Pengalaman Pertama Kali Mengajar di TPQ Al-Ikhlas Desa Asem Gede Kecamatan Ngusikan

Penampilan seni musik Islami Banjari oleh TPQ Al-Mujahiddin Guwo Mojowarno Jombang
Penampilan seni musik Islami Banjari oleh TPQ Al-Mujahiddin Guwo Mojowarno Jombang

Berkenalan dengan orang-orang baru merupakan aktifitas yang seru dan selalu menantang untuk ditaklukkan dalam hidup. Bukan saja mempraktekkan kemampuan public speaking, tetapi juga dalam usaha memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Hal itulah yang saya lakukan pada Selasa, 26 Juli 2016 lalu di TPQ Al-Ikhlas yang terletak di Desa Asemgede Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang. Sekitar jam setengah tiga sore saya dan tiga orang kawan mahasiswa KKNT UNHASY 2016 berangkat menuju Musholla Al-Ikhlas. Disanalah akan dimulai aktifitas mengajarkan anak-anak membaca dan menulis Al-Quran. Sepanjang jalan menurun di utara Pegunungan Kendeng Utara itu ingatan saya melayang kepada para santri TPQ Al-Mujahiddin Guwo yang saya tinggalkan selama sebulan ke depan. Ini adalah konsekuensi logis dari peran ganda pengajar sekaligus mahasiswa.

Saat menginjakkan kaki di Musholla Al-Ikhlas saya mendapat sambutan hangat dari Pak Suwaji. Beliau bersama dua orang perempuan lainnya menjadi pengajar bagi tiga puluh lima santri yang belajar di TPQ Al-Ikhlas dari hari Senin sampai Sabtu. Tidak butuh banyak waktu bagi saya untuk beradaptasi dengan anak-anak. Saya, Syahrul, Dilla dan Ana mendapatkan tugas mengajar santri di beberapa kelas yang berbeda. Saya bersyukur mendapat bagian mengajar Irfan, Alvio, Johan, Tiara, Ana, dan Renata yang masing-masing telah sampai belajar Al-Quran di juz 12, 13, dan 14. Capaian mereka itu sama dengan kelas Marhalah Wustho TPQ Al-Mujahiddin yang biasa saya ajar. Suasana kelas awalnya terasa kaku. Mereka berenam tampak resah dengan kehadiran saya sebagai orang baru dalam lingkungan mereka.

Sekali lagi, pengalaman-pengalaman saya terdahulu sangat membantu saya dalam menaklukkan ketakutan dalam diri saya, sekaligus merebut perhatian anak-anak. Sebagai anak-anak yang tinggal di kawasan terluar wilayah Kabupaten Jombang, karakter mereka terbilang cukup unik. Sejauh ini tingkat kepatuhan mereka terhadap guru masih baik. Mereka memiliki minat belajar yang kuat. Namun sayang, keterbatasan tenaga pengajar yang ada di Desa Asem Gede menghambat kemajuan belajar mereka. Tidak bisa dipungkiri, kualitas dan kuantitas pengajar yang berkompeten memberikan andil besar bagi kesuksesan program pembelajaran di taman pendidikan Al-Quran di wilayah manapun. Keberadaan saya dan kawan-kawan mahasiswa KKNT UNHASY 2016 di Desa Asem Gede Kecamatan Ngusikan setidaknya mampu memberikan kontribusi dan manfaat bagi pendidikan Islami anak-anak di desa ini.

Santri TPQ Al-Ikhlas Asem Gede memiliki energi yang melimpah untuk belajar. Hal itu bisa saya lihat dari antusias mereka saat saya mengajarkan konsep infitah dalam membaca Al-Quran. Mulut yang terbuka lebar mampu menghasilkan suara powerful dan itu bagus untuk membaca Al-Quran secara tartil. Awalnya mereka enggan membuka mulut dengan baik dan benar. Namun setelah saya mempraktekkan bacaan beberapa ayat dalam surah An-Nahl mereka mampu menirukan dengan benar. Itulah salah satu fungsi program pengabdian masyarakat. Keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru mampu diatasi dengan kehadiran para pengajar muda yang berasal lintas disiplin ilmu. Saya tidak pernah menyangka bahwa Syahrul yang kuliah di program studi Teknologi Informasi mampu mengajar kaligrafi kepada anak-anak di TPQ Al-Ikhlas sore itu.

Kegiatan mengaji di TPQ Al-Ikhlas Asem Gede sesi pertama berakhir pada pukul tiga sore. Setelah sholat jamaah ashar, pelajaran dilanjutkan sampai pukul empat. Sejauh ini saya puas dengan pencapaian hari pertama berkenalan dengan para pengajar dan santri TPQ Al-Ikhlas Asem Gede. Silaturahmi tidak berhenti disitu saja. Selepas maghrib sampai isya’ saya ditodong Pak Suwaji untuk ramah-tamah dengan para bapak, para ibu dan anak-anak jamaah sholat maghrib dan isya’ di musholla Al-Ikhlas. Inilah pembuka jalan bagi saya dan kawan-kawan mahasiswa KKNT UNHASY 2016 dalam menjalankan misi besar pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Berbasis Masjid di Desa Asemgede Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang. Semoga Allah mempermudah setiap langkah kami dalam menghadirkan kemaslahatan umat. Aamiin.


Comments

7 tanggapan untuk “Pengalaman Pertama Kali Mengajar di TPQ Al-Ikhlas Desa Asem Gede Kecamatan Ngusikan”

  1. Avatar thomas pendongeng anak
    thomas pendongeng anak

    Semoga anak-anak Asemgede bisa tumbuh menjadi generasi harapan ummat. Aamiin.

  2. Avatar El Raziq
    El Raziq

    Wah, seru juga KKN disana.

  3. Mas Agus layak jadi pendakwah.

  4. Selamat berdakwah. Semoga selalu sehat.

  5. Avatar John Marotte
    John Marotte

    Petualang sejati tak pernah berhenti berkreasi.

  6. Avatar PCNU Jombang
    PCNU Jombang

    Semoga sukses mas.

  7. Selamat berdakwah pak. Semoga selalu sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *