Cerita Cinta Dewi Sri dan Dewa Angin

Dewi Sri dan Dewa Angin adalah karakter dalam mitologi Jawa yang merupakan simbol dari kesuburan dan kelimpahan. Cerita cinta mereka ditandai dengan perjuangan dan pengorbanan demi kesejahteraan umat manusia.

Dewi Sri adalah dewi kesuburan dan beras yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Ia merupakan putri dari Batara Guru, raja para dewa, yang memerintah di Kahyangan, tempat tinggal para dewa. Ia memiliki kecantikan yang mempesona dan sifat yang lembut, sehingga banyak dewa dan manusia yang jatuh hati kepadanya.

Dewa Angin, di sisi lain, adalah dewa yang mengendalikan angin dan cuaca. Ia merupakan putra dari Batara Sambu, dan dikenal sebagai sosok yang kuat, gagah, serta memiliki kekuatan yang luar biasa. Dewa Angin jatuh cinta pada Dewi sejak pertama kali bertemu dengannya dan berusaha untuk mendhatiannya.

Namun, perjalanan cinta mereka tidaklah mudah. Batara Guru, ayah Dewi Sri, menilai bahwa Dewa Angin bukan pasangan yang cocok untuk putrinya. Ia lebih menginginkan putrinya menikah dengan dewa yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi. Akibatnya, Batara Guru mencoba menghalangi hubungan Dewi Sri dan Dewa Angin dengan berbagai cara.

Meski demikian, Dewi Sri dan Dewa Angin tidak patah semangat. Mereka terus berjuang untuk bersama, meskipun harus menghadapi rintangan dan cobaan dari Batara Guru. Suatu hari, Dewi Sri memutuskan untuk turun ke bumi dan memberikan kemakmuran kepada manusia melalui padi dan beras yang ia ciptakan. Dewi Sri berharap bahwa dengan perbuatannya ini, ayahnya akan melihat kebaikan hatinya dan mengizinkan hubungannya dengan Dewa Angin.

Sementara itu, Dewa Angin juga turun ke bumi dan bersumpah untuk melindungi Dewi Sri dan hasil pertaniannya. Ia mengendalikan angin dan cuaca agar padi dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang melimpah. Dalam perjuangan mereka, Dewi Sri dan Dewa Angin menjadi kekuatan alam yang saling melengkapi dan mendukung.

Setelah melihat pengorbanan dan perjuangan yang telah dilakukan oleh Dewi Sri dan Dewa Angin, akhirnya Batara Guru melunak dan mengizinkan mereka untuk bersatu. Keduanya kemudian menikah dan hidup bahagia di Kahyangan. Hubungan Dewi Sri dan Dewa Angin menjadi simbol kesuburan dan kelimpahan yang terus memberkahi umat manusia hingga kini.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *