Mengenalkan Permainan Tradisional Egrang Kepada Murid SD

Invasi teknologi internet telah merambah segala jenis manusia modern. Pria dan wanita, tua dan muda, semua menggunakan internet sebagai komunikasi murah, cepat sampai dan tepat guna. Dampaknya adalah manusia menjadi sangat bergantung kepada internet. Siang dan malam bergelut dengan smartphone yang dilengkapi koneksi internet bukanlah hal baru. Terlebih bagi pelajar, telepon pintar dan paket internet adalah kebutuhan wajib dan menjadi candu bagi remaja.

Untuk itu, diperlukan penanganan cerdas dan menyenangkan untuk mengimbangi dominasi gadget yang mereka miliki. Penulis memilih cara-cara yang menyenangkan sebagai upaya mengalihkan perhatian pelajar dari gadget. Kali ini penulis memperkenalkan permainan egrang sebagai salah satu permainan tradisional yang menyenangkan untuk anak-anak.

Egrang, ada juga yang menyebut enggrang, merupakan permainan tradisional Jawa yang menggunakan sepasang bambu sebagai tempat berpijak dan berjalan. Pada jarak beberapa jengkal terdapat bagian bambu yang membesar dan digunakan sebagai alas pijakan. Permainan tradisional egrang membantu anak-anak belajar keseimbangan tubuh. Jenis permainan adat Jawa ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki, meski anak perempuan juga dapat memainkannya.

Penulis memperkenalkan alat egrang kepada para siswa SDN Latsari dalam kegiatan Pramuka Penggalang tadi siang. Para pelajar putri berteriak histeris saat gagal menaiki batang bambu. Sementara itu, para pelajar putra tampak mampu memainkan egrang dengan lebih baik. Beberapa siswa putra sudah mampu berjalan di atas egrang dengan baik dan lancar. Siswa yang mampu menaiki egrang dengan baik merasa gembira atas pencapaian tersebut.

Hari ini penulis menyiapkan tiga pasang egrang dan para siswa berebut memakainya. Mereka membutuhkan lebih banyak alat bermain agar mampu menampung energi ekstra yang tersisa di jam istirahat sekolah. Langkah penulis memperkenalkan permainann egrang kepada siswa hari ini masih menjadi titik awal untuk memulai lebih banyak cara mendidik yang menyenangkan.

Masih banyak ragam permainan tradisional Jawa yang bisa dicoba untuk mengedukasi pelajar agar lebih mencintai budaya lokal. Ada congklak, das-dasan, boi-boian, pedang pelepah pisang, dan masih banyak lainnya. Semoga usaha ini memberikan dampak positif untuk mengurangi pengaruh buruk gadget terhadap anak-anak.


Comments

15 tanggapan untuk “Mengenalkan Permainan Tradisional Egrang Kepada Murid SD”

  1. Avatar Putra Galuh
    Putra Galuh

    Salut pak! Semoga murid2nya makin cinta budaya indonesia.

  2. Avatar Hafidz
    Hafidz

    Wah, senengnya….

  3. Dolanan anak hrs digalakkan supaya tetap dikenal.

  4. Jadi ingat masa kecilku dulu. Pernah aku main gitu lalu jatuh dan menangis. Huahahaha..

  5. Sangat tepat kalau dikatakan budaya lokal adalah akar budaya nasional.

  6. Olahraga yg mengandung unsur budaya ya ini. Keren!

  7. Avatar Cinta Indonesia
    Cinta Indonesia

    Nice artikel mas. Saya dukung tindakan Anda.

  8. Avatar Afandi idrus
    Afandi idrus

    Sampai segede ini saya blm pernah maen egrang. Jadi penasaran gimana rasanya.

  9. Cara ngajarnya bagus mas. Klo saya jd murid mas Agus pasti senang.

  10. Avatar Ary Indra
    Ary Indra

    Bahaya main egrang bisa bikin cedera. Klo jatuh sakit bgt.

  11. Avatar Elang Perkasa
    Elang Perkasa

    Gerakan sekolah menyenangkan memang menyenangkan guru dan murid. Keduanya sama2 happy di sekolah.

  12. Avatar Phandaka
    Phandaka

    Enaknya punya guru muda ya gini. Ada aja yg dikenalkan ke murid.

  13. Avatar TJT Nosuch
    TJT Nosuch

    Asik nih masih bisa main egrang. Di kota sdh gak ada lahan utk main.

  14. Lama gak main egrang.
    Jd kangen kampung halaman.

  15. Avatar Istanbul Wordcamp
    Istanbul Wordcamp

    Permainan egrang Ingatkan saya pada masa kecil dulu yang suka bermain di halaman pada waktu malam hari ketika bulan purnama bersinar dengan terang…

Tinggalkan Balasan ke Istanbul Wordcamp Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *