
Menginspirasi orang lain untuk mengajak kebaikan adalah kegiatan yang mulia. Ini terlihat klise, tapi sangat benar. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mencapainya. Salah satu cara paling mudah bagi setiap pendidik untuk berbagi inspirasi pendidikan adalah menulis artikel di media blog pribadi. Ada banyak sistem manajemen konten yang bisa Anda pilih, misalnya WordPress.
Meski WordPress memiliki banyak keunggulan, ternyata tidak semua pendidik mampu menulis artikel dalam blog pribadi mereka. Apalagi di jaman informasi yang semakin kekinian ini, seorang guru acapkali terjebak keinginan punya blog pribadi tapi tidak bersedia mewujudkannya. Alasan seorang pendidik gagal ngeblog adalah:
1. Tidak punya waktu menulis
Pekerjaan seorang pendidik menyita banyak waktu, terutama dalam memenuhi syarat administratif penyediaan perangkat pembelajaran. Kegiatan membuat RPP, program semester, program tahunan, analisis pembelajaran, dan lain-lain sungguh menguras waktu, tenaga dan pikiran untuk ngeblog. Kalau sudah begini, tinggal say good bye untuk dunia blogging.
2. Tidak bisa menulis artikel
Ada satu keadaan yang dilematis. Seorang pendidik punya cukup waktu untuk ngeblog tapi dia tidak bisa menuangkan ide dalam bentuk kalimat. Disinilah perlu adanya pelatihan menulis artikel blog secara teratur. Kuncinya: perbanyak menulis. Jangan hiraukan baik dan buruk tulisan Anda saat ini. Tetaplah berorientasi untuk ngeblog jangka panjang.
3. Tidak paham CMS
Content Management System (CMS) kerap menjadi momok bagi pendidik yang ingin menekuni dunia blogging. Jangan takut utak-atik CMS. WordPress adalah CMS favorit saya sejak lama. Ngeblog di wordpress banyak mudahnya. WordPress punya ribuan plug in yang bekerja memudahkan anda oprek web. Anda tak perlu paham kode-kode html sebelum ngeblog. Anda cukup terbantu kinerja plugin wordpress.
4. Harapan yang berlebih
Kondisi berikutnya adalah seorang guru ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari ngeblog. Dia berharap ngeblog bisa menutupi biaya hidupnya. Yes, itu memang bisa. Tapi tidak jangka pendek. Blogging adalah investasi bisnis online. Anda harus mampu mengukur harapan dengan kenyataan agar tidak stress di kemudian hari.
5. Kurang sabar dan tekun
Ngeblog butuh banyak pengorbanan. Jika Anda tidak sabar dan tekun bekerja di dunia maya, maka Anda segera angkat kaki dari jagat internet. Sama seperti pekerjaan offline, ngeblog juga butuh kesabaran. Sabar dalam menyikapi koneksi internet lemot adalah satu diantara sekian banyak tugas blogger. Untungnya sekarang ada banyak paket wifi murah yang mendukung Anda berselanjar di dunia maya.
Nah, masalah Anda ada pada nomor berapa?
9 tanggapan untuk “5 Alasan Pendidik Gagal Menulis Artikel Blog Pribadi”
Ini soal pilihan saja. Mana yg lbh disukai itulah yg dikerjakan.
Ngeblognya disambi ngajar aja ya. Kalo ada waktu luang nulis. Kalo sibuk ya nugas di sekolah.
Klo gak mau ya jgn dipaksa. Passion tiap orang itu beda beda.
Andai cik gu tau potensi bisnis online…
Kerjakan dulu tugas utama, selebihnya sampingan.
[…] kabar rekan-rekan semua? Artikel berikut ini adalah re-post tulisan saya di jaman blogspot. Tentu ada penyesuaian berdasarkan waktu […]
Semua manusia punya pilihan hidup. Menulis adalah pilihan hidup orang cerdas.
Aku gak kober ngeblog mas. Penggawean mulang ae wis megelno sirah.
[…] mungkin Anda selalu bersemangat menulis, tetapi ketika ada tawaran proyek atau dapat tugas berlimpah kantor atau sekolah, maka tulisan anda […]