Guru Bijak Mampu Menghindari Pemecah Konsentrasi Belajar

Contoh alat musik tradisional Jawa berupa patrol tradisional kenthongan
Contoh alat musik tradisional Jawa berupa patrol tradisional kenthongan

Mengajar siswa di dalam kelas adalah sebuah rutinitas yang tidak pernah bisa diduga bagaimana bermula dan berakhir. Hal itu bisa terjadi pada aktifitas belajar mengajar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Meskipun seorang pengajar telah merencanakan sebuah skenario pengajaran murid sejak berangkat dari rumah, namun dalam kenyataannya tidak semua skenario tersebut memiliki alur cerita sesuai harapan. Dinamisasi kelas menghadirkan banyak kejutan tak terduga.

Sangat manusiawi jika kondisi mental dan kejiwaan para siswa di dalam sebuah kelas mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Saat di pagi hari suasana kelas sangat kondusif dan minim kekacauan, namun beberapa jam kemudian para siswa menghasilkan keributan di dalam kelas. Keadaan demikian itu tidak bisa dihindari. Mengapa hal itu bisa terjadi? Konsentrasi belajar para siswa pecah karena guru tidak mampu menguasai situasi. Tugas guru adalah menciptakan suasana ideal agar kelas dapat berada dalam suasana mendukung kegiatan belajar mengajar.

Seorang guru semestinya mampu mengenal karakter masing-masing murid yang diajarnya sehingga dia memiliki perlakuan berbeda terhadap murid yang berbeda. Perbedaan itu semata-mata dilakukan untuk menciptakan suasana kelas yang terkendali. Makna terkendali disini bukan berarti semua siswa diam tanpa menimbulkan suara sama sekali. Terkendali juga tidak berarti semua siswa bersedia duduk di bangku belajarnya masing-masing. Pengendalian disini berarti siswa mematuhi rencana program pengajaran yang dibawakan oleh seorang guru dan menuntaskan kemampuan akademis yang disyaratkan.

Cara mengendalikan suasana kelas dalam sebuah proses belajar mengajar adalah dengan memberikan terapi BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi) dan icebreaking pada murid. Bukankah BCM dan icebreaking cenderung menghasilkan kebisingan dan kehebohan di dalam ruang kelas? Memang benar demikian. Namun ada satu fakta menarik yang harus Anda ketahui bahwa murid yang dapat dikendalikan dengan BCM dan icebreaking pada umumnya memiliki tingkat kepatuhan yang lebih baik daripada murid yang dibiarkan diam mematung namun di belakang kelas justru membuat kegaduhan. Semoga terinspirasi.


Comments

3 tanggapan untuk “Guru Bijak Mampu Menghindari Pemecah Konsentrasi Belajar”

  1. […] pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar. Salah satu pilihan tersebut adalah menerapkan icebreaking pada siswa sekolah dasar. Bermain icebreaking sebelum belajar memberikan sejumlah manfaat bagi […]

  2. Avatar Kang Andi
    Kang Andi

    Sifat dasar anak mmg mdh pecah konsen. Gurunya harus kreatif cari akal.

  3. Tips yg bagus pak. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *