Motivasi Islami Untuk Kehidupan Kaum Difabel

Sumber motivasi hidup berasal dari pengalaman hidup sehari-hari dan nilai-nilai ajaran agama yang kita anut. Salah satu agama yang memberi motivasi kehidupan bagi masyarakat Indonesia adalah agama Islam.

Motivasi Islami berpedoman kepada fitrah manusia bahwa manusia tidak diciptakan oleh Allah selain untuk beribadah kepada-Nya. Kewajiban beribadah bukan hanya untuk manusia normal, bahkan bagi kaum difabel pun tetap diwajibkan beribadah sesuai dengan ketentuan agama. Artikel motivasi Islami menekankan kepada manusia agar memanfaatkan kondisi tubuh sebaik-baiknya. Hal ini berfungsi sebagai pendorong semangat hidup sekaligus mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah.

Artikel motivasi Islami kali ini akan bercerita mengenai mengubah kesulitan menjadi keuntungan, terutama untuk penyandang tuna netra. Ketika kehilangan kemampuan kedua bola matanya, Abdullah bin Abbas menyadari bahwa dirinya akan menghabiskan sisa-sisa umurnya dalam keadaan tidak bisa melihat, akan terkungkung di balik kegelapan dalam melihat hidup dan kehidupan ini. Namun, dia tidak meratapi nasibnya dengan malas. Justru dia menerimanya dengan penuh keridhaan dan mengecilkan arti derita yang ditanggungnya. Dia berkata:

Jika Allah mengambil cahaya dari kedua mataku
Maka, di dalam lisan dan pendengaranku masih ada cahaya
Hatiku cerdas dan akalku bukanlah akal yang jahat dan penuh tipu daya
Dan, di dalam mulutku terdapat ketajaman yang membekas laksana pedang.

Cerita motivasi Islami lainnya datang dari Basyar bin Barad. Menanggapi hinaan musuh-musuhnya atas kebutaan yang dialaminya, Basyar bin Barad berkata:

Musuh-musuh itu menganggap hina terhadapku
Padahal merekalah yang hina
Bukankah suatu aib dan kehinaan jika dikatakan sebagai si buta?
Jika seseorang melihat kehormatan diri dan ketakwaan
Sesungguhnya buta kedua mataku bukanlah sebuah kekurangan
Aku melihat buta mata sebagai satu pahala, tabungan, dan perlindungan dari dosa
Sungguh, aku sangat butuh dan berharap pada ketiga hal itu

Natural wallpapers+mobile wallpapers+pc wallpapers+wallpapers+mobile themes+pc themes 1ro
Natural wallpapers+mobile wallpapers+pc wallpapers+wallpapers+mobile themes+pc themes 1ro

Motivasi Islami Untuk Penyandang Tuna Netra

Bila kita bersedia meneliti lebih dalam, ternyata banyak tokoh terkenal yang memiliki fisik tidak sempurna, namun mampu memberi manfaat bagi masyarakat pada jamannya. Sekarang kita baca motivasi Islami dari Ibnu Abbas. Lihatlah perbedaan antara perkataan Ibnu Abbas dan Basyar dengan perkataan Shalih bin Abdul Quddus ketika ia menjadi buta.

Keselamatan atas dunia, dan tidaklah bagi orang
Yang buta kedua matanya memiliki tempat di dunia ini
Orang itu telah mati, namun dia dianggap masih hidup
Angan-angannya yang menipu telah mengganti prasangkanya
Aku berharap ada dokter menyembuhkan kedua mataku
Tetapi, tidak ada dokter yang dapat menyembuhkan aku
Jika diantara kamu ada yang mati, maka yang lain menangisinya
Kecuali Tuhan
Sesungguhnya sebagian dari mereka dengan yang lainnya adalah kerabat

Kita tidak bisa meragukan lagi bahwa kesulitan-kesulitan hidup ini akan terasa ringan dan lapang jika disikapi dengan optimis dan motivasi diri yang tinggi. Kemampuan dalam menghadapi kesusahan hidup dan kemampuan untuk mengalahkan kesulitan-kesulitannya adalah lebih utama dan bermanfaat daripada perasaan-perasaan yang penuh dengan keluhan yang melanda sebagian manusia. Itulah salah satu poin utama motivasi Islami untuk kaum difabel.

Muhammad Al Ghazali, penulis buku Change Yourlife, Change Yourself!, menyatakan merasa kasihan terhadap orang berpikiran sempit karena fisik yang tidak sempurna. Padahal, kesulitan-kesulitan itu sebenarnya adalah sesuatu yang lebih baik bagi orang yang tertimpa musibah untuk bangkit dan berjalan melewatinya dengan motivasi Islami. Lebih dari itu, motivasi Islami bisa melipatgandakan produktifitas dalam kehidupan dari anugerah-anugerah yang lain, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa tokoh di atas.

Selain motivasi Islami, tentu agama selain Islam juga mengajarkan umatnya untuk selalu bersemangat dalam hidup. Sebutan motivasi Islami adalah label bagi umat Islam dalam memberi identitas diri. Sementara bagi pemeluk agama lain tentu memiliki ajaran bermuatan nilai-nilai motivasi yang sama bergunanya untuk kehidupan. Bagaimana menurut pengalaman Anda? Seberapa efektif nilai-nilai agama memberi pengaruh dalam motivasi diri dalam kehidupan seseorang?


Comments

2 tanggapan untuk “Motivasi Islami Untuk Kehidupan Kaum Difabel”

  1. Sangat bagus mas. Thanks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *