Pandangan Negatif Masyarakat Terhadap Profesi Ghost Writer

Whether you are looking for a master’s degree program, computer science classes, a K-12 curriculum, or GED study program, this list gives you a look at 50 websites that promise education for free
Whether you are looking for a master’s degree program, computer science classes, a K-12 curriculum, or GED study program, this list gives you a look at 50 websites that promise education for free – From Pinterest

Apa kabar sobat blogger Indonesia pembaca The Jombang Taste? Tahukah Anda bahwa menjadi ghost writer ujian terberatnya bukan pada masalah koneksi internet maupun jumlah order yang masuk. Ujian mental, motivasi diri dan persepsi masyarakat merupakan tiga tantangan terbesar mengapa banyak anak muda yang tertarik menekuni profesi penulis freelancer sekaligus berguguran dalam hitungan bulan.

Satu fakta yang sering saya jumpai di masyarakat adalah penghargaan mereka terhadap pekerjaan ghost writer, penulis lepas, penulis konten, dan freelancer writer masih rendah dibanding jenis pekerjaan offline. Mau tidak mau setiap online freelancer harus bersedia dibanding-bandingkan dengan pekerja lain. Saya piker itu tidak adil. Bukankah setiap orang memiliki potensi dan kompetensi yang berbeda-beda dalam hidupnya.

Hal tersebut salah satunya tampak dalam setiap pergaulan sosial, misalnya acara silaturahmi Lebaran Idul Fitri yang mempertemukan keluarga besar. Obrolan mereka tak kan jauh dari pekerjaan saat ini, punya penghasilan berapa per bulan, berapa jumlah kendaraan, dan sederet ajang pamer prestasi. Para orang tua pun sepertinya mendukung acara show off ini dengan bersemangat menceritakan segala kekayaan yang dimiliki anak-anak mereka.

Bekerja di rumah (working at home) bukanlah pilihan populer bagi sebagian besar masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pedesaan. Dalam pandangan mereka, bekerja itu identik dengan berangkat pagi, masuk kantor, pulang sore, dan menerima gaji setiap bulan atau setiap minggu. Bagi mereka, life is as simple as that. Masyarakat lebih mengutamakan aktifitas cari pekerjaan, bukan cari uang. Padahal kita tahu bahwa apa yang kita fokuskan itulah yang akan kita dapat.

Berkembangnya Budaya Materialis

Mereka tidak mengikuti, atau bahkan tidak mau tahu, bahwa saat ini jenis pekerjaan telah beraneka ragam. Keberadaan internet menghasilkan berbagai peluang menekuni pekerjaan baru. Salah satunya adalah ghost writer. Sama seperti profesi lain, ghost writer dibayar sesuai jasa yang telah mereka berikan kepada klien. Ini artinya, ghost writer bisa menjadi lahan bisnis yang menguntungkan.

Masyarakat saat ini yang cenderung materialis mengukur segala sesuatu dengan standard yang kasat mata. Mereka seolah-olah mengabaikan peran ghost writer yang berada di belakang layar sebuah trend yang saat ini berkembang di televisi, media cetak, web portal berita, dan bidang-bidang lain yang berhubungan dengan pola pikir generasi muda. Apa yang mereka tulis mampu mengendalikan cara berpikir audiens secara luas.

Yang lebih mengenaskan lagi, pekerjaan penulis sering diasosiasikan sebagai pekerjaan pemalas, tidak mau susah, profesi miskin kekayaan, hidupnya penyendiri dan jauh dari masyarakat. Kenyataannya, pekerjaan apapun kalau ditekuni dengan bijak maka akan menghasilkan manfaat yang tak terbatas. Walaupun ada juga penulis model ‘pemeras’, masih banyak penulis yang memegang idealisme dan menjungjung tinggi norma-norma dalam kehidupan masyarakat.

Menilai buah dari kulitnya hanya akan menghasilkan tipu daya tampilan luar.  Menilai profesi ghost writer pun harus sesuai kapasitas dan kapabilitas kita sebagai komentator. Kita tidak tahu apakah ada ulat di dalam daging buah sampai kita memecahnya. Demikian juga dengan menilai pekerjaan seseorang dari konotasi yang selama ini berlaku dalam pergaulan. Kita tidak tahu apakah pekerjaan tersebut mampu memberi manfaat bagi masyarakat sampai kita tahu efek karya pekerjaan tersebut sampai beberapa tahun ke depan.

Semoga artikel ini mampu memberi inspirasi bagi Anda. Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

3 tanggapan untuk “Pandangan Negatif Masyarakat Terhadap Profesi Ghost Writer”

  1. Avatar Graham Faith
    Graham Faith

    I don’t care what they talk about me.

  2. Gak usah direken mas. Lambe kurang penggawean yo ngunu kui. Fokus saja pada pilihan hidup.

  3. Setiap tindakan yang kita pilih pasti akan mendatangkan suka dan suka terhadap masyarakat. Biarlah mereka berpandangan seperti itu aja kan kita masih berpegang teguh pada kebenaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *