Namun, ada sebuah cerita misterius yang beredar di kalangan mereka. Kabarnya, pada pukul 3 pagi setiap hari Jumat, muncul sebuah fenomena aneh yang melibatkan bangku tersebut. Beberapa siswa pernah melihat bangku itu berubah menjadi tumpukan kayu-kayu yang berantakan, dan ada yang melihatnya hancur total sampai tak berbentuk. Namun, setiap kali pagi tiba, bangku itu telah kembali utuh tanpa ada tanda-tanda kerusakan sama sekali.
Siswa-siswa penasaran dengan fenomena ini mulai melakukan penyelidikan. Mereka membentuk sebuah kelompok yang mereka sebut “Detektif Sekolah” dan setiap Jumat malam, sepulang dari sekolah, mereka berkumpul di belakang bangku tersebut untuk mencoba memecahkan misteri ini.
Salah satu anggota detektif, Lisa, memiliki keahlian dalam bidang teknologi dan membawa peralatan canggih untuk mendokumentasikan apa yang terjadi dengan bangku pada pukul 3 pagi. Kamera pengintai, sensor gerakan, dan peralatan lainnya dipasang dengan hati-hati di sekitar bangku.
Mengawasi monitor di markas mereka, Detektif Sekolah sangat bersemangat saat tiba waktu yang ditunggu-tunggu. Tiba-tiba, tepat pada pukul 3 pagi, mereka melihat bangku itu mulai bergetar dan terlihat sangat terangkat. Tumpukan kayu-kayu itu kembali berantakan, hancur dan terlihat seperti bolong-bolong. Semua anggota detektif tercengang melihat pemandangan ini.
Namun, saat mereka terus memperhatikan, terungkaplah penyebab misterius di balik fenomena ini. Seekor rubah kecil yang penuh trik muncul dari balik bangku tersebut. Rubah itu melompat-lompat dan menerobos keluar dari tumpukan kayu. Ternyata, rubah itu bertukang dan menggali lubang-lubang di bawah bangku untuk membuat sarangnya.
Detektif Sekolah menangkap rubah itu dengan hati-hati, tanpa menyakiti hewan tersebut. Mereka kemudian memutuskan untuk memberi namanya “Kaos Bolong” karena terinspirasi oleh kehebohan dan kerusakan yang disebabkannya pada tumpukan kayu.
Keesokan harinya, Detektif Sekolah memberikan laporan mereka kepada kepala sekolah dan mengusulkan agar bangku tersebut dipindahkan ke tempat lain yang lebih aman untuk menjaga sarang rubah tersebut. Kepala sekolah setuju dengan usulan mereka dan memindahkan bangku ke area sekolah yang lebih terlindungi.
Sejak saat itu, Kaos Bolong dan sarangnya menjadi daya tarik tersendiri di sekolah tersebut. Siswa-siswa mengunjungi sarang rubah itu dengan penuh rasa ingin tahu, tetapi dengan tetap menjaga jarak agar tidak mengganggu hewan tersebut.
Dan begitulah cerita tentang Kaos Bolong, rubah yang membuat kehebohan di belakang bangku sekolah. Detektif Sekolah merasa bangga telah memecahkan misteri ini dan membantu menjaga keutuhan sarang rubah tersebut.
Tinggalkan Balasan