Ayat Al-Quran Yang Menerangkan Syetan Berdosa dan Durhaka Kepada Allah SWT

Marilah kita melihat kedudukan iblis atau syetan dan nasib yang diterimanya akibat dari dosanya. Dahulunya, iblis merupakan satu makhluk yang taat kepada Allah dan mendapat kedudukan yang baik pada sisi-Nya, serta ia termasuk dalam golongan jin. Kemudia ia berlaku durhaka dan ingkar kepada Allah SWT. Sebagaimana tertulis dalam QS AL Kahfi ayat 50:

“Adalah ia (iblis) dari golongan jin, lalu ia durhaka kepada Tuhannya”.

Tentang kedurhakaannya itu diterangkan di dalam Al Quran, yaitu ia enggan dan membangkang tatkala Allah memerintah kepadanya supaya ia bersujud hormat kepada Adam. Dengan sikap sombong dan takabur di hadapan Allah ia berkata sebagaimana tertulis dalam QS Al Isra ayat 61:

“Patutkah aku bersujud kepada orang yang engkau jadikan dari tanah?”

Dan perkataan setan yang tertulis di dalam QS Al A’raf ayat 12:

“Aku lebih baik daripadanya (Adam) karena Engkau jadikan aku dari api, sedang ia Engkau jadikan dari tanah”.

Iblis Berlaku Sombong dan Dikutuk oleh Allah

Dengan sadar dan tahu, syetan telah enggan dan membangkang mengerjakan perintah Allah, dengan cara menampakkan kesombongannya di hadapan Allah. Sikapnya itu adalah takabur dan merasa diri besar, tak mau tunduk kepada perintah Allah.

Inilah sikap yang paling besar dosanya pada sisi Allah. Oleh sebab itu, hukumannya pun harus setimpal dengan dosanya. Maka jatuhlah hukuman Allah atas dirinya, yaitu iblis diusir dari sisi Allah dan mendapat laknat kutukan selama hidupnya.

Di kala iblis berlaku sombong di hadapan Allah, dan bersikap durhaka kepada-Nya, dikemukakannya suatu alasan yang lemah dan sangat keliru, yaitu ia mengatakan, bahwa dirinya lebih baik daripada Adam, sebab ia merasa dijadikan dari api, sedang Adam dijadikan dari tanah.

Iblis sangat keliru dalam memandang kejadian alam tadi. Dikiranya api lebih baik daripada tanah. Padahal disisi Allah semua alam sama baiknya karena semua alam adalah makhluk-Nya. Allah yang menjadikannya, serta Ia sendiri yang mengetahui dengan pasti rahasia dan manfaat dari alam itu.

Dengan pernyataannya yang sombong itu, seakan-akan iblis merasa bahwa ia memiliki kedudukan sama dengan Allah. Iblis lupa bahwa dirinya adalah salah satu dari makhluk ciptaan Allah, yang sepatutnya harus taat dan tunduk kepada perintah-Nya.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda dalam mempelajari pengetahuan agama Islam.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *