Pengaruh Kasih Sayang Terhadap Motivasi Hidup

aku nyaman berada di pelukanmu.
aku nyaman berada di pelukanmu.

Konon katanya, orang yang sering mendapatkan kasih sayang keluarga adalah mereka yang memiliki masa depan lebih baik daripada mereka yang jarang disayang keluarga. Walaupun pernyataan tersebut masih belum teruji kebenarannya, namun setidaknya kita meyakini bahwa dukungan moral dari orang-orang di sekitar kita memegang peranan penting menuju kesuksesan hidup.

Bentuk hubungan kasih sayang dapat terlihat dari interaksi suami dan isteri, orang tua dan anak, adik dan kakak, kakek dan cucu, dan lain-lain. Wujud kasih sayang dapat berupa percakapan, pelukan, kecupan, canda-tawa, saling berbagi cerita, maupun hubungan seksual. Semua kasih sayang tersebut hadir dalam tempat, kondisi dan pelaku yang berbeda-beda. Ungkapan kasih sayang menunjukkan bahwa diri kita dianggap ada dan dianggap penting oleh orang lain.

Lalu, bagaimana pengaruh kasih sayang terhadap motivasi hidup seseorang? Sangat erat. Bahkan dapat saya nyatakan bahwa motivasi hidup yang stabil dihasilkan oleh tumbuhnya kasih sayang secara berkesinambungan dalam hidup seseorang. Orang yang jarang mendapat kasih sayang (baca: jarang dibelai alias jablay) hidupnya cenderung mudah cemas, selalu khawatir, mudah marah, dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.

Kasih sayang secara luas dapat diartikan sebagai bentuk dukungan moral dan emosial terhadap eksistensi seseorang di lingkungannya. Kasih sayang tulus adalah modal eksternal yang mutlak dibutuhkan untuk mempertahankan motivasi diri. Faktor internal dari dalam diri kita boleh jadi mengalami fase naik-turun. Dengan adanya kasih sayang tulus, maka kita akan selalu merasa diperhatikan dan dibangunkan dari segala keterpurukan hidup.

Mudah-mudahan artikel ini bisa memberikan manfaat dan menambah motivasi hidup Anda. Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *