Menangis Untuk Mencapai Kebahagian Hidup

Gambar ilustrasi upaya penyelamatan hewan gajah dari perburuan liar di Indonesia oleh Hardi Cantrik
Gambar ilustrasi upaya penyelamatan hewan gajah dari perburuan liar di Indonesia oleh Hardi Cantrik

Kapan terakhir kali Anda menangis? Jika Anda lupa momen terakhir apa yang membuat Anda menangis, minimal menitikkan air mata, barangkali Anda perlu merenungkan kembali perjalanan hidup Anda. Artikel renungan motivasi diri kali ini akan mengajak Anda untuk menangis dalam usaha mencapai kebahagiaan hidup. Benarkah menangis mampu mengantarkan manusia mencapai kebahagiaan hidup?

Tangisan bukan hanya muncul ketika manusia bersedih. Tangisan dapat pula menjadi jalan bagi tercapainya kebahagiaan hidup. Mau bukti? Sewaktu kita semua masih bayi, ketika terlahir di dunia ini semua bayi diharuskan menangis sebagai pertanda kesehatan diri. Jika bayi yang baru lahir tidak menangis, maka suster atau bidan yang menolong persalinan akan memukul bayi tersebut sampai terdengar tangisan keras.

Setelah bayi tersebut berumur beberapa bulan, tangisan merupakan alat komunikasi bayi dengan bundanya. Bayi yang menangis menjadi pertanda minta disusui, sedang sakit pada bagian tubuh tertentu, maupun karena kegerahan. Karena menangis pula, keinginan bayi bisa dituruti oleh ibunya. Bisa Anda bayangkan apa yang akan terjadi jika sejak kecil kita tidak bisa menangis. Mungkin selamanya kita tidak bisa berkomunikasi untuk meminta sesuatu.

Penyair Rumi mengibaratkan bunga mawar di taman hanya dapat merekah dengan indah ketika langit telah menangis dan membasahi permukaan bumi dengan air matanya. Tuhan pun memberi manusia penderitaan agar mereka menangis. Menangis adalah cara Tuhan mengingatkan manusia agar ingat kepada-Nya. Tuhan akan memberi kasih sayang, rahmat dan segala kebutuhan manusia melalui pengakuan bahwa tidak ada kuasa yang melebihi kuasa-Nya.

Menangis tidak harus berkonotasi buruk sebagai pertanda kelemahan diri. Pada saat kita telah dewasa, menangis adalah pertanda sensitifitas batin manusia menyikapi kondisi lingkungan yang bertolak belakang dengan hati nuraninya. Dalam arti positif, menangis adalah sebuah bentuk kepasrahan hidup kepada Tuhan setelah manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa memohon pencapaian yang terbaik. Jadi, kapan terakhir kali Anda menangis dan apa arti tangisan Anda?

Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

2 tanggapan untuk “Menangis Untuk Mencapai Kebahagian Hidup”

  1. Avatar Tomi Purba
    Tomi Purba

    Klo aku nangis krn gag punya duit. Hiks!

  2. menangis adalah sifat manusiawi.
    jangan takut terlihat buruk dimata manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *