Bahaya Pesta Pora Menghabiskan Sisa Umur

Gambar manusia berpesta pora
Gambar manusia berpesta pora

Kualitas kehidupan tidak bisa diukur dengan banyaknya canda dan tawa.

Dale Carnegie pernah menceritakan tentang kisah hidup seorang laki-laki yang menderita luka pada lambungnya. Penyakit tersebut sangat parah. Hingga pada puncaknya, dokter telah memastikan waktu kematiannya. Dokter memvonis umur si pasien tidak akan lebih dari enam bulan. Dokter menyarankannya untuk mempersiapkan kain kafan. Secara tiba-tiba pasien tersebut mengambil keputusan yang mencengangkan. Dia berpikir tentang dirinya untuk menikmati sisa umurnya dengan bersenang-senang sepuasnya.

“Jika waktuku di dunia ini tinggal sedikit, lalu kenapa aku tidak bersenang-senang seoptimal mungkin dalam waktu yang tersisa ini? Aku ingin keliling dunia sebelum maut merenggutku. Inilah saatnya aku mewujudkan impianku itu.” Pria tersebut kemudian menyusun rencana perjalanan wisata ke berbagai tempat indah di dunia. Jika selama ini dia terlarut dalam rutinitas pekerjaan yang tidak pernah habisnya, kali ini dia memutuskan untuk menikmati setiap detik kehidupannya. Ia tinggalkan anak, isteri dan kerabatnya.

Dia telah membeli tiket perjalanan ke berbagai kota pusat kesenangan, namun para dokter selalu mencegahnya. “Kami memperingatkan, jika Anda tetap pergi, Anda akan terkubur di tengah lautan.” Dia lalu menjawab, “Tidak, hal itu tidak akan terjadi. Para kerabatku telah berjanji tidak akan menguburkan aku kecuali pada pekuburan keluarga.” Pria itu bersikeras melakukan perjalanan panjang untuk sisa hidupnya yang tidak lama.

Namun apa yang terjadi, sampai lewat enam bulan ternyata ia masih hidup. Pria itu berdalih telah mampu mengalahkan penyakitnya dengan menikmati banyak kesenangan. Ya, mungkin saja pendapatnya benar. Kesehatan seseorang memang sangat dipengaruhi oleh kondisi mentalnya. Tetapi mungkin dia lupa bahwa akibat terlarut dalam banjir kesenangan itu malah lebih buruk dari kematian yang ia hadapi. Betapa banyak waktu, tenaga dan uang yang ia habiskan untuk sebuah kenikmatan sesaat.

Semoga terinspirasi. Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *