Efisiensi Produksi dan Skala Ekonomi Dalam Mikro Islami

 

Dalam kriteria ekonomi, suatu sistem produksi dikatakan lebih efisien bila memenuhi salah satu dari kriteria ini: minimalisasi biaya untuk memproduksi jumlah yang sama; dan maksimalisasi produksi dengan jumlah biaya yang sama. Dengan kriteria ini mari kita lihat mana yang lebih efisien sistem produksi dengan sistem bunga atau dengan sistem bagi hasil.

Minimalisasi Biaya untuk Memproduksi Jumlah yang Sama

Untuk melihat ini, kita gunakan kurva total cost yang membandingkan antara total cost sistem bunga dengan total cost sistem bagi hasil. Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, total cost sistem bunga akan lebih tinggi daripada total cost sistem bagi hasil. Secara grafis, total cost sistem bagi hasil digambarkan dengan TC. Sedangkan total cost sistem bunga digambarkan dengan TCi.

Ambillah titik mana saja pada sumbu X sebagai titik yang menggambarkan tingkat produksi yang sama (Qyang sama). Kemudian tariklah garis vertikal sampai memotong TC dan TCi. Untuk masing-masing perpotongan antara garis vertikal dengan TCi dan TCrs/ps’ tariklah garis horizontal ke sumbu Y.

Gambar 6.11 Fungsi Produksi Dalam Pandangan Ekonomi Mikro Islami

Ternyata untuk tingkat produksi yang sama (Qyang sama), total biaya sistem bagi hasil TCrs/ps selalu lebih kecil dibandingkan total biaya dengan sistem bunga (TC,). Jadi menurut kriteria ini, produksi dengan sistem bagi hasil lebih efisien dibandingkan sistem bunga.

Maksimalisasi Produksi tanpa Kenaikan atau Perubahan Biaya

Untuk melihat ini, kita gunakan kurva total cost yang membandingkan antara total cost sistem bunga dengan total cost sistem bagi basil. Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, total cost sistem bunga akan lebih tinggi daripada total cost sistem bagi hasil. Secara grafis, total cost sistem bagi hasil digambarkan dengan TC (lihat dalam gambar 6.12). Sedangkan total cost sistem bunga digambarkan dengan TCi.

Ambillah titik mana saja pada sumbu Y sebagai titik yang menggambarkan total biaya yang sama (TC yang sama), tentunya ambil titik yang di atas garis FCi. Kemudian tariklah garis horizontal sampai memotong TC dan TCi. Untuk masing¬masing perpotongan antara garis horizontal dengan TC dan TCi, tariklah garis vertikal ke bawah ke sumbu X.

Ternyata untuk total cost yang sama (TC yang sama), jumlah produksi sistem bagi hasil (Q) selalu lebih besar dibandingkan jumlah produksi dengan sistem bunga (Qi). Jadi menurut kriteria ini, produksi dengan sistem bagi basil lebih efisien dibandingkan sistem bunga.

Gambar 6.12 Fungsi Produksi Dalam Pandangan Ekonomi Mikro Islami

Implikasi Lain: Skala Ekonomi

Dart segi efisiensi produksi kita telah menunjukkan bahwa produksi dengan sistem bagi basil lebih efisien. Sekarang kita akan melihat implikasi lain, yaitu skala ekonomi. Untuk melihat ini, kita gunakan kurva total revenue yang membandingkan total revenue sistem bagi hasil dengan total revenue sistem bunga.

Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, total revenue sistem bagi hasil akan berputar ke arah jarum jam, sedangkan total revenue sistem bunga tetap pada tempatnya tidak berputar. Secara grafis, total revenue sistem bagi hasil digambarkan dengan Tic total revenue untuk sistem bagi keuntungan (profit sharing) dinotasikan dengan TRPS. Sedangkan total revenue sistem bunga digambarkan dengan TRi.

Ambillah titik mana saja pada sumbu Y sebagai titik yang menggambarkan total revenue yang sama (TR yang sama). Kemudian tariklah garis horizontal sampai memotong TR dan TRrs. Untuk masing-masing perpotongan antara garis horizontal dengan TR dan TRrs, tariklah garis vertikal ke bawah ke sumbu X.

Ternyata untuk total revenue yang sama (TR yang sama), jumlah produksi sistem bagi hasil (Q) selalu lebih besar dibandingkan jumlah produksi dengan sistem bunga (Qi). Jadi sistem bagi hasil bukan saja lebih efisien, tetapi juga akan mendorong produsen untuk berproduksi pada skala ekonomi yang lebih besar.

Gambar 6.13 Fungsi Produksi Dalam Pandangan Ekonomi Mikro Islami

Referensi: Karim, Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islam Edisi Ketiga, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *