nguri-uri Pitutur Luhur Falsafah Adi Luhung. CV. Karya Mandiri Sentosa: Ngawi


Comments

4 tanggapan untuk “Ing Dunyo Iki Ono Rong Warno Sing Diarani Bebener, Yo Kuwi Bener Mungguhing Pangeran Lan Bener Soko Kang Lagi Kuwoso”

  1. […] namun memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan. The Jombang Taste hadir menyapa Anda melalui kata-kata bijak Bahasa Jawa yang berbunyi: Cokro Manggilingan, Urip Kuwi Ibarate Rudho Kang Tansah Mubeng. Kata-kata mutiara […]

  2. Biarlah saya jelek dimata manusia, asalkan baik dimata Tuhan. Nice post, mas.

    1. Lebih oke lagi kalau oke dua-duanya mas. 🙂

  3. Avatar Suryadi
    Suryadi

    Jaman wis akhir. Wong bener akeh sing melu keblinger. Jarene yen ora edan ora keduman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *