Memaknai Teacherpreneur Bagi Profesi Guru di Masa Pandemi

Perayaan Hari Kartini Tahun 2018 oleh Guru-guru SDN Latsari Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang
Perayaan Hari Kartini Tahun 2018 oleh Guru-guru SDN Latsari Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang

Pembahasan teacherpreneur mengemuka pada masa pandemi karena muncul anggapan bahwa profesi guru honorer di masa sulit ini harus punya bisnis atau pekerjaan sampingan. Bisnis sampingan yang dikelola guru bertujuan supaya kaum pendidik ini bisa tetap bertahan secara ekonomi di masa pandemi.

Pandangan teacherpreneur seperti ini agak berbeda dengan konsep yang dianut Ayah Edi, praktisi pendidikan anak usia dini. Menurutnya tidak masalah jika seorang guru berjualan di masa pandemi. Namun ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh setiap guru yang berniat membuka bisnis di masa new normal ini.

Ayah Edi merujuk kepada beberapa sumber supaya wawasan Anda berkembang. Sumber pertama diambil penulis dari situs Edutopia.org. Menurut situs ini, teacherpreneur adalah citra guru kelas yang inovatif dan identik dengan kepemimpinan kewirausahaan yang berani mengambil resiko.

Seorang teacherpreneur mampu menggabungkan konsep guru kelas yang inovatif dengan pengambilan resiko dan kepemimpinan di dalam kewirausahaan yang biasanya berada di dunia profesional. Kaum profesional umumnya bekerja untuk tujuan profit atau keuntungan. Sementara para pendidik lebih banyak bergerak di ranah sosial, budaya dan keagamaan.

Sementara itu situs tipsbetter.com menyebutkan ada lima tanda bahwa anda akan menjadi teacherpreneur di masa depan. Apa saja 5 tanda teacherpreneur?

Pertama, selalu mencari cara untuk berinovasi di ruang kelas.

Inovasi yang dilakukan oleh seorang teacherpreneur bertujuan untuk menjangkau lebih banyak siswa melakukan prestasi di bidang yang disenanginya. Teacherpreneur tidak seperti definisi yang belakangan ini berkembang, misalnya trend guru jualan makanan dan jualan pakaian secara online. Tulisan ini akan menjadi penyempurna pemahaman Anda.

Seorang guru yang memiliki jiwa teacherpreneur selalu mencari inovasi-inovasi di ruang kelas untuk menjangkau keterlibatan anak untuk berprestasi. Guru jenis ini akan mencari tahu bagaimana supaya kelas menjadi ramai, heboh, penuh dengan keceriaan, penuh dengan petualangan, dan menjadi kelas yang berisi anak-anak berprestasi sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.

Kedua, selalu mendorong pembelajaran yang sangat memotivasi dan terus meningkatkan keterlibatan anak.

Pembelajaran teacherpreneur tidak berupa monolog dan terkesan terburu-buru. Pembelajaran seorang teacherpreneur terus memberikan pengalaman yang unik dan menarik kepada peserta didik. Pendidik seperti ini tidak ragu melibatkan siswa dalam situasi tidak nyaman. Tujuannya adalah agar para siswa memiliki beragam pengalaman hidup.

Seorang guru yang berjiwa teacherpreneur rajin memberikan pujian kepada setiap prestasi kecil yang dilakukan oleh siswa. Sebaliknya, pendidika seperti ini tidak pernah membesar-besarkan kesalahan yang dilakukan oleh siswanya. Baginya, setiap ucapan tak ubahnya dengan doa. Dia akan selalu memberikan kata-kata terbaik untuk kesehatan mental anak didik.

Ketiga, tidak pernah mau beristirahat kalau siswa belum mencapai target maksimal.

Seorang teacherpreneur selalu memberi dorongan dan cara alternatif belajar agar siswa bisa mencapai target pembelajaran secara maksimal. Dia bersedia mengurangi jam istirahatnya untuk memberikan pelajaran tambahan untuk siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Pendidik seperti ini terlihat tidak pernah merasa lelah. Dia terus belajar menambah kesabaran dan keikhlasan untuk melayani kebutuhan pendidikan siswanya.

Lebih hebatnya lagi, seorang guru yang berjiwa teacherpreneur bersedia mengeluarkan uang untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dirinya dalam dunia pendidikan. Dia tidak akan malu untuk hadir di seminar pendidikan. Dia juga tidak lelah belajar secara online menggunakan teknologi informasi. Baginya, investasi leher ke atas lebih penting daripada investasi leher ke bawah.

Keempat, apa yang dikerjakan selalu berdampak pada civitas akademika.

Tindakan teacherpreneur selalu memiliki makna, inovatif, berani mengambil peluang, dan berdampak baik pada civitas akademika. Siswa-siswa Anda melihat anda adalah guru yang keren dan memiliki ide-ide hebat. Kehadiran Anda selalu dirindukan murid. Jika sehari saja Anda tidak berangkat ke sekolah maka para siswa akan mencari tahu keberadaan Anda. Itulah tanda Anda sebagai seorang teacherpreneur.

Jika Anda memiliki jiwa teacherpreneur, maka rekan kerja Anda di sekolah merasa senang atas kehadiran Anda. Anda dapat diandalkan dan mampu memberikan perubahan menuju kebaikan. Bekerjasama dengan Anda terasa sangat menyenangkan sekaligus menambah wawasan. Hal itu terjadi karena jiwa teacherpreneur Anda tak lelah berbagi ilmu meski kepada sesama guru.

Kelima, melihat masalah sebagai peluang penuh berkah.

Seorang teacherpreneur melihat masalah bukan meruntuhkan dunia. Baginya, masalah bukanlah akhir dari kehidupan tapi melihat masalah sebagai peluang untuk maju. Jiwa inovatif seorang teacherpreneur menganggap setiap masalah menyimpan berkah. Masalah adalah cara Tuhan mengangkat derajat manusia ke level yang lebih tinggi.

Setiap guru perlu melatih diri untuk menjadi teacherpreneur. Melatih diri menjadi seorang teacherpreneur bukan berarti harus berjualan. Anda dapat melatih kemampuan teacherpreneur di masa pandemi ini dengan melakukan beragam kreasi pembelajaran dari rumah yang mampu memotivasi siswa, menyenangkan siswa, dan tetap memuat unsur-unsur edukatif. Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan Anda. Selamat mengajar di masa pandemi yang penuh tantangan ini!


Comments

2 tanggapan untuk “Memaknai Teacherpreneur Bagi Profesi Guru di Masa Pandemi”

  1. Avatar Petualang Indonesia
    Petualang Indonesia

    Memangnya kenapa kalau berjualan? Apakah guru tidak boleh menggunakan haknya sebagai warga negara untuk bertransaksi ekonomi secara wajar di masa pandemi?

  2. Avatar Thomas Wiranegara
    Thomas Wiranegara

    Jiwa enterpreneur tdk harus dimaknai dgn kemampuan berbisnis. Justru leadership yg tampak pada mereka merupakan harta yg paling berharga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *