Pada suatu hari di musim panas yang cerah, Tikus Baik Hati sedang menuju ke hutan untuk berburu. Di tengah perjalanan, dia mendengar teriakan keras dari sebidang sawah yang sedang di sampingnya. Tikus pun berlari menuju sumber suara dan melihat seorang anak kecil yang sedang terjebak dalam jebakan lebah. Anak itu terlihat sangat ketakutan dan menderita karena disengat oleh sekelompok lebah yang sangat marah.
Tanpa ragu-ragu, Tikus Baik Hati segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan bocah tersebut. Dia dengan berani menyerbu ke arah lebah tersebut dan memutar kepalanya di sekeliling anak itu dengan tangkas. Dia berhasil menaklukkan lebah-lebah itu, meskipun dirinya sendiri kemasukan beberapa sengatan dari mereka.
Setelah memastikan bahwa anak itu aman, Tikus Baik Hati membawa bocah tersebut ke rumah dekat sawah. Di sana, dia bertemu dengan pemilik sawah yang sangat bersyukur dan terima kasih atas tindakan heroik Tikus. Pemilik sawah – seorang pak tani – merasa terkejut dan kagum dengan keberanian Tikus yang rela mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan anaknya.
Pak Tani itu pun merasa terharu dan mulai meyakini bahwa Tikus Baik Hati sebenarnya tidak hanya seekor tikus liar biasa, melainkan juga sosok yang baik hati dan penuh keberanian. Sejak saat itu, Tikus Baik Hati menjadi sahabat pak tani dan selalu membantunya dalam memelihara sawahnya. Mereka menjadi teman yang tidak terpisahkan dan sering kali mendapat penghormatan dari orang-orang yang mengenal perbuatan baik mereka.
Tinggalkan Balasan