Kasih Sayang Hadir Dalam Kebersamaan

aku selalu sayang kamu…

Saya selalu heran mengapa kakek-nenek kita bisa hidup rukun dan tetap bersama melewati hari tua padahal mereka dulu menikah dalam kondisi tidak saling kenal. Kebanyakan pernikahan pada jaman dulu adalah hasil perjodohan orang tua masing-masing. Keadaan memang memungkinkan setiap pasangan muda-mudi yang masih sangat belia untuk menikah.

Pernikahan dini, itulah yang terjadi dalam kurun waktu satu abad yang lampau di Indonesia. Meski termasuk dalam kategori pernikahan di usia muda, namun mereka tetap bisa bersama. Saya tidak paham pasti bagaimana pola komunikasi mereka. Menurut pengamatan saya, pembicaraan mereka standar saja. Artinya, cara berkomunikasi jaman dulu dengan jaman sekarang tidak jauh berbeda.

Perbedaan komunikasi yang paling terlihat adalah pada media yang digunakan. Alias konteksnya saja, sedangkan konten yang dimaksud tetap sama. Kulitnya boleh saja beda, namun isi yang terkandung di dalamnya tetap saja.

Salah satu falsafah yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat Jawa adalah pernyataan: witing trisno jalaran saka kulino. Hal ini mengandung makna bahwa kebersamaan dalam hidup sehari-hari mampu menumbuhkan kasih sayang dalam diri seseorang. Kasih sayang tidak bisa diundang maupun ditolak. Kasih sayang muncul secara alami dalam tingkah laku manusia sehari-hari.

Jadi, bagi Anda yang sedang kesulitan membangun kasih sayang dengan anggota keluarga Anda atau bahkan orang lain, coba Anda koreksi diri. Seberapa sering Anda meluangkan waktu bersamanya. Kebersamaan yang efektif mampu menumbuhkan sikap empati, perhatian dan keinginan memahami orang lain. Ingat, kunci utama komunikasi adalah memahami maksud hati orang lain. Bukan sekedar bicara, saya tahu, dan Anda tahu.

Uniknya lagi, setiap orang memiliki tips yang berbeda-beda dalam menumbuhkan kebersamaan. Sebagian dari mereka lebih menyukai aktifitas outdoor sebagai bentuk kebersamaan yang melibatkan fisik dan mental. Sementara yang lain mungkin saja lebih suka menghabiskan waktu berdua di rumah sehingga setiap pertemuan bisa lebih bermakna. Semoga artikel singkat ini bisa memberi inspirasi untuk Anda.

Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *