Pilar-pilar Pendidikan Karakter dan Gerakan Pramuka

gambar anak berbakti kepada orang tua
gambar anak pramuka berbakti kepada orang tua

Salam Pramuka!

Prinsip yang digunakan dalam pendidikan karakter Gerakan Pramuka adalah dari knowing menuju doing untuk mengamalkan Dasa Darma Pramuka. Setiap pembina Pramuka berlaku sebagai guru dalam kehidupan peserta didik. Mereka diajarkan, diberitahu, dilatih untuk mempraktekkan, dibiasakan mengamalkannya, hingga nanti terbentuk sebuah karakter Pramuka tangguh dan ideal seperti harapan kita bersama.

Pendidikan karakter bergerak dari knowing menuju doing atau acting. William Kilpatrick menyebutkan salah satu penyebab seseorang tidak dapat berbuat baik meskipun ia telah memiliki pengetahuan tentang kebaikan itu adalah karena ia tidak terlatih untuk melakukan kebaikan. Melatih anak untuk berbuat baik harus dilakukan sejak dini, bahkan ketika mereka belum menginjak pendidikan formal harus sudah diajarkan untuk berbuat baik kepada saudara-saudaranya dan anggota keluarga mereka.

Berangkat dari pemikiran ini, kesuksesan integrasi antara pendidikan karakter dengan pendidikan kepramukaan dalam Gerakan Pramuka sangat tergantung pada ada tidaknya loving dan doing dalam pengamalan Dasa Darma Pramuka. Pembina Pramuka dan peserta didik kegiatan pelatihan gerakan Pramuka harus sama-sama menyukai dan bersedia untuk berbuat baik kepada sesama manusia.

Menurut Novan Ardy Wiyani (2017), moral knowing sebagai aspek utama memiliki enam unsur, yaitu kesadaran moral, pengetahuan tentang nilai-nilai moral, penentuan sudut pandang, logika moral, keberanian mengambil dan menentukan sikap, dan pengenalan diri. Keenam unsur tersebut adalah komponen-komponen yang harus diajarkan kepada peserta didik untuk mengisi ranah kognitif mereka.

Penari Cilik Seni Tari Remo Boletan Gagrak Anyar Khas Jombangan
Penari Cilik Seni Tari Remo Boletan Gagrak Anyar Khas Jombangan

Pendidikan Berkelanjutan

Selanjutnya moral loving atau moral feeling merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk menjadi manusia berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-bentuk sikap yang harus dirasakan oleh peserta didik, yaitu kesadaran akan jati diri, percaya diri, kepekaan terhadap derita orang lain, cinta kebenaran, pengendalian diri, dan kerendahan hati.

Setelah dua aspek tadi terwujud maka mural acting sebagai outcome akan mudah muncul dari para peserta didik. Namun merujuk pada tesis Ratna Megawangi bahwa karakter adalah tabiat yang langsung disetir oleh otak, maka ketiga tahap tadi perlu disuguhkan kepada peserta didik melalui cara-cara yang logis, rasional dan demokratis sehingga perilaku yang muncul adalah benar-benar karakter bukan topeng atau kepura-puraan.

Berkaitan dengan hal ini perkembangan pendidikan karakter di Amerika Serikat telah sampai pada usaha ini. Dari situs nasional pendidikan karakter di Amerika bahkan disiarkan rencana pendidikan untuk setiap bentuk karakter yang telah dirumuskan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Kita semua tahu bahwa Amerika Serikat adalah negara sekuler yang memisahkan kehidupan keagamaan mereka dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kendati demikian, ternyata mereka sangat memperhatikan pendidikan karakter generasi mudanya.

Gerakan Pramuka memiliki Dasa Darma Pramuka yang menjadi karakter utama setiap anggota gerakan Pramuka. Berangkat dari prinsip inilah maka gerakan pramuka dapat membentuk karakter setiap peserta didik untuk dapat menjalankan perintah Tuhan sekaligus berbuat peduli kepada sesama manusia. Selain itu gerakan pramuka juga mengajarkan agar setiap anggota Gerakan Pramuka cinta kepada lingkungan alam sekitarnya.

Kegiatan pelatihan peserta didik gerakan Pramuka perlu dilakukan secara berkala. Mereka harus dilibatkan dalam bentuk-bentuk kegiatan praktek bermasyarakat, bukan hanya teori di dalam kelas sebagaimana pelajaran pada umumnya hal itu dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan ibadah bersama, membantu korban bencana alam, menyantuni fakir miskin di sekitar sekolah ataupun tempat tinggal mereka, serta membantu teman yang mengalami kesulitan dan membutuhkan pertolongan.

Demikian ulasan singkat The Jombang Taste mengenai pilar-pilar pendidikan kepramukaan. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan anda dalam membina peserta didik gerakan Pramuka.

Salam Pramuka!


Comments

5 tanggapan untuk “Pilar-pilar Pendidikan Karakter dan Gerakan Pramuka”

  1. Avatar Teachman
    Teachman

    Salam pramuka! saya setuju sekali dengan ide kakak diatas. Pramuka adalah bagian penting dalam pendidikan karakter di Indonesia. semoga murid-murid yang kita latih dalam ekstrakurikuler Pramuka bisa menjadi anak-anak yang religius dan handal.

  2. Aku setuju pikiran pak guru ini. Muda, cerdas dan kreatif.

  3. Avatar Buyung Afri
    Buyung Afri

    Pembahasan yg mantul kak. Trims.

  4. Ulasan bagus mas.

  5. […] mewujudkannya di lingkungan sekolah bisa melalui kegiatan Gerakan Pramuka. Metode pendidikan kepramukaan adalah proses belajar mengajar yang interaktif dan progresif yang dilaksanakan di alam terbuka […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *