Lautan Doa Diantara Ratusan Usaha

Teaveling ke Jogja pakai celana batik & baju koko
Teaveling ke Jogja pakai celana batik & baju koko

Belajar merupakan proses yang berlangsung secara terus-menerus dan tidak pernah berhenti pada diri manusia. Proses belajar tidak terbatas pada dinding kelas. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa sepanjang kehidupannya manusia akan selalu dihadapkan pada masalah tata tujuan yang ingin dicapainya. Dalam mencapai tujuan itu, manusia akan dihadapkan pada berbagai rintangan. Suka ataupun tidak suka, rintangan itu harus dihadapinya. Mau ataupun tidak mau, pil pahit kehidupan harus ditelan juga.

Ketika rintangan sudah dilalui, maka manusia akan dihadapkan pada masalah yang baru. Untuk mencapai tujuan baru itu manusia akan dihadapkan pada rintangan yang baru pula. Begitulah seterusnya siklus kehidupan manusia berlangsung. Terkadang rintangan tersebut justru semakin berat dirasakan setiap hari. Ratusan usaha telah dilakukan. Lautan doa telah dipanjatkan. Namun kenyataan tak kunjung berpihak pada diri Anda. Lalu, Anda mau apa? Apakah Anda lantas akan terdiam di dalam keterpurukan hidup? Tidak.

Jangan pernah mengeluh untuk keadaan yang tidak Anda inginkan. Ingatlah bahwa komposisi tubuh manusia sedikitnya 90 persen terdiri dari air. Air adalah lambang keajegan hidup. Air tidak pernah berhenti mengalir sekalipun terhalang batu besar. Air akan selalu mencari celah untuk mendapatkan jalan. Air adalah simbol istiqomah kehidupan. Air selalu mengalir menuju ke tempat yang lebih rendah. Air mengajarkan kita untuk rendah hati di berbagai kondisi namun juga tetap mengangkat kepala seraya menyingsingkan lengan bahu.

Lautan doa dan ratusan usaha tidak akan sirna begitu saja. Sekalipun Anda tidak pernah melihat dengan kasat mata, semua doa dan usaha akan terbayar kontan oleh-Nya. Sadarkah Anda bahwa setiap manusia terus berproses belajar? Seharusnya Anda belajar dari pengalaman masa lalu. Kondisi Anda di masa kini adalah buah perbuatan Anda di masa lalu. Susah dan senang yang Anda rasakan di masa sekarang adalah akibat pahala dan dosa Anda di masa lampau.

Jika sekarang Anda merasa sendirian, mungkin Anda telah meninggalkan kawan-kawan terbaik Anda di masa lalu. Jika sekarang Anda merasa terbuang dari pergaulan, mungkin Anda telah mengabaikan harapan teman di masa silam. Perbanyak doa dan mohonlah petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa. Doa Anda cara mengikatkan batin dengan Sang Pencipta. Semoga segala usaha yang Anda lakukan bisa memberi ketenteraman jiwa.


Comments

9 tanggapan untuk “Lautan Doa Diantara Ratusan Usaha”

  1. Avatar Musaffa
    Musaffa

    Penulis sedang galau nih? Semoga cepat dpt jodoh mas biar gag galau lagi.

  2. Semoga Allah selalu memberkati kehidupan kita.

  3. Keep calm bro. Semoga sukses.

  4. Avatar Salahudin
    Salahudin

    Jangan bersedih dan jangan putus asa. setiap ada usaha pasti akan ada hasilnya.

  5. Avatar Rahima
    Rahima

    Beginilah kalau blogger sedang susah hati dan banyak pikiran.
    ide-ide tulisan yang terlintas dipikirannya adalah curhat melulu.

  6. Avatar Vika
    Vika

    Jangan pernah putus berdoa karena doa bisa mengubah takdir yang telah diberikan kepada manusia.

  7. Avatar Dewi
    Dewi

    Semoga galaunya sudah hilang dan bisa kembali beraktifitas menulis di internet.

  8. Avatar Hafidzah
    Hafidzah

    Jgn putus berdoa. Karena doa bisa mengubah takdir.

  9. Avatar Kamalia
    Kamalia

    Ojo galau gaes. Ndang nikah.

Tinggalkan Balasan ke Musaffa Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *