Belajar Dari Rumah Secara Online via Zoom Cloud Meeting Hanya Musiman?

Telekonferensi pembina pramuka dan pelatih pramuka Kwarcab Jombang dengan aplikasi Zoom
Telekonferensi pembina pramuka dan pelatih pramuka Kwarcab Jombang dengan aplikasi Zoom

Pandemi COVID-19 masih berlangsung di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu sistem pembelajaran yang digunakan pun menyesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini. Penawaran cara belajar di masa pandemi telah dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bahkan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun diteruskan ke jajaran di bawahnya.

Pada awal Juli 2020 kemarin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Mojowarno telah melakukan kegiatan sosialisasi pembelajaran di masa pandemi dengan menggunakan Kurikulum 2013 (K13). Pilihan metode pembelajaran yang digunakan selama masa pandemi antara lain secara online atau dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring).

Diawal masa tahun ajaran baru 2020-2021 ini sempat muncul tren penggunaan Zoom Cloud Meeting sebagai metode pembelajaran secara online. Aplikasi Zoom memang telah digunakan oleh banyak akademisi dan pendidik untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Namun dalam prakteknya Zoom Cloud Meeting masih menyisakan sejumlah kendala yang harus dihadapi oleh pendidik peserta didik maupun orang tua peserta didik.

Hambatan utama Belajar Dari Rumah (BDR) secara daring tentu saja masalah jaringan internet yang masih menjadi kendala di sejumlah wilayah pedesaan. Kendati saat ini telah terdapat penawaran paket koneksi internet wi-fi murah oleh salah satu provider di Indonesia namun hal itu sebenarnya tidak mampu mengatasi seluruh masalah proses pendidikan di masa pandemi. Zoom Cloud meeting tidak dapat berfungsi secara efektif pada semua jenjang pendidikan di wilayah kabupaten Jombang.

Kegiatan belajar mengajar melalui Zoom Cloud Meeting tak ubahnya kegiatan musiman saja. Tren belajar secara online menggunakan Zoom Cloud Meeting sempat marak pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2020 kemarin. Namun memasuki bulan Agustus 2020 ini perencanaan aktivitas pembelajaran dengan Zoom Cloud Meeting berangsur-angsur berkurang. Hal itu ditandai dengan semakin sedikitnya penggunaan Zoom Cloud Meeting oleh para pendidik untuk melakukan pengajaran kepada para peserta didik. 

Penulis pun sekarang mengurangi kegiatan pengajaran melalui Zoom Cloud Meeting meskipun di awal tahun ajaran kemarin penulis sempat menggunakan Zoom Cloud meeting sebagai pilihan utama dalam metode pembelajaran online di masa pandemi. Alasan penulis mulai meninggalkan Zoom Cloud Meeting adalah karena aktivitas pengajaran dengan telekonferensi ini membutuhkan kuota internet yang tidak sedikit. Untuk sekali kegiatan konferensi online melalui Zoom Cloud meeting saja penulis pernah menghabiskan kuota paket internet sebanyak 300 MB untuk durasi pembelajaran selama 45 menit melalui aplikasi Zoom.

Penggunaan kuota internet untuk Zoom Cloud Meeting terbilang boros dibanding video call WhatsApp. Apalagi jika guru menggunakan beragam media pembelajaran interaktif berbagi media kepada peserta didik, misalnya video, slide presentasi, maupun kegiatan berbagi file antara pendidik dan peserta didik.

Pada dasarnya Zoom Cloud Meeting dapat digunakan secara efektif sebagai media pembelajaran online pada daerah-daerah yang memiliki jaringan internet yang bagus. Sebaliknya, Zoom Cloud Meeting tidak penulis rekomendasikan untuk pembelajaran daring bagi wilayah-wilayah yang masih memiliki keterbatasan jaringan internet melalui internet service provider (ISP) bukan koneksi wi-fi.

Bagaimana dengan pengalaman anda dalam mendampingi putra-putri anda belajar di rumah di masa pandemi ini? Apakah anak-anak Anda di rumah masih menggunakan Zoom Cloud Meeting sebagai media pembelajaran bertatap muka di dunia maya bersama guru-guru mereka? Silakan berbagi pengalaman anda melalui kolom komentar dibawah ini.


Comments

Satu tanggapan untuk “Belajar Dari Rumah Secara Online via Zoom Cloud Meeting Hanya Musiman?”

  1. Belajar secara online di Indonesia masih memiliki banyak hambatan karena keuangan masyarakat kecil belum mampu untuk membeli paket internet secara teratur. Malahan kelompok yang paling diuntungkan dari pembelajaran online adalah layanan penyedia jaringan internet.

Tinggalkan Balasan ke Naroko Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *