Giat Prestasi Pramuka Hadirkan Pentas Seni Legenda Kebo Kicak

Babad Tanah Surabaya dari Kisah Legenda Pertarungan Jaka Jumput Melawan Jaka Truna
Babad Tanah Surabaya dari Kisah Legenda Pertarungan Jaka Jumput Melawan Jaka Truna

Beberapa anggota Pramuka Penegak tampak sedang memainkan lakon drama pertarungan di atas panggung. Mereka menyajikan ketangkasan gerak tangan berpadu dengan kelincahan gerak kaki. Iringan musik gamelan turut menyemarakkan suasana pertunjukan pada malam hari itu. Itulah secuplik pentas seni anggota Pramuka SMK Negeri Mojoagung yang ditampilkan pada ajang Giat Prestasi 2019 pada Sabtu, 28 September 2019.

Giat Prestasi 2019 merupakan ajang pertemuan anggota-anggota Pramuka Penegak se-Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur di Bumi Perkemahan Sumberboto, Mojowarno, Jombang. Giat Prestasi dilaksanakan pada 27 September 2019 dan berakhir pada 30 September 2019.

“Kami ingin membuktikan bahwa anggota pramuka bukan hanya pandai berbaris dan berkemah, tetapi juga berperan aktif melestarikan budaya daerah,” demikian disampaikan Muhammad Dimas, salah satu penyaji seni drama Kebo Kicak saat ditemui penulis usai beraksi di atas panggung. Lelaki ini tampak bersemangat mengikuti rangkaian acara pentas seni yang melibatkan ratusan pelajar se-Jawa Timur ini.

Lakon Kebo Kicak sengaja dipilih oleh para seniman pramuka asal SMK Negeri Mojoagung sebagai bentuk kecintaan terhadap warisan budaya Jombangan. “Inilah wujud kepedulian kami terhadap budaya Jombangan yang makin jarang diketahui oleh remaja milenial,” imbuh pria bertubuh mungil ini seraya tersenyum simpul.

Persiapan Kursus Mahir Dasar dan Kursus Mahir Lanjut Pembina Pramuka di Kwaran Bareng 2018
Persiapan Kursus Mahir Dasar dan Kursus Mahir Lanjut Pembina Pramuka di Kwaran Bareng 2018

Pentas Seni Kebo Kicak berhasil memukai para penonton yang memadati Bumi Perkemahan Sumberboto tadi malam. Tak satu pun penonton beranjak dari tempat duduk mereka selama pertunjukan berlangsung. Audiens pentas seni bukan hanya para peserta Giat Pramuka 2019 dari 38 kota dan kabupaten se-Jawa Timur, tetapi juga para tamu undangan. Mereka memberikan tepuk tangan meriah usai pertunjukkan berlangsung.

“Cerita Kebo Kicak adalah bagian penting dalam sejarah kebudayaan masyarakat Jombang. Saya bangga masih ada anak muda yang tertarik mempelajari sejarah daerahnya dan menampilkan di hadapan publik,” ujar Budi Setiawan, salah satu audiens yang hadir di lokasi pertunjukkan.

Penari Cilik Seni Tari Remo Boletan Gagrak Anyar Khas Jombangan
Penari Cilik Seni Tari Remo Boletan Gagrak Anyar Khas Jombangan

Sejarah Jombang Kaya Pesan Moral

Kebo Kicak merupakan tokoh legendaris yang dikenal masyarakat Jombang sebagai sosok sakti. Asal-usul nama Kebo Kicak menjadi cerita rakyat yang berkembang dari mulut ke mulut sejak berabad-abad silam. Para orang tua sering bercerita bahwa Kebo Kicak merupakan manusia berkepala kerbau. Kebo Kicak telah berbuat durhaka kepada orang tuanya sehingga ia dikutuk memiliki rupa yang menakutkan.

Menurut Sukarno, ahli sejarah Jombang, Kebo Kicak merasa menyesal karena telah berperilaku durhaka kepada orang tuanya. Untuk menebus rasa bersalahnya, ia kemudian berguru kepada seorang kyai. Kyai tersebut mendidik Kebo Kicak menjadi manusia yang berbudi luhur dan taat menjalankan perintah agama.

Pada suatu waktu, Kebo Kicak diperintahkan oleh gurunya untuk menumpas perampok bernama Surontanu. Pertarungan Kebo Kicak dan Surontanu berlangsung selama berhari-hari. Adu kesaktian diantara keduanya menghasilkan cahaya hijau (ijo) dan merah (abang) yang kelak menjadi asal kata jombang. Lokasi pertempuran Kebo Kicak dan Surontanu diyakini para ahli sejarah berada di daerah yang sekarang kita kenal sebagai Kabupaten Jombang.

Kesenian tradisional Jombang
Kesenian tradisional Jombang

“Pesan tersirat dalam pertunjukkan drama Kebo Kicak ini adalah setiap orang bisa memiliki masa depan lebih baik asalkan ia mau mematuhi guru dan orangtuanya,” imbuh Muhammad Dimas di akhir pertemuan dengan penulis.

Senada dengan Muhammad Dimas, Slamet Tri, anggota pramuka SMK Negeri Mojoagung yang ikut menampilkan drama Kebo Kicak merasa perlu untuk terus mempelajari berbagai kearifan lokal di Indonesia.

“Jangan sampai kita lebih mengenal kisah-kisah fiktif tayangan animasi daripada sejarah asal-usul daerah kita. Setiap anggota pramuka berkewajiban mencintai tanah air dan bangsa sebagai wujud pelaksanaan darma pramuka,” pungkas laki-laki berambut ikal ini.

Menanti Hasil Mempelajari Sejarah

Proses kreatif dibalik pertunjukkan seni drama Kebo Kicak telah dilakukan oleh para anggota pramuka SMK Negeri Mojoagung sejak beberapa pekan sebelumnya. Mereka telah melakukan penelitian mendalam terkait kisah legenda Kebo Kicak. Sumber informasi telah mereka dapatkan melalui literatur dan wawancara tokoh masyarakat.

“Kami sangat tertantang untuk mampu menampilkan drama Kebo Kicak kepada peserta Giat Prestasi 2019. Kami berharap kawan-kawan peserta kegiatan ini bisa mengetahui sejarah dan asal-usul Kabupaten Jombang yang belum tentu mereka dapatkan saat belajar di sekolah,” ujar Ahmad Reza, pimpinan tim kreatif pramuka SMK Negeri Mojoagung yang menggawangi pentas seni ini.

“Pramuka sejati bukan hanya pandai menggunakan tongkat dan tali-temali, tetapi mereka juga bisa menjadi agen perubahan budaya milenial berbasis kearifan lokal. Harapan kami, pertunjukkan Kebo Kicak bisa menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk peduli kepada budaya Nusantara,” sambung Ahmad Reza seraya memohon pamit kepada penulis untuk melanjutkan kegiatan lomba selanjutnya di Giat Prestasi 2019.

Ragam budaya daerah di Nusantara adalah akar budaya nasional. Setiap anggota Pramuka berkewajiban turut serta melestarikan kebudayaan daerahnya untuk mengamalkan dasa darma pramuka. Semoga setiap peserta kegiatan Giat Prestasi 2019 mampu menjadi pribadi yang unggul dan peduli kepada pelestarian warisan budaya daerahnya.


Comments

Satu tanggapan untuk “Giat Prestasi Pramuka Hadirkan Pentas Seni Legenda Kebo Kicak”

  1. Kegiatan ini bagus sekali Kak. semoga adik2 Pramuka bisa mengenal budaya asli Jombang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *