Saya tidak pernah membayangkan, apalagi bermimpi bahwa saya menjadi bagian dari proses kemandirian anak yatim di Indonesia. Semua terjadi begitu saja. Tanpa ada perencanaan, apalagi rekayasa. Hingga saat ini saya aktif dalam kegiatan operasional Yatim Mandiri.
Apa yang saya lihat telah mengubah cara pandang saya terhadap hidup dan kehidupan. Apa yang saya alami telah mengajarkan saya agar lebih menghargai hidup.
Menjadi kebahagiaan yang tak ternilai harganya manakala anak-anak asuh tersenyum lugu. Memandang mereka bisa tertawa lepas seolah menghapus dahaga di hati. Hal itu tidak bisa saya dapatkan dimanapun selama saya hidup.
Anak-anak yang mengingatkan kita pada sosok Nabi Muhammad. Anak-anak yang tidak memiliki bapak sejak lahir. Kaum dhuafa yang mengajarkan saya untuk terus bersyukur terhadap jalannya kehidupan.
Kita menjadi lebih bahagia saat kita bisa membahagiakan orang lain. Lebih bahagia lagi, karena nikmat dan karunia Allah tidak kita habiskan sendiri. Kita masih mempunyai tanggungjawab untuk berbagi.
Senyum mereka yang mendekatkan kita di sisi Rasul kelak di akhirat. Amin.
Tinggalkan Balasan