Pelajar Indonesia Bersiap Menerima Bantuan Kuota Internet dari Pemerintah

Telekonferensi pembina pramuka dan pelatih pramuka Kwarcab Jombang dengan aplikasi Zoom
Contoh praktek pembelajaran online atau dalam jaringan (daring) di masa pandemi. Telekonferensi pembina pramuka dan pelatih pramuka Kwarcab Jombang dengan aplikasi Zoom

Dampak pandemi Covid-19 belum sepenuhnya hilang dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih memberlakukan kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) di masa pandemi ini. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran jarak jauh menyisakan sejumlah permasalahan bagi pendidik, peserta didik, maupun orang tua peserta didik. Keterbatasan jaringan komunikasi dan beragam kondisi geografis negara Republik Indonesia cukup memberikan tantangan bagi para pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik di rumah di masa pandemi.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang pun masih memberlakukan kebijakan belajar dari rumah di akhir bulan Agustus 2020 ini. Beberapa hari lalu sempat muncul uji coba pembelajaran tatap muka di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka tersebut dinilai gagal karena selang tiga hari setelah pelaksanaan pembelajaran membuahkan beberapa orang pelajar positif terinfeksi Virus Corona. Entah metode pemeriksaan seperti apa yang diterapkan dalam kasus tersebut. Yang jelas Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang belum berani menerapkan pembelajaran tatap muka untuk seluruh peserta didik mulai dari jenjang perguruan tinggi, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Dasar, hingga pendidikan anak usia dini.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memahami betapa pentingnya komunikasi dan akses internet untuk memperlancar kegiatan pembelajaran jarak jauh peserta didik di masa pandemi ini. Oleh karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran pada Kamis, 27 Agustus 2020 kemarin untuk mendata nomor handphone peserta didik. Isi surat edaran tersebut memberikan perintah bagi semua lembaga pendidikan di Indonesia agar mendata nomor telepon genggam yang akan atau telah digunakan oleh siswa dalam pembelajaran jarak jauh. Pendataan nomor telepon peserta didik dilakukan melalui akun aplikasi Daftar Pokok Pendidikan (Dapodik) yang telah dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan di Indonesia.

Menindaklanjuti surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tersebut maka mulai hari ini semua kepala sekolah dan kepala madrasah di Indonesia melakukan pendataan nomor telepon peserta didik. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berharap pendataan dapat diselesaikan selambat-lambatnya 31 Agustus 2020 mendatang. Program pemberian bantuan kuota internet bagi para pelajar di Indonesia ini diharapkan bisa mengurangi berbagai hambatan yang tercipta dalam proses pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini.

Sampai dengan tulisan ini diterbitkan, penulis belum mendapatkan informasi resmi berapa besar kuota internet dan berapa lama program bantuan kuota internet ini akan dijalankan bagi seluruh murid murid di Indonesia.

“Rencananya, akan diberikan subsidi kuota internet selama empat bulan, terhitung dari bulan September sampai Desember 2020,” kata Evy Mulyani sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com, Jumat (28/8/2020).

Berapa besar kuota internet yang akan diberikan? “Siswa akan mendapat 35 GB per bulan, guru akan mendapat 42 GB per bulan, mahasiswa dan dosen 50 GB per bulan,” kata dia.

Kunjungan Guru ke Rumah Orang Tua Siswa dalam kegiatan Belajar Dari Rumah di Masa Pandemi di Kabupaten Jombang
Kunjungan Guru ke Rumah Orang Tua Siswa dalam kegiatan Belajar Dari Rumah di Masa Pandemi di Kabupaten Jombang telah dilarang. Kini pelajar di Jombang melaksanakan pembelajaran jarak jauh sepenuhnya.

Program pemberian bantuan kuota internet bagi pelajar di Indonesia ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Beberapa layanan operator seluler sebelumnya telah memberikan program bantuan kuota internet bagi murid-murid sekolah maupun mahasiswa perguruan tinggi selama mereka belajar di masa pandemi. Meski telah ada bantuan kuota internet gratis ataupun dengan harga yang miring, namun aktifitas belajar di Indonesia masih mengalami sejumlah kendala karena kuota internet tersebut tidak bisa digunakan untuk semua akses internet. Pemberian bantuan kuota internet dari provider swasta nasional di Indonesia hanya bisa digunakan pada sejumlah aplikasi tertentu yang telah ditentukan oleh operator tersebut.

Para orang tua murid menanggapi surat edaran program bantuan kuota internet untuk pelajar di Indonesia dengan gembira. Penulis mengamati komentar para orang tua siswa melalui grup WhatsApp yang penulis ikuti mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 sekolah dasar. Para orangtua menyambut antusias pemberian bantuan ini. Setidaknya para orang tua sudah berkurang biaya pengeluaran setiap bulan untuk membeli kuota internet. Sebagian orang tua justru bersikap netral terhadap pendataan nomor telepon siswa untuk pemberian bantuan kuota internet ini karena mereka telah memasang koneksi internet wi-fi langganan dari operator swasta di Indonesia.

Penulis mengamati proses belajar mengajar secara jarak jauh di masa pandemi sejak bulan Juli 2020 hingga akhir Agustus 2020 belum berlangsung secara optimal. Walaupun peserta didik telah memiliki langganan koneksi internet wi-fi di rumah masing-masing namun hal itu tidak menjamin mereka mengerjakan tugas dan mengirimkan tugas belajar dari rumah tepat pada waktu kepada guru kelas ataupun guru mata pelajaran masing-masing. Dorongan dan kendali orang tua berperan besar dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini. Meskipun pelajar memiliki koneksi internet yang tidak terbatas (unlimited) namun mereka harus memiliki kendali diri untuk tetap mempelajari materi belajar dari rumah dan mengirimkan tugas sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan.

Mudah-mudahan segala upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk pendidikan di masa pandemi ini bisa memberikan hasil yang menggembirakan bagi peserta didik dan orang tua peserta didik. Kita tidak bisa berharap sepenuhnya bahwa pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini bisa menuntaskan semua materi yang tercantum dalam kurikulum sekolah maupun kurikulum pendidikan tinggi. Namun setidaknya kita tetap harus optimis bahwa pembelajaran dari rumah yang telah dilaksanakan selama beberapa bulan ini memberikan kesempatan bagi para orangtua untuk ikut belajar bersama anak-anak mereka dan menambah memperbarui wawasan mereka terhadap pengetahuan terkini.


Comments

5 tanggapan untuk “Pelajar Indonesia Bersiap Menerima Bantuan Kuota Internet dari Pemerintah”

  1. Avatar Hafid Rahmanto
    Hafid Rahmanto

    Apapun kebijakan yg dipilih oleh Mas Menteri, kita hrs positif thinking aja. Kita harus selalu optimis bahwa pembelajaran di masa pandemi ini bisa memberikan hasil yang optimal sebagaimana pembelajaran tatap muka.

  2. Avatar Tim Laman
    Tim Laman

    permasalahan yang sebenarnya bukan pada kuota internet, tapi kuota otak berpikir orang tua. keilmuan orang tua tidak mumpuni utk menemani anak-anaknya belajar di rumah.

  3. Di kondisi yang serba sudah ini, harapannya segala kebijakan dari pemerintah bisa dilaksanakan dengan baik dan dapat membantu meringankan beban rakyat.

  4. Avatar Endang Trisna
    Endang Trisna

    Mau menambahkan saja bahwa informasi di atas memang betul akan ada bantuan kuota internet dari pemerintah untuk para pelajar di Indonesia. Namun yang perlu dicatat adalah tidak semua siswa akan mendapatkan bantuan kuota internet hanya siswa yang tidak mendapatkan beasiswa PIP dan PKH yang akan diberikan bantuan tersebut.

  5. Avatar Badrus Soleh
    Badrus Soleh

    Kasih bantuan kok pilih-pilih. Apa nggak perlu semua dikasih bantuan.

Tinggalkan Balasan ke Hafid Rahmanto Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *