Penulis telah melakukan pengamatan terhadap 54 siswa kelas 3, kelas 4 dan kelas 5 SDN Latsari, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Pengamatan berlangsung mulai dari 18 Juli 2018 sampai dengan 25 September 2018. Penelitian ini dilakukan dengan cara rekayasa lingkungan kelas. Setiap pagi murid diberikan waktu membaca buku selama 15 menit. Kegiatan tersebut berlangsung mulai pukul 07.15 sampai 07.30 WIB. Setiap guru kelas menyediakan puluhan buku pengayaan dan meletakkan di rak Sudut Baca. Guru Kelas menyediakan buku dengan rasio 1 : 2. Artinya, setiap murid berkesempatan membaca dua judul buku yang berbeda setiap pagi. Meski demikian, durasi 15 menit memungkinkan siswa hanya mampu membaca satu bab dari sebuah buku. Program literasi ini bertujuan merangsang daya minat siswa untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan baru yang tidak diajarkan guru di dalam mata pelajaran di kelas.
Buku-buku yang disediakan guru kelas di Sudut Baca berasal dari lintas disiplin ilmu. Buku-buku tersebut berkaitan dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Setiap siswa diberikan kebebasan membaca buku sesuai minatnya. Sebagian besar siswa memilih untuk membaca buku IPA yang disertai foto-foto berwarna. Sebagian kecil siswa menyukai buku SBK sebagai sumber ide membuat kreasi seni terapan. Buku pelajaran agama menempati urutan paling bawah dalam daftar buku yang paling sering dibaca siswa. Sudut baca di setiap kelas memiliki kekurangan tidak terdapat buku berbahasa Jawa dan bahasa Inggris.
Setiap siswa diwajibkan memiliki buku literasi. Buku literasi merupakan buku tulis tempat siswa mencatat dan membuat rangkuman isi buku. Setiap siswa harus menuliskan poin-poin utama halaman buku yang sudah dibaca. Proses ini berlangsung selama 10 menit. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perubahan tingkah laku siswa saat membaca buku. Kini mereka lebih tenang dan terkendali saat membaca buku. Program literasi ini mampu memaksa siswa untuk rajin membaca buku pengayaan mata pelajaran favorit mereka. Kegiatan membaca buku selama 15 menit setiap hari ini juga bermanfaat membantu guru memetakan minat dan bakat siswa terhadap salah satu disiplin ilmu. Program literasi ini dapat berjalan secara optimal bila terdapat cukup persediaan buku bacaan untuk penyegaran judul buku setiap bulan.
Buku adalah jendela ilmu. Barangsiapa sedikit membaca maka sedikit ilmunya. Program literasi ini bagus sekali pak. Setiap guru kelas seharusnya mendukung kegiatan ini.
Keren. Gaya tulisan sdh mendekati artikel ilmiah. Tingkatkan terus pak.
Gaya bahasanya sdh ilmiah. Tinggal diperbaiki metode penelitiannya pak.
Semua orang butuh membaca utk memerangi kebodohannya.
Semangat pak guru! Berikan yg terbaik utk murid2. Kelak mereka akan tumbuh cerdas.
Guru jaman now harus lbh giat belajar drpd muridnya. Soalnya anak kecil skrg sdh pada pintar pegang gadget.
Buku teks sdh hampir tdk laku dibaca. Orang lbh suka baca ebook.
Guru kelas hrs bnyk mendorong muridnya utk baca. Ilmu tdk didapat dari ceramah guru saja.
Sudut baca yg bagus bisa bikin murid betah membaca.
Pojok baca seharusnya jd tempat favorit bagi murid andai para guru mau memberi teladan.
Ide bikin desain sudut baca dapat darimana pak?
Sepakat! Semua bentuk kecerdasan akademis bermula dari hobi membaca. Sangat aneh jika para pendidik mengaku ingin punya murid cerdas tapi ybs tdk mendukung program literasi.
Biarpun cuma 15 menit tapi kalau dilakukan secara konsisten bisa memberi dampak yg luar biasa.
Baca hape lima jam saja kuat. Baca buku 15 menit kok kesulitan. Why? Every teacher should think it.
Setuju pak. Buku adalah gudang ilmu.
Semua ilmu didapatkan dengan cara membaca Kalau tidak mau membaca Ya mana mungkin bisa dapat ilmu. Mungkin ada yang bisa belajar dengan cara menonton video YouTube ataupun ceramah dari para ahli tapi itu butuh dana yang besar sekali. cara paling mudah untuk belajar adalah dengan cara membaca pemerintah Indonesia sepertinya sekarang ini sudah sadar dan banyak membantu sekolah dengan memberi buku perpustakaan secara gratis.
Semangat pak guru. Semoga sukses dan bersabar mendidik murid.
Membaca buku adlh kebiasaan orang pintar dan haus ilmu.
Membaca adalah kebiasaan yang baik untuk anak-anak supaya mereka tetap harus ilmu pengetahuan.
Good luck pak guru. Anak-anak harus lebih banyak diberi kesempatan untuk membaca buku di luar materi mata pelajaran umumnya supaya pengetahuan mereka tidak termasuk pada materi di buku teks saja. Mereka semestinya mendapat pengetahuan lain di luar mata pelajaran umum.
salam literasi!
mari bersama cerdaskan anak bangsa.
Buku adlh teman terbaik disaat sendiri.