Kerja Keras Ala Kerbau: Tidak Bekerja Tidak Ada Makanan?

Orang bilang: tak bekerja maka tiada makan. Kalimat tersebut tentu lahir dari pengamatan terhadap sosok kerbau yang tidak akan diberi makan oleh petani kalau tidak bekerja membajak sawah. Kerbau pemalas pasti tidak ada tempat di hati petani yang memilikinya. Nasibnya bisa saja berakhir dengan penyembelihan di tempat jagal.

Namun kerbau yang rajin bekerja selain diberi makan atau dilepas di hamparan rumput hijau, juga akan dimandikan sampai badannya bersih. Bahkan dia akan diberi kesempatan bersenang-senang dengan anak gembala yang meniupkan seruling di telinganya. Itulah yang berlaku dalam hukum alam, kerja keras merupakan hal paling mendasar untuk bisa bertahan hidup.

Tentu manusia tidak bisa disamakan dengan kerbau, namun pelajaran yang bisa kita ambil telah memuat nilai-nilai yang sama. Tidak ada rumput dan dedaunan, bagi kerbau tidak ada makanan. Untuk manusia, kalau tidak ada nasi di meja makan, mungkin masih bisa cari junk food di restoran yang buka 24/7. Tapi uang untuk membeli makan didapat dari mana? Mencuri dan mencopet tentu bukan jawaban yang kita kehendaki. 🙂

Oleh karena itu, kita kembalikan semua kepada alam yang menjadi inspirasi bagi orang-orang berakal untuk memelihara motivasi hidup dan menjalankan kehidupan secara layak. Kerja keras memerlukan sikap teguh dalam mendisiplinkan diri dengan kesabaran dan keuletan yang prima. Dari sini kita bisa menumbuhkan motivasi diri yang lebih baik untuk masa depan.

Kerja Keras Jangan Terjebak Rutinitas Monoton

Walaupun begitu, kesabaran dan keuletan tidak jarang justru menggiring perilaku manusia ke dalam aktifitas monoton. Kita membutuhkan keseimbangan dalam hidup seperti halnya seekor kerbau pekerja keras yang sekali waktu perlu mendengarkan alunan suara suling anak Pak Tani. Singkat kata, bekerja dalam hidup melibatkan kesabaran, kedisiplinan, kreatifitas, dan keuletan sehingga rutinitas hidup tidak berjalan kaku dan monoton.

Mengapa kita harus menghindari perilaku monoton dalam hidup? Orang yang memiliki jalan hidup monoton memiliki konsep hidup yang terpaku pada pengalaman serupa berulang kali. Pengalaman tersebut menjadi standard bagi kerangka berpikir yang pada akhirnya membentuk sifat keras kepala dan mematikan kreatifitas dalam hidup. Orang yang tidak punya kreatifitas hidup sama halnya mengalami setengah kematian jiwa.

Rutinitas monoton menyebabkan keras kepala dalam hal apa? Keras dalam berprinsip, keras dalam mengemban tanggungjawab, tidak bersedia mendengarkan input dari orang lain. Hal tersebut menjadikan karakter seseorang menuju sikap konservatif dan kaku. Sikap ini berlaku bukan saja terhadap orang-orang yang baru dikenal, bahkan terhadap orang terdekat yang telah hidup bersama selama bertahun-tahun.

Kerbau pekerja keras yang terjebak rutinitas membajak sawah adalah kerbau yang kuat dan mempesona namun kerap dirundung masalah dan konflik dari dalam. Tentu Anda tidak ingin berada dalam kondisi demikian. Hidup membutuhkan kerja keras agar dapat makan. Kendati demikian, hidup seimbang adalah mampu menikmati apapun yang ada di hadapan. Kerja enak, makan enak, tidur enak.

Ayo segarkan pikiran dengan mencoba hal-hal baru agar kerja keras bisa dinikmati dengan baik. Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *