Kambing Qurban Untuk Bapak

Penggembala kambing qurban…

Takbir telah berkumandang sejak Selasa malam. Ratusan warga tumpah-ruah di jalanan desa untuk mengikuti takbir keliling dan lomba tabuh bedug. Keramaian itu berlanjut hingga pagi ini, Rabu 22 Agustus 2018. Dari semua peristiwa yang terjadi selama 24 jam terakhir ini, tidak ada benda yang berarti selain kambing qurban untuk Bapak. Untuk pertama kalinya, saya berkesempatan menunaikan kambing qurban untuk Bapak. Keinginan untuk membeli kambing qurban muncul sejak seminggu lalu. Namun niat itu tercapai pada hari Senin (20/8/2018) lalu. Saya pun mengontak salah satu teman penyedia kambing qurban di Sumbermulyo. Saya membayar pembelian kambing qurban pada Senin siang. Tanpa banyak bicara, saya memberitahukan perihal kambing qurban kepada orang tua saya. Saya sengaja tidak membicarakan terlebih dulu rencana ini karena saya takut pembelian kambing qurban ini gagal oleh waktu yang mepet dengan sholat Id.

Bapak dan Emak tampak terkejut sekaligus bahagia dengan rencana pengiriman kambing qurban. Bapak tampak mondar-mandir di depan rumah sembari menanti petugas pengiriman kambing datang. Ketika tiba waktunya takbir keliling pun Bapak tidak ikut dalam keramaian dan masih setia menunggu di serambi rumah. Saya bisa melihat raut kecemasan di wajah Bapak. Saya tidak sempat berkata apapun kepada Bapak. Saya masih disibukkan oleh lomba tabuh bedug di halaman Masjid Baitussalam. Sampai jam delapan malam pun belum tampak batang hidung kambing qurban pesanan saya. Barulah sekitar jam sembilan malam saya mendapat kabar kiriman kambing qurban sudah tiba di rumah dengan selamat. Saya menyambut kedatangan penjual kambing yang juga kawan lama saya saat saya masih aktif sebagai Staf Keuangan Yatim Mandiri. Kami sempat berbincang sebentar sebelum akhirnya dia pamit pulang karena waktu beranjak malam.

Bapak menyambut kehadiran kambing qurban dengan antusias. Inilah kambing qurban yang saya belikan secara khusus untuk Bapak di bulan Dzulhijjah tahun ini. Beliau bergegas mencari dedaunan di kebun depan rumah untuk dimakan kambing gibas itu. Dalam temaram malam, beliau mengumpulkan daun-daun hijau untuk diberikan kepada kambing. Bapak menjadi sangat perhatian pada binatang yang akan disembelih itu. Dan pada malam hari pun beliau tidur di samping kambing qurban dengan beralaskan kursi panjang yang terbuat dari bilah-bilah bambu. Kambing itu pun seolah tidak mau tidur di rumah barunya. Berulang kali dia mengembik tanpa sebab. Kiranya kambing itu ingin ditemani pemiliknya. Kambing itu berhenti membuat suara berisik saat Bapak ada di dekatnya. Terlihat saat saya terbangun jam dua pagi dini hari saya lihat Bapak tidak bisa tidur dan terus memandangi hewan di hadapannya. Saya hanya bisa memandang haru momen singkat di pagi buta itu.

Waktu beranjak siang. Sholat Idul Adha telah dimulai. Setiap warga muslim Dusun Guwo berhamburan menuju masjid. Usai sholat Id, prosesi penyembelihan hewan qurban dimulai. Tujuh ekor kambing qurban disembelih satu per satu, termasuk kambing qurban milik Bapak. Bapak rupanya sudah mulai menguasai emosinya. Saya senang bisa membelikan kambing qurban untuk Bapak. Bapak pun tampak suka-cita mengalami kejadian penting hari ini. Pada saat saudara-saudara kandung saya telah sibuk dengan urusan rumah tangganya masing-masing, saya menjadi anak bungsu yang menemani sisa hari tua Emak dan Bapak. Semoga tahun depan saya bisa membelikan kambing qurban untuk Emak. Mudah-mudahan saya bisa berbuat lebih banyak di masa-masa mendatang untuk kebahagiaan mereka berdua.


Comments

26 tanggapan untuk “Kambing Qurban Untuk Bapak”

  1. Avatar Putri Jawa
    Putri Jawa

    Barokalloh. Salut untuk niat mulia mas Agus dlm berbakti kpd ortu. Jgn khawatir mas. Pengorbanan hari ini akan membawa keberkahan kelak.

  2. Avatar Hari Setya
    Hari Setya

    Bahagianya hati orang tua adalah sumber keridhoan Allah. Mas Agus layak jadi teladan kids jaman now.

  3. Siapa ingin dimuliakan Allah, maka muliakanlah ibumu.

  4. Duh… senengnya punya anak solih macam mas Agus. Selamat hari raya Idul Adha mas. Semoga bertambah imannya.

  5. Cerita yg sangat menyentuh hati. Sangat inspiratif.

  6. Artikel pengalaman pribadi memang asyik dibaca dan banyak manfaatnya. Terima kasih mas Agus sdh menyadarkan saya.

  7. Avatar Senyum Indonesia
    Senyum Indonesia

    Cinta kepada orang tua adalah sebaik-baik cinta diantara sesama manusia.

  8. Berapa harga kambing kurban di jombang mas?

  9. Subhanalloh. Semoga membawa berkah. Mas Agus layak dapat julukan anak soleh abad ini.

  10. Qurban anak untuk orang tua adalah wujud pengabdian hidup. Semoga barokah pak.

  11. Semoga membawa berkah mas. Salut utk mas agus.

  12. Avatar Winarti
    Winarti

    Dirimu dan hartamu adalah milik orang tuamu.

  13. Pengen nangis baca tulisan ini… hiks… hiks… hiks…

  14. Avatar Li Ning
    Li Ning

    Anak hebat selalu berbakti pada orang tua.

  15. Qurban kambing tdk seberapa besar nilainya dibanding korban perasaan ortu yg ditelantarkan anaknya.

  16. Ikhlaskan saja mas. Pasti semua akan kembali ke diri mas Agus.

  17. Aku suka tulisan2 blog ini. Original dan inspiratif banget.

  18. Robbi habli minash sholihin…

  19. Anak budiman selalu mendahulukan kepentingan keluarga. Semangat mas Agus.

  20. Baca tulisan ini bikin mewek aja. Hiks!

  21. Terharu bacanya….
    Mas agus keren…

  22. Avatar Info Bola
    Info Bola

    Apakah ada yg ngiris bawang? Aku kok jadi nangis ya.

  23. Avatar Fahmi Teng
    Fahmi Teng

    Anak soleh tdk butuh pujian. Hanya memberi tak harap kembali.

  24. Avatar Cutie Carlie
    Cutie Carlie

    Aku salut pada pilihan hidup mas Agus. Mengabdi utk ortu memang tdk mudah. Semoga sukses mulia.

  25. Apakah ada yg ngiris bawang disini? Mataku berkaca-kaca jadinya.

  26. Avatar Noto Sukses
    Noto Sukses

    Berbakti pada orang tua adalah kewajiban setiap anak. Salah satu hadis nabi menyatakan bahwa dirimu dan hartamu adalah milik orang tuamu. Maka kalau kita mau menyadarinya sebenarnya semua gaji yang kita miliki untuk bekerja sehari-hari merupakan milik orang tua kita. maka kita harus memberikan kesenangan kepada kedua orang tua meskipun hal itu tidak mereka minta. Karena itulah kewajiban seorang anak.

Tinggalkan Balasan ke Cutie Carlie Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *