Sunday is my busiest day of the week. Hari Ahad selalu saya lewatkan dengan beragam kesibukan yang menguras energi, pikiran dan waktu. Hari ini pun saya benar-benar sibuk. Tragisnya, banyak acara non-formal yang hari ini seharusnya saya hadiri tapi tidak bisa saya datangi karena acaranya berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Mulai dari menghadari Halal Bihalal Keluarga Besar Singo Karso di Sidoarjo, belajar PGPQ di Mojowarno, serta undangan halal bihalal jamhur Al-Quran di Jombang.
Sebenarnya prioritas saya adalah datang ke acara halal bihalal keluarga besar Mbah Karso. Acara tersebut sudah direncanakan sejak setahun yang lalu. Sayang sekali kalau saya melewatkan begitu saja. Halal bihalal tersebut merupakan pertemuan rutin para anak-cucu dan kerabat dekat dari keluarga Singo Karso. Acara ini sebetulnya sudah diplanning berlangsung 2 September lalu. Tapi nyatanya ditunda sampai hari hari ini karena ada hajatan keluarga.
Ah, saya cuma bisa menahan rasa penasaran saat para ponakan bercerita serunya pertemuan keluarga tadi pagi. Mereka bilang acara tersebut dilaksanakan secara outdoor di Delta Fishing, sebuah resort area sekitar daerah Buduran, Sidoarjo. Asyiknya lagi, mereka dapat juara 2 dalam lomba memasak antar keluarga. Huaaa…! Ngiler abisss. Saya benar-benar ngiler. Saya kan mempunyai hobi me-review tempat-tempat liburan. Apa saja yang unik pasti saya ulas di blog pribadi.
Belajar PGPQ dan Mengajar Santri TPQ
Selain halal bihalal keluarga besar di Sidoarjo, tadi pagi saya dapat SMS dari salah satu pengurus PGPQ Mojowarno untuk menghadiri halal bihalal jamhur tingkat Kabupaten Jombang. Waduh, acaranya mendadak sekali. SMS masuk hape jam 06.30 WIB sedangkan acara di Jombang mulai jam 08.30 WIB. Saya nggak janji bisa datang karena saya prioritaskan menghadiri kelas pembinaan PGPQ di MI Perwanida, depan KUA Mojowarno.
Materi pembinaan PGPQ kali ini sangat penting, yaitu bab waqaf. Dua jenis tajwidul huruf yang dibahas kali ini adalah ikhfa’ bil ma’nal jadil dan idzhar bil ma’nal jadil. Pelajaran ini termasuk yang paling sulit bagi saya. Oleh karena itu saya rela nggak bisa liburan dan bersenang-senang di Sidoarjo demi mudahnya munaqosah At-Tartil nanti. Lagipula saya masih punya PR untuk memperbaiki makhorijul huruf, sifatul huruf, tajwidul huruf, dan teknik pernafasan dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Bagaimana dengan sore harinya? Seperti biasa, saya bertekad harus hadir dan mengajar di TPQ Al-Mujahidin. Saya tidak peduli berapapun jumlah murid yang hadir akan tetap saya ajar. Termasuk juga berapa orang ustadz dan ustadzah yang hadir, saya akan tetap mengajar walau hal tersebut akan merepotkan sekali. Alhamdulillah hari ini ada empat orang pengajar Quran hadir di TPQ Al-Mujahidin. Hah! Hari yang melelahkan, namun sangat menyenangkan bisa bertatap muka dengan para santri yang lucu dan nakal.
Saya bersyukur diberi tenaga, pikiran dan waktu oleh Allah untuk dibagi kepada masyarakat sekitar tempat tinggal saya. Inilah sedikit kontribusi saya untuk lingkungan. Biar kata tidak semua orang menyukai kegiatan agama, saya akan tetap berjalan pada koridor yang saya anggap benar. Saya tahu ada sebagian orang yang mencibir peningkatan motivasi hidup saya karena belajar Quran. Saya tidak ambil pusing. Jamane pancen jaman edan, tapi ojo sampek awake dhewe melu dadi edan rek.
Tinggalkan Balasan