Arti Persahabatan Setelah Menikah dan Memiliki Anak Cucu

Manusia adalah makhluk sosial, artinya bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan peran orang lain agar dapat hidup secara normal. Pengertian makhluk sosial disini tidak hanya berlaku dalam kehidupan di alam sebenarnya, seperti pada jaman prasejarah dulu. Tetapi juga berlaku untuk kehidupan sosial masyarakat modern.

Contoh kecilnya adalah para remaja yang pasti menginginkan dan memiliki teman. Apalagi teman di sekolah, tempat dimana mereka belajar setiap hari. Dan mereka tidak mungkin bertahan belajar di sekolah tersebut tanpa mengalami atau melakukan interaksi dengan pelajar lainnya. Berteman di sekolah menjadi masa-masa awal yang penting dalam membangun persahabatan yang saling menguntungkan.

Dalam perkembangannya, memiliki sahabat bukan hanya berlaku bagi anak muda pada masa sekolah. Bahkan setelah kita menikah, berumah tangga dan memiliki anak pun persahabatan bisa dibangun. Memang tidak banyak orang yang bisa membangun persahabatan sampai dengan jenjang pernikahan. Tapi hal itu bisa terjadi selama kita memiliki niat baik dan kesediaan berbagi dengan orang lain.

Sahabat Tempat Berbagi Pengalaman

sibuk jalan-jalan terus nih
sibuk jalan-jalan terus nih

Sebagian besar kawan saya tidak terlalu memiliki harapan agar bisa bersahabat sampai jenjang pernikahan. Alasannya sederhana, mereka kini memiliki prioritas hidup yang lebih penting dan mendesak. Frekuensi kegiatan berkumpul dengan kawan-kawan tidak akan sesering dulu. Para istri akan disibukkan oleh kegiatan mengurus anak dan suami. Dalam hal ini, pasangan hidup kita merupakan sahabat sejati yang akan menemani kita seumur hidup.

Namun ada pula kawan saya yang bisa bersahabat sampai mereka telah berumah tangga dan memiliki anak-cucu. Persahabatan tersebut umumnya dijalin secara alami, tanpa tendensi apa pun. Mereka ikhlas bersahabat karena kebutuhan untuk bersosial, berbagi pikiran, maupun memiliki kesamaan visi dan misi dalam hidup. Dan mereka yang bersahabat sampai menikah umumnya mengaku hidupnya lebih bahagia daripada yang tidak memiliki sahabat.

Manfaat persahabatan yang dijalin pasca pernikahan bukan lagi sebagai tempat bersenang-senang bersama. Fungsi komunikasi dan sharing pengalaman pemecahan masalah hidup lebih dominan daripada ajang liburan bersama. Dengan frekuensi pertemuan yang tidak terlalu intens, persahabatan setelah menikah mampu berlangsung dengan bantuan kecanggihan teknologi komunikasi. Misalnya melalui kontak telepon dan internet.

Bagaimana dengan pengalaman Anda dalam membangun persahabatan? Apakah Anda pernah ditinggalkan oleh sahabat karena sebuah pernikahan? Silakan berbagi pengalaman di kolom komentar. Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

4 tanggapan untuk “Arti Persahabatan Setelah Menikah dan Memiliki Anak Cucu”

  1. Avatar Feihung
    Feihung

    kalo sudah nikah mah keluarga nomor satu. teman sudah jadi nomor sepuluh.

  2. teman baik mah akan selalu bersama.

  3. Semua ada masanya.

  4. Nggak usah lebay. Klo sdh menikah pasti semua akan lbh senang kumpul keluarga drpd kawan lama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *