Apa kabar sobat blogger Jombang? The Jombang Taste hadir kembali menyapa Anda dengan nasehat bijak Bahasa Jawa. Kalimat bijak Bahasa Jawa itu berbunyi: Kahanan Dunyo Kuwi Ora Langgeng, Mulo Ojo Ngegungake Kesugihan Lan Derajatiro, Awit Samongso Ono Wolak-Waliking Jaman Ora Ngisin-Isini. Kata-kata mutiara Bahasa Jawa itu kurang lebih berarti: Sesungguhnya dunia itu tidaklah kekal, maka jangan mengagung-agungkan kekayaan dan derajat, supaya tidak terlalu malu bila sewaktu-waktu keadaan berubah.
Nasehat bijak Bahasa Jawa ini mengajarkan kepada kita semua agar jangan pernah pamer, sombong, dan pongah karena kekayaan dan jabatan. Di dunia ini tidak ada yang kekal. Semua yang kita miliki adalah titipan Tuhan. Kapanpun Tuhan berkehendak maka kapanpun Tuhan mau apa yang ada pada kita bisa diambilNya. Oleh karena itu sikap terbaik adalah dengan tetap rendah hati serta tidak gila dunia.
Bukanlah disebut kaya orang yang banyak hartanya, tetapi mereka yang kaya adalah yang kaya hati. Harta benda adalah amanah, dan layaknya amanah maka tak elok jika kita membangga-banggakannya apalagi menyombongkan diri karenanya. Karena bila hari ini kaya maka belum tentu sama pada hari esok, bila hari menjadi pejabat belum tentu esok hari. Tak ada yang kekal di dunia ini kecuali ketidakkekalan itu sendiri dan tak ada yang pasti didunia ini kecuali ketidak pastian itu sendiri.
Maka dari itu janganlah bertinggi hati karena harta benda, dan jangan bersedih hati karena ketiadaannya. Saat kita mengukur seseorang dari hartanya maka sesungguhnya kita telah melakukan perbuatan yang aniaya. Semua orang dihadapan Tuhan itu sama, tidak peduli apakah kaya atau miskin, tampan atau tidak, semua adalah milik Tuhan dan kepadaNyalah kelak kita akan kembali.
“Sesungguhnya Alloh tidak melihat pada fisik maupun bentuk kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati kalian”. (HR. Muslim.) Begitupun juga saat kau miskin maka itu adalah nasibmu hari ini dan bukan esok hari. Janganlah pernah putus-putus dari pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Tak ada yang tak mungkin di tanganNya.
“Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah apa-apa yang ada pada diri mereka ” (QS. Ar-Ra’d: 11) Karena itu usaha dan ikhtiar haruslah tetap dilakukan oleh umat manusia sembari diiringsi sifat qanaah, andap asor, dan sumeleh. Dengan begitu tak ada sesuatu yang harus disombongkan karena memililci sesuatu dan tak ada yang ditangisi karena kehilangannya.
Semoga tulisan ini bisa memberi inspirasi bagi motivasi hidup Anda. Mari pelajari kekayaan budaya Nusantara!
Daftar Pustaka:
Sudjono. 2013. Nguri-uri Pitutur Luhur Falsafah Adi Luhung. CV. Karya Mandiri Sentosa: Ngawi
Pancen bener mas. Urip iku mung sadela koyo wong mampir ngombe.
nasehat yang baik. terima kasih sudah saling mengingatkan. kata-kata bijak orang jawa memang banyak yang mengena di hati.
pada akhirnya semua harta, tahta dan wanita akan kita tinggalkan. jadi kenapa juga masih sibuk urusan dunia dan mengabaikan akhirat.
Di tengah kehidupan yang makin gila ini kita perlu makin mawas diri agar selamat dari bencana sosial.