Siswa Latsari Nikmati Infaq Qurban Setelah 3 Tahun Bersabar Menabung

Gambar Uang Dinar - Apakah Ekonomi Islam berperan sebagai pilihan sistem ekonomi atau memang telah menjadi solusi masalah keuangan dunia
Gambar Uang Dinar – Apakah Ekonomi Islam berperan sebagai pilihan sistem ekonomi atau memang telah menjadi solusi masalah keuangan dunia

Pelajaran menabung bukanlah sekedar teori yang dibahas dalam buku paket. Siswa perlu diajak mempraktekkan aktifitas menabung dalam kehidupan nyata. Saya menerapkan konsep menabung berdasarkan ekonomi syariah kepada para siswa SDN Latsari sejak September 2016 lalu. Sejak saat itu mereka saya ajak berinfaq untuk membeli hewan qurban setiap Jumat. Kadang mereka bersemangat berinfaq. Namun tak jarang kami satu sekolah lupa mengedarkan kaleng infaq ke setiap kelas. Inilah bentuk tabungan akhirat yang manfaatnya bisa dirasakan sejak mereka hidup di dunia.

Sebanyak 105 siswa SDN Latsari menikmati hasil tabungan qurban mereka pada Sabtu, 25 Agustus 2018 kemarin. Inilah buah penantian panjang para siswa setelah berinvestasi selama tiga tahun. Mereka mengalami puasa hasil selama tahun 2016 dan 2017. Kemarin mereka bisa makan bersama dengan teman-teman dalam rangka perayaan Idul Adha 1439 Hijriyah. Kegiatan siswa diawali dengan pawai ta’aruf dengan iringan grup drum band. Mereka berkeliling desa bersama sambil jalan kaki. Canda-tawa terselip diantara langkah-langkah kaki anak kecil itu.

Usai pawai dan beristirahat, mereka antri sambil membawa tempat makan kosong. Mereka menerima beberapa tusuk sate kambing dan gule untuk segera disantap bersama di dalam kelas. Meski bahan utamanya adalah daging kambing, mereka tidak ada satupun yang alergi bau. Layanan aqiqah dan qurban yang saya pilih di Jogoroto rupanya pintar mengolah masakan. Anak-anak pun bisa makan dengan lahap dan senang. Guru-guru pun ikut makan bersama para siswa. Kebahagiaan yang tercipta kemarin merupakan kegembiraan bagi semua warga sekolah. Tabungan infaq Qurban itu bisa menyatukan semua warga sekolah untuk makan bersama.

Setiap bentuk pendidikan kadang terasa pahit di awal menjalankannya. Namun kalau kita mau sabar dan ikhlas melaksanakannya maka akan berbuah hasil. Seperti halnya guru mengajarkan siswa untuk ikhlas berinfaq, siswa pun dalam hal ini telah mengajarkan guru untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan yang melibatkan masyarakat sekitar lokasi sekolah. Semoga dukungan semua pihak ini dapat berlangsung lebih lama untuk pendidikan anak-anak Islam yang lebih baik. Aamiin.


Comments

14 tanggapan untuk “Siswa Latsari Nikmati Infaq Qurban Setelah 3 Tahun Bersabar Menabung”

  1. Pendidikan yg bagus pak. Awalnya memang harus dipaksa. Lama-lama akan menjadi budaya.

  2. Masa kecil ini yang akan selalu mereka kenang nanti saat sdh dewasa. Berbahagialah para guru inspiratif yg sdh menebar semangat sejak dini. Maju terus pendidikan Indonesia!

  3. Asyik dong nyate bareng teman-teman. Semoga berkah pak.

  4. Avatar Bundabina
    Bundabina

    Selamat ya pak guru. Mendidik anak memang bth cara cerdas supaya tetap asyik dan pintar.

  5. Ikhlas adalah bagian tersulit dlm materi pelajaran krn ikhlas letaknya di hati, bukan di mulut. 3 tahun bukan waktu yg sebentar utk belajar ikhlas.

  6. Yummy! Artikel enak nih.

  7. Dokumentasinya mana mas? Sepertinya seru nih.

  8. Pelajaran berinfaq harus terus dilakukan utk membentuk mental ekonomi syariah.

  9. Nabung 3 thn dpt duit berapa?

  10. Avatar DC Imelda
    DC Imelda

    Pak Gurunya hebat bisa menginspirasi muridnya.

  11. Selamat berjuang pak guru!

  12. Semangat ustadz. Semoga tahun dpn bisa qurban lagi.

  13. Avatar Noto Sukses
    Noto Sukses

    Sukses terus pak guru. Dukungan ortu sdh bagus. Tinggal lanjutkan.

  14. Anak-anak harus diajarkan belajar berinfak sejak kecil. kebiasaan memberi itu bagus daripada mereka harus meminta. inilah salah satu bentuk pendidikan karakter saat ini yang harus dilakukan oleh setiap pendidik dan orang tua.

Tinggalkan Balasan ke Bundabina Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *