Dunia anak adalah dunia yang menyenangkan dan penuh imajinasi. Mereka kerapkali mengekspresikan rasa sedih dan gembira melalui pensil warna. Itu bisa terjadi karena tidak semua anak mampu dan berani berbicara kepada orang-orang di sekelilingnya dengan lantang. Pengalaman masa lalu yang buruk menghambat kelancaran komunikasi antara anak dan orang tua dan sebaliknya.
Memahami warna-warna goresan pensil warna anak pun kadang tidak mudah. Terutama mengerti apa mau mereka yang sebenarnya. Warna merah yang menyala-nyala seringkali dianggap sebagai ungkapan marah, namun bisa jadi itu adalah tanda cinta anak kepada orang tua. Warna hijau mewakili keteduhan hati sekaligus keputusasaan dalam mengharapkan sebuah mimpi.
Apapun jenis warna yang dipilih anak dalam berkreasi, sudah seharusnya setiap orang tua menanggapi setiap perkataan mereka. Anak yang dibiasakan hidup saling menghormati akan tumbuh jiwa saling menyayangi. Anak yang dibiasakan tumbuh liar akan berjalan tak tentu arah. Mendampingi tumbuh kembang mereka adalah keharusan para pendidik, termasuk orang tua sebagai penanggungjawab utama terhadap masa depan anak.
Untuk sementara jauhkan anak dari telepon genggam dan barang elektronik lainnya. Mempelajari hal-hal baru secara manual melalui pengalaman yang melibatkan panca indera merupakan hal yang berkontribusi secara positif terhadap tahap tumbuh kembang anak. Jangan lupa, sempatkan diri untuk mendampingi putra-putri Anda minimal setengah jam dalam sehari untuk hasil yang optimal. Semoga artikel ini bisa memberikan inspirasi untuk Anda,
Tinggalkan Balasan