Apa kabar kawan blogger Jombang? Tahukah Anda bahwa selain Puspa Bangsa, Puspa Pesona dan Puspa Langka sebagai perwujudan citra kesucian, keindahan dan kelangkaan kekayaan flora Indonesia itu, setiap propinsi kini juga sudah memiliki maskot flora dan fauna. The Jombang Taste masih menyajikan artikel seri pengetahuan alam. Mari kita ulas maskot flora dan fauna masing-masing daerah di Indonesia.
Flora dan fauna itu dipilih untuk dijadikan lambang, identitas atau maskot didasarkan pada kekaguman dan penghargaan terhadap kekayaan alam masing-masing daerah. Maskot adalah orang atau binatang atau benda lain yang diberlakukan oleh suatu kelompok sebagai lambang pembawa keberuntungan atau keselamatan. Inilah daftar nama flora dan fauna khas dan langka dari seluruh provinsi di Indonesia yang diabadikan menjadi maskot daerah.
- Nangroe Aceh Darussalam memilih bunga jeumpa dan burung cempala kuneng sebagai maskot.
- Sumatera Utara mengangkat bunga kenanga dan beo Nias menjadi lambang indentitas daerah.
- Sumatera Barat membanggakan pohon andalas dan burung kuau besar.
- Propinsi Jambi memilih pinang merah dan harimau Sumatera sebagai maskot daerah.
- Dari berbagai kekayaan flora dan faunanya, Sumatera Selatan memiIih duku dan ikan belide sebagai maskot.
- Propinsi Bengkulu menjadikan bunga bangkai dan beruang madu sebagai lambang indentitas daerah.
- Lampung menjadikan bunga asakh atau asar, yang mekar pada saat salat asar dan gajah sebagai maskot.
- Propinsi Riau memilih pohon nibung dan burung srindit, sejenis nuri kecil untuk ditampilkan sebagai maskot daerah.
- DKI Jakarta menjadikan salak Condet dan elang bondol yang menghuni Kepulauan Seribu sebagai maskot.
- Jawa Barat menjadikan pohon gandaria dan satwa langka badak Jawa penghuni Taman Nasionat Ujung Kulon sebagai maskot propinsi.
- Jawa Tengah memilih bunga kantil dan burung kepodang sebagai lambang dan citra daerah.
- Daerah Istimewa Yogyakarta mengangkat pohon kepet dan burung perkutut sebagai maskot.
- Jawa Timur membanggakan bunga sedap malam dan ayam bekisar.
- Kalimantan Barat memilih tengkawang tungkul dan burung enggang gading.
- Propinsi Kalimantan Selatan menjadikan tumbuhan kasturi dan bekantan, si kera mancung sebagai maskot flora dan faunanya.
- Kalimantan Tengah memilih tenggaring, sejenis rambutan dan buning kuau melayu mewakili kekayaan flora dan faunanya.
- Propinsi Kalimantan Timur membanggakan anggrek hitam dari rimbanya dan pesut dari Sungai Mahakam.
- Sulawesi Utara memilih pohon longusei dan tangkasi, sejenis satwa malam kecil yang juga dijuluki binatang hantu.
- Propinsi Sulawesi Tengah membanggakan eboni, pohon kayu hitam, dan burung maleo, burung langka yang telurnya hampir sebesar badannya.
- Sulawesi Tenggara menjadikan anggrek serat dan anoa sebagai maskot flora dan faunanya.
- Sulawesi Selatan menampilkan pohon lontar dan kerbau belang sebagai indentitas daerah.
- Bali memilih pohon mejegau dan jalak Bali yang kini hanya tersisa puluhan ekor di Taman Nasional Bali Barat.
- Nusa Tenggara Barat memilih pohon kelicung dan rusa Timor sebagai maskot.
- Nusa Tenggara Timur membanggakan pohon cendana yang harum dan biawak Komodo, sisa satwa purba yang masih bertahan hidup di Pulau Komodo.
- Maluku mengangkat kekayaan alam anggrek larat dan burung nuri raja sebagai maskot daerah.
- Papua menjadikan pohon matoa dan burung cenderawasih duabeIas kawat yang cantik itu sebagai wakil utama kekayaan flora dan faunanya.

Itulah daftar flora dan fauna kebanggaan masing-masing daerah yang menjadi maskot provinsi. Menjadikan bunga, pohon, burung, ikan dan biawak sebagai maskot daerah, tentu bukan sekadar cara membanggakan kekayaan flora dan fauna, tapi di balik pemilihan maskot-maskot itu memang sedang tumbuh kesadaran untuk lebih menjaga dan melestarikan kekayaan alam. Kesadaran inilah yang terus dipupuk untuk mempertebal rasa cinta tanah air. Mari lestarikan flora dan fauna kebanggaan Indonesia!
Referensi:
———–. 1990. Bunga Nasional dan Maskot Flora-Fauna Daerah. Jakarta: Kantor Menteri Negara Kelestarian Lingkungan Hidup.
———–. 1991. Sekilas Tentang Konservasi Alam dan Pemanfaatan Hutan Secara Lestari. Jakarta : Departemen Kehutanan.
Gradwohl, Judith dan Russell Greenberg. 1991. Menyelamatkan Hutan Tropika. Jakarta: Balai Pustaka
Hadisepoetro, Soebagjo. 1991. Sistem Taman Nasional dan Rekreasi di Indonesia. Disampaikan pada Konferensi PATA ke-40 di Bali.
Sangguana, YP. 1994. Mengisi Liburan di Taman-taman Nasional. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Bisa jadi referensi yang bagus nih… Terima kasih infonya…. Jadi banyak tahu juga mengenai maskot-maskot daerah di Indonesia.
sayangnya banyak hewan menjelang kepunahan mas
apalagi miris kalau datang ke toko / pasar gelap hewan langka
banyak binatang dilindungi yang diperjual belikan di sana
konservasi serta cagar alam sepertinya kurang efektif meretas pertumbuhan / perkembang biakan binatang langka.
semoga makin banyak yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam ya.
Mudah-mudahan satwa langka di Indonesia tetap lestari.
Burung garuda asalnya dari provinsi mana?
Semoga kekayaan alam Indonesia tetap lestari dan menarik kunjungan wisatawan.
Info yang bagus dan bermanfaat utk kerjakan tugas.
Manusia butuh makan. Sampai binatang pun dijual untuk bisa makan. Terlalu.
Artikel yg bagus dan informatif.
Burung jalak bali bentuknya seperti apa pak?
Makasih, informasinya sangat bermanfaat untuk menambah wawasan.
Bunga bangkai sangat indah dari Bengkulu.
Manuk cucak rowo asal teko endi cak? Iku loh… cucak rowo dowo buntute…