Memberikan informasi kepada pendengar pidato bertujuan memberikan informasi atau keterangan kepada orang lain. Pendengar diharapkan memahami dan melaksanakan isi pidato tersebut. Seorang pembicara yang baik dapat menyusun naskah pidato yang mudah dipahami pendengar, memiliki bahasa efektif, dan menambah wawasan pendengar.
Setiap pembicara publik selalu memiliki tujuan saat mereka berbicara di depan publik. Menurut Adi Putranto (2017) dalam buku ‘Ayo Berani Berpidato’ terdapat tiga macam tujuan seseorang berpidato dan berbicara di depan publik. Anda pun dapat memiliki satu ataupun beberapa tujuan sekaligus dalam berpidato. Inilah tiga macam tujuan seseorang berpidato.
1. Meyakinkan pendengar
Pidato bertujuan meyakinkan pendengar agar pendengar mempercayai isi pidato yang disampaikan pembicara. Oleh karena itu isi pidato harus benar-benar meyakinkan pendengar. Setelah mendengarkan pidato, pendengar merasa yakin akan kebenaran suatu penyataan. Untuk meyakinkan pendengar, seorang pembicara pidato perlu menyajikan fakta-fakta yang dapat mendukung ucapannya.
2. Menghibur pendengar
Seseorang dapat menghibur pendengar dengan secara berpidato. Berpidato untuk tujuan menghibur dilakukan dengan menyisipkan humor. Bukan sembarang humor yang diucapkan, tetapi humor yang benar-benar dapat menghibur. Keberadaan humor dalam pidato tidak boleh terlalu dominan. Humor pidato disampaikan sekedarnya saja untuk memecahkan suasana kaku. Meski memiliki porsi sedikit, humor tetap diperlukan dalam pidato untuk menyegarkan suasana.
3. Menggerakkan pendengar
Isi pidato yang mampu menggerakkan pendengar biasanya dilakukan dengan cara yang hebat. Pidato jenis ini bisa membakar semangat pendengarnya. Pembicara seperti ini harus pandai memainkan emosi pendengar. Fakta-fakta di lapangan harus diangkat dalam pidato agar pendengar tergerak mengikuti arahan pembicara. Contoh pidato Bung Karno mampu membangkitkan semangat bangsa Indonesia. Pidatonya dapat menggerakkan rakyat indonesia untuk berjuang melawan penjajah.
Tinggalkan Balasan