The Jombang Taste kembali menyajikan artikel kesehatan mata untuk Anda. Pada artikel sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa pada kelopak mata terdapat muara kelenjar air mata. Ada pula kelenjar minyak yang bermuara di bibir kelopak mata. Ke dalam muara-muara kelenjar ini dapat masuk bibit penyakit. Bibit penyakit gemar tinggal di tempat yang kotor. Bila mata terkena debu, kotoran atau digosok-gosok dengan jemari yang kotor, kotoran bersama bibit penyakit akan memasuki mata.
Mengingat bagian kelopak mata yang bermuara kelenjar paling luar letaknya, maka ke dalam muara-muara kelenjar inilah hinggap bibit penyakit. Bibit penyakit memasuki muara kelenjar. Bibit penyakit bersarang di sana dan muara kelenjar menderita infeksi. Ketika kelenjar menderita infeksi maka akan terjadi pembengkakan. Pembengkakan pada mata pasti menimbulkan penyakit yang perlu segera diobati.
Saat terjadi pembengkakan mata, warna kulit di sekitar muara kemerah-merahan serta terasa panas dan nyeri. Pembengkakan ini akan tampak seperti bisul di kelopak mata atas atau bawah. Mungkin timbul demam pada saat mata bengkak dan mata berbisul agak terganggu. Tentu pernah kalian melihat orang yang kelopak matanya berbisul. Orang mengenal hal ini sebagai penyakit bintitan atau timbilan. Mungkin kalian sendiri pernah mengalami bintitan atau timbilan. Besar timbilan kira-kira sebiji kacang hijau dan bisa menyebabkan rasa malu bila bertemu orang lain.
Mitos Bintitan
Mitos yang dikatakan oleh nenek, bisul di mata timbul akibat kalian suka mengintip di lubang pintu. Benarkah timbilan disebabkan begitu? Sesungguhnya bukanlah demikian. Yang benar, bintitan disebabkan karena telah masuk kuman penyakit ke dalam muara kelenjar akibat kebersihan mata kurang terpelihara.
Kuman penyakit ada bermacam-macam jenisnya. Mereka ada di mana-mana. Ada di permukaan kulit yang kotor. Ada di saputangan. Ada di udara, ada di air, terbang bersama debu. Adapula di kuku jemari tangan. Di balik kuku yang kotor terdapat beribu-ribu, bahkan berpuluh-puluh ribu kuman penyakit.
Jenis kuman yang bermacam-macam ini hidup menumpang pada manusia. Kalau ada kesempatan ia menyelusup memasuki tubuh manusia. Mungkin melalui luka garukan, luka sayat atau luka lainnya. Dapat pula memasuki liang-liang yang ada pada tubuh kita, seperti liang telinga, liang hidung, inulut serta muara-muara kelenjar pada mata.
Bintil bisul atau penyakit bintitan pada mata harus diobati. Jika tidak, kuman akan bertambah banyak. Bisul bertambah besar dan orang Jawa menyebut sebagai timbilan. Jika bisul bertambah meluas, maka lama kelamaan akan mengganggu bola mata. Penyakit bintitan dapat merusak selaput lendir mata (konjungtiva) sehingga selaput lendir bola mata terkena penyakit pula. Putih mata (konjungtiva bulbi) juga menjadi gatal dan merah akibat penyakitan timbilan.
Ketika bisul mata atau timbilan terjadi, maka mata banyak mengeluarkan air mata. Keadaannya menjadi bertambah parah. Agar keadaan tidak bertambah parah, setiap bintil mata harus segera diobati. Dokter akan memberikan salep mata, obat minum atau suntikan jika dipandang perlu. Maksudnya, agar kuman yang bersarang di dalam bintil terbunuh oleh obat. Sedangkan untuk mata sendiri mungkin juga diberikan obat tetes mata.
Setelah bintil menyembuh, kebersihan mata harus dijaga. Menggosok-gosok mata dengan jerami tangan jangan dibiasakan. Pergunakan sapu tangan jika mata terasa gatal. Karena pangkal timbulnya penyakit bisul di mata ini akibat kebersihan yang buruk. Misalnya mandi atau membasuh muka dengan air kotor, berenang di air kotor, bermain di tempat berdebu, bermain atau bermain kotoran lainnya.
Ciri-ciri Timbilan
Penyakit timbilan diawali dengan adanya bibit penyakit yang memasuki mata bermula dengan rasa gatal. Karena mata terasa gatal, kita menggosoknya. Namun keluhan gatal tak berkurang. Kemudian timbul bintil di kelopak mata yang kita sebut sebagai timbilan atau bintitan. Penyakit timbilan menyebabkan mata terasa tidak nyaman karena mulai terasakan nyeri di mata. Jika bintil semakin membesar, maka dapat juga disertai demam.
Mata berair banyak mengeluarkan kotoran mata. Akhirnya putih mata dapat menjadi merah, tanda penyakit bintitan bertambah parah. Jika belum terlambat, bintilan mudah menyembuh dengan obat-obatan. Pemakain obat yang teratur sesuai dengan petunjuk dokter, timbilan cepat menyembuh. Namun penyakit bintitan akan tetap besar jika penyakit ini sudah meluas. Walaupun sudah diobati, bintitan dapat saja tetap besar dan tak mau menyembuh. Keadaan serupa ini tak dapat ditolong dengan obat-obatan.
Bintilan yang tak sembuh dengan obat, harus ditolong dengan membuka bintil. Bintil dibuka melalui operasi. Sebelum dioperasi, tentu diberi obat pemati rasa, sehingga sama sekali tidak terasa nyeri apa-apa. Setelah dioperasi, penyakit timbilan akan mengempis karena nanah dan darah yang membeku di dalam bintil dikuras dan dibuang. Kemudian penyakit timbilan dibersihkan dan penyakit pun sembuh.
Demikian ulasan The Jombang Taste mengenai kesehatan mata. Dengan mengenali beragam penyakit mata, seperti timbilan atau bintitan, maka Anda bisa mencegah diri dari perbuatan yang merugikan kesehatan. Sampai jumpa dalam artikel The Jombang Taste selanjutnya.
Tinggalkan Balasan