Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe

Cerita Hikayat Raja Arief Imam - Gambar Doodle karya Hidayat Said
Cerita Hikayat Raja Arief Imam – Gambar Doodle karya Hidayat Said

Bagaimana kabar kawan blogger Jombang hari ini? Semoga aktifitas Anda hari ini selalu mendapatkan kemudahan dan keberkahan dalam melangkah. Sebagai manusia normal, setiap hari kita selalu bekerjasama dengan orang lain, baik untuk tujuan komersil maupun aktifitas sosial di masyarakat. Salah satu nasehat bahasa Jawa yang menarik kita renungkan adalah sepi ing pamrih rame ing gawe. Kata-kata bijak Bahasa Jawa ini artinya bahwa setiap perbuatan kita hendaknya tidak mengharap pamrih yang penting kerjakan dengan baik.

Sepi ing pamrih rame ing gawe dapat diartikan bahwa dalam melakukan sesuatu hendaknya kita tidak terlalu memikirkan apa yang akan kita dapat dan tak perlu banyak bicara. Akan tetapi melaksanakan apa yang menjadi tugasnya. Dalam pelaksanaan falsafah ini diperlukan komitmen dan keikhlasan yang sangat tinggi. Bisakah kita melaksanakan hal itu? Tentu tidak mudah. Keinginan untuk dipuji dan dihargai selalu dimiliki oleh setiap manusia. Namun penting kita pikirkan bahwa manfaat lebih utama daripada pujian. Kuncinya adalah ikhlas beramal.

Ikhlas untuk tidak menceritakan kebaikan yang sudah kita lakukan, bekerja tidak untuk dipuji dan tetap berkomitmen pada pekerjaan kita walau tanpa pengawasan dari orang lain. Ketika kita berprinsip sepi ing pamrih rame ing gawe, sudah barang pasti kita tidak koar-koar menyebutkan kebaikan-kebaikan kita dan menyebut-menyebut kekurangan orang lain. Dengan menyebutkan kebaikan kita, maka sifat ikhlas telah lenyap dan berangsur-angsur tergantikan oleh sifat sombong.

Sebaiknya kita terlalu menganggap penting hasil pekerjaan kita. Mengapa? Karena mungkin orang lain yang kita anggap kerjanya kurang itu malah lebih banyak kerja dari pada kita. Mungkin juga kerjanya dibalik layar dan memang tidak mau dilihat oleh kebanyakan orang. Tak perlu memikirkan apa yang akan kita dapat, tetapi kerjakan apa yang menjadi tugas kita sebaik mungkin. Tuhan tidak akan pernah salah memberi imbalan pada kita, walau mungkin gaji kita tak seberapa tapi yakinlah bahwa kerja sungguh-sungguhmu akan mendapatkan balasannya. Semoga tulisan ini bisa memberi inspirasi bagi kehidupan Anda.

Daftar Pustaka:

Sudjono. 2013. Nguri-uri Pitutur Luhur Falsafah Adi Luhung. CV. Karya Mandiri Sentosa: Ngawi


Comments

7 tanggapan untuk “Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe”

  1. Avatar Amuys Blog
    Amuys Blog

    nggak usah pamer. kalau kena batunya malah susah sendiri.

  2. Avatar Heru
    Heru

    Berbuat baik jangan diungkit-ungkit. Biar Tuhan saja yang Maha Tahu.

  3. Setelah berbuat baik segera lupakan kebaikan itu

  4. Avatar Amanglolu
    Amanglolu

    Yg banyak omong biasanya sedikit kerja.

  5. Avatar Arief Maulana
    Arief Maulana

    Berikan bantuan dengan tangan kananmu tapi jangan sampai ketahuan tangan kirimu.

  6. Avatar Jen Rahmat
    Jen Rahmat

    Wong kakean omong biasane males kerjo.

  7. Sedikit bicara banyak kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *