Penulis G.K. Chesterton pernah berkata bahwa orang yang pesimis tidak akan bertahan lama dengan sikap anti kehidupan ketika pembunuh menghunus sebilah pisau di hadapannya. Tiba-tiba saja mereka akan memikirkan sejuta alasan untuk hidup. Ingin membahagiakan keluarga dan orang tua, ingin membangun masa depan yang lebih baik untuk anak-anak, dan beragam mimpi lainnya. Mengapa Anda menunggu hadirnya bayang-bayang kematian agar alasan hidup itu muncul?
Jutaan alasan itu selalu siap disana, dalam diri kita, menunggu untuk dikerahkan. Rasa pesimisme seseorang biasanya merupakan suatu wajah yang tidak jujur dan digunakan untuk mendapatkan simpati. Percayalah, Anda tidak akan bertahan dalam persaingan hidup dengan cara meminta belas kasihan karena mengembangkan pesimisme dalam hidup. Optimisme harus ditumbuhkan dalam diri Anda dengan memperjuangkan mimpi-mimpi tersebut.
Steve Chandler menyatakan salah jika orang-orang optimis dikatakan tidak terkejut, kewalahan, atau terganggu oleh masalah. Mereka sebenarnya tahu masalah itu ada. Namun mereka tahu mereka dapat mengatasinya. Kesialan dalam hidup bisa terjadi secara kebetulan. Namun cinta tidak. Cinta tidak terjadi dengan sendirinya. Cinta itu diciptakan. Maka cintailah kehidupan ini dengan suka cita. Disitu Anda akan menemukan alasan yang lebih bijak untuk bertahan hidup.
Semoga terinspirasi. Enjoy blogging, enjoy writing!
Tinggalkan Balasan