Nyanyian Alam Permainan Tradisional Katak Lompat dari Jawa Tengah

Nyanyian Alam Permainan Tradisional Katak Lompat dari Jawa Tengah
Nyanyian Alam Permainan Tradisional Katak Lompat dari Jawa Tengah

Apa kabar kawan blogger Indonesia! Sadarkah Anda bahwa saat ini semakin sedikit anak-anak Indonesia mengenal aneka dolanan anak asli Nusantara. Perkembangan teknologi telah mengikis pengaruh budaya setempat sampai ke akar-akarnya, termasuk juga bermacam-macam permainan tradisional Nusantara. Anak-anak mulai meninggalkan permainan tradisional anak dan beralih menggenggam handphone mereka setiap hari.

Permainan tradisional bermanfaat mengenalkan anak-anak terhadap budaya mereka sendiri, membiasakan olahraga fisik, dan membangun komunikasi efektif dalam bersosialisasi dengan teman-teman seusianya. Oleh karena itu, blog The Jombang Taste kembali menyapa Anda dengan artikel ulasan dolanan anak yang bernama katak melompat. Permainan anak ini berasal dari provinsi Jawa Tengah dan biasa dimainkan pada siang hari dengan pencahayaan yang cukup terang.

Permainan tradisional katak lompat mengambil tempat di halaman sekolah dan di pimpin oleh seorang guru ataupun orang dewasa lainnya. Mula-mula dibuat 3 garis sejajar di tanah dengan cara menaburkan bubuk kapur. Garis itu berjarak 10 meter (lihat gambar di atas). Jumlah pemain dalam dolanan anak katak melompat berjumlah 22 orang. Yang 2 orang bertindak sebagai pemimpin, sisanya menjadi katak. Permainan katak lompat memerlukan ketangkasan gerak dan komunikasi yang baik antar pemain.

Cara Bermain Katak Lompat

Katak sejumlah 20 anak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Kelompok A dan Kelompok B. Masing-masing kelompok pertandingan mempunyai seorang pemimpin. Katak dari masing-masing kelompok ditempatkan di belakang garis pinggir. Mereka semua harus mengambil posisi berjongkok dan menghadap ke arah garis tengah. Dua anak yang bertindak sebagai pemimpin kelompok berada di depan katak masing-masing (lihat gambar).

Cara bermain dolanan anak katak lompat tidak sulit. Setelah semua pemain siap pada posisinya, kedua pemimpin kelompok mengadakan undian. Kita umpamakan yang menang Kelompok A. Pemimpin Kelompok A segera menerima kerikil dari Pak Guru. Kemudian Pemimpin ini berjalan di depan katak-kataknya (Kelompok A) dan memberikan kerikil itu pada salah satu katak. Ketika kerikil diberikan, hendaknya jangan sampai diketahui oleh musuh. Setelah memberikan kerikil ia segera harus berbunyi “teeet” seperti suara katak.

Maka kini Pemimpin Kelompok musuh, yaitu Kelompok B harus menerka, kerikil tadi diberikan kepada anak yang mana. Kalau Kelompok B tepat menebaknya, maka anak buah Kelompok B boleh meloncat ke depan 1 kali, sambil bersuara serempak “kung” seperti bunyi katak. Suara binatang katak ini harus dilakukan bersama-sama dan menimbulkan bunyi yang unik.

Setelah melompat dan bersuara, kemudian kerikil itu ganti diterima oleh Pemimpin Kelompok B, untuk kemudian diberikan kepada salah satu anak buahnya. Sebaliknya, kalau tebakan kelompok A benar, maka katak dari Kelompok A yang boleh meloncat ke depan, dan kerikil masih tetap dipegang Pemimpin Kelompok A. Demikian seterusnya. Kelompok yang lebih dulu tiba di garis tengah, mendapat nilai 1. Dan kelompok yang menang adalah kelompok paling banyak mendapat nilai.

Kita dapat menyimpulkan bahwa lomba lompat katak adalah adu kecepatan mencapai garis finish yang berada di tengah lapangan. Lompatan ke depan diperoleh oleh kelompok yang berhasil menebak keberadaan kerikil yang dipegang anggota kelompok lawan. Permainan ini tidak terlalu menguras tenaga. Hanya saja diperlukan kecerdikan dalam mengadu strategi mengolah mimik wajah agar tidak diketahui musuh.

Itulah dolanan anak lompat katak dari Jawa Tengah. Anda dapat mengubah nama permainan menjadi lompat bebek dan mengganti kata kunci lompatan menjadi “Kwek… kwek…!” maupun nama-nama hewan lain beserta bunyi khasnya. Semoga artikel The Jombang Taste kali ini bisa menambah wawasan Anda dalam mengajarkan seni budaya kepada anak-anak.

Daftar Pustaka:

Hardjana, HP. 1984. Permainan Tradisional Anak-anak dari Jawa Tengah. Pustaka Dian: Jakarta


Comments

3 tanggapan untuk “Nyanyian Alam Permainan Tradisional Katak Lompat dari Jawa Tengah”

  1. Avatar Nugroho
    Nugroho

    memang benar. anak-anak harus dikenalkan budaya lokal agar mereka memiliki identitas Indonesia.

    1. orang tuanya harus kasih contoh juga ya…

  2. Avatar Natasya
    Natasya

    Betul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *