Pengertian, Contoh dan Teknik Karya Seni Rupa Terapan

wpid-img_20150531_050847.jpgApa kabar komunitas blogger Jombang dan blogger Indonesia? Semoga masih tetap bersemangat berbagi ide melalui blog pribadi. Pada kesempatan kali ini blog The Jombang Taste akan mengajak kita akan belajar mengenal karya seni rupa terapan, teknik membuat karya seni rupa terapan, dan contoh macam-macam hasil karya rupa terapan yang ada di daerah di seluruh Nusantara. Apakah yang dimaksud dengan karya seni rupa terapan? Apakah definisi karya seni rupa terapan? Mari kita bahas artikel seni rupa ini.

Menurut Niken Suryanti SPd dalam MGMP Seni Budaya Kabupaten Jombang, definisi seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang oleh manusia untuk tujuan fungsional. Dengan kata lain, karya tersebut dibuat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia. Seni rupa terapan memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya, disamping sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagaib benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia.

Contoh benda seni terapan yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah meja kursi ukir, benda-benda keramik untuk peralatan rumah tangga, benda-benda anyaman (kipas, keranjang, bakul, tampah, topi), benda-benda gerabah dari tanah liat (guci, paso, cobek, kendil, dandang, kuali, padasan), dan lain-lain. Benda tersebut bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari namun tetap terlihat indah. Aspek pemenuhan kebutuhan fisik dan kejiwaan tetap terpenuhi.

Contoh karya seni rupa terapan ada di kawasan Kabupaten Jombang, khususnya di Dusun Guwo, Desa Latsari, Kecamatan Mojowarno. Karya seni rupa tersebut berupa centong untuk mengambil es dawet. Centong dawet dari desa Guwo terbuat dari kayu randu dan diukir sedemikian rupa sehingga berbentuk karakter wayang yang disukai, misalnya Janaka, Krisna, Bima, Srikandi, dan lain-lain. Karena centong dawet dari desa Guwo berbentuk wayang inilah, maka es dawet buatan warga Guwo dikenal dengan nama Dawet Wayang.

Kaligrafi Santri TPQ Al-Mujahiddin
Kaligrafi Santri TPQ Al-Mujahiddin

Karya Seni Rupa Terapan Daerah

Sebagaimana kita ketahui, wilayah negara Indonesia terdiri atas banyak daerah dan suku. Setiap daerah memiliki corak budaya, adat istiadat, dan tradisi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Masing-masing budaya memiliki karakter dan ciri khas tersendiri. Perbedaan-perbedaan tersebut bukan merupakan sumber perpecahan, namun sebaliknya, malah berfungsi sebagai kekayaan bangsa. Wilayah atau daerah yang luas banyak berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya kesenian seni rupa daerah. Seni rupa tradisional adalah salah satu daya tarik kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Seni rupa pada daerah di Indonesia juga banyak (heterogen) jenis dan macam ragamnya, yang dipengaruhi oleh adat istiadat, tradisi dan budaya setempat. Oleh sebab itu hanya seni rupa terapan daerah setempat yang dapat disebut sebagai seni rupa tradisional. Ribuan ragam seni rupa tradisional Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke. Karya seni rupa daerah setempat diciptakan untuk tujuan melestarikan nilai-nilai tradisi dan adat dalam proses dan teknik berkarya seni rupa dari daerah setempat. Bentuk, model, teknik, sarana, dan media (bahan dan alat) karya seni rupa terapan daerah setempat perlu untuk dilestarikan dan dipertahankan karena memiliki keunikan atau karakteristik tersendiri sebagai kekayaan seni budaya bangsa.

Apabila kita berkunjung ke daerah-daerah, di sana kita bisa menemukan berbagai karya seni rupa terapan yang indah, menarik, dan unik, berwujud benda-benda seni kerajinan buatan tangan yang menggambarkan daerah setempat dan banyak diminati oleh orang banyak. Tak jarang, karya seni tradisional menjadi salah satu cenderamata yang banyak disukai oleh wisatawan dari luar negeri. Misalnya, topi lebar khas pemain musik sasando dari Pulau Rote, kain ulos dari Batak, batik Pekalongan, dan lain-lain.

Designer Dad Teaches His 2-Year-Old Daughter About Typography With Edible ABCs
Designer Dad Teaches His 2-Year-Old Daughter About Typography With Edible ABCs

Teknik dan Media Seni Rupa Terapan Daerah

Lalu, bagaimana teknik atau cara dan media yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam berkreasi membuat seni rupa terapan daerah? Bangsa Indonesia memiliki kebiasaan menyatu dengan alam. Alam memberikan inspirasi dalam berbagai bidang seni dan budaya masyarakat Nusantara. Demikian juga dalam hal cara membuat seni rupa terapan di Indonesia. Teknik atau cara yang digunakan dalam pembuatan karya seni terapan daerah setempat atau tradisional pada umumnya sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tangan. Masyarakat tradisional Indonesia hampir tidak menggunakan mesin atau alat mekanik lainnya.

Teknik pembuatan seni rupa terapan masyarakat Indonesia yang kita kenal misalnya dalam pembuatan anyaman bambu daun, ukiran kayu, kain tenun, kain songket, keramik, wayang kulit, wayang golek, bordir, sulaman, kain batik. Pengerjaan karya seni tersebut dilakukan secara perorangan maupun kelompok dengan tangan. Penggunaan mesin-mesin produksi sangat sedikit, bahkan tidak ada sama sekali.

Media (bahan dan alat) yang digunakan dalam membuat seni rupa terapan daerah pada umumnya menggunakan bahan alami dan yang mudah didapat dari daerah setempat. Contoh: bambu, kayu, tanah liat, jenis rumput-rumputan (untuk anyaman), enceng gondok, tempurung (batok) kelapa, kulit kerang, kulit hewan dan kain. Hal ini didukung oleh kondisi alam tanah Nusantara yang kaya berbagai hasil alam dan bisa diperbarui. Dengan memanfaatkan hasil alam yang melimpah, para seniman daerah berkreasi menghasilkan karya seni rupa terapan sesuai kebutuhan masyarakat.

Media seni terapan tradisional (daerah setempat) umumnya menggunakan bahan dan alat yang harganya murah. Hal ini menyebabkan benda yang dihasilkan harganya murah dan mudah terjangkau masyarakat luas. Kondisi inilah yang mendukung bertahannya pasar tradisional meski saat ini pusat perbelanjaan dan minimarket terus bermunculan di seluruh pelosok tanah air. Keunikan karya seni rupa terapan di daerah mampu menjadi pembeda produk sejenis di pasaran, walaupun produk lain memiliki tingkat kecanggihan lebih tinggi dan manfaat yang lebih baik.

Bagaimana dengan kebiasaan masyarakat di daerahmu? Apakah mereka masih tetap menggunakan alat-alat tradisional dalam memproduksi karya seni rupa terapan? Ayo berbagi cerita kekayaan seni rupa Indonesia di blog The Jombang Taste!


Comments

11 tanggapan untuk “Pengertian, Contoh dan Teknik Karya Seni Rupa Terapan”

  1. Avatar Seniman Jalanan
    Seniman Jalanan

    Info yang bagus. Terima kasih.

    1. makasih sudah mampir kesini.

  2. Avatar Blogger Betawi
    Blogger Betawi

    Ulasan yang bagus. Keep posting gan!

    1. thanks sudah mampir.

  3. […] Blogger Jombang! Artikel seni budaya blog The Jombang Taste kali ini masih membahas tentang benda seni rupa terapan di Indonesia. Kalau kita perhatikan, banyak benda seni rupa terapan yang dihasilkan di berbagai […]

  4. […] kabar sobat blogger Jombang? Pada artikel sebelumnya blog The Jombang Taste telah mengenal pengertian dan macam-macam cara menggambar bentuk. Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel seni budaya sebelumnya. Maka gambar bentuk yang akan […]

  5. […] dipakai untuk menuang dawet bergagang wayang. Gagang wayang tersebut merupakan salah satu contoh karya seni rupa terapan yang digunakan masyarakat Jawa. Itulah keunikan Dusun Guwo Desa Latsari Kecamatan Mojowarno […]

  6. Avatar Mike Copenhaver
    Mike Copenhaver

    teknik berkarya yg gimana yg bisa bikin barang seni laku dijual?

  7. bagus sekali teknik karya seni rupa terapannya..

  8. Ulasan mantap kang. Aku jadi tahu perbedaan karya seni murni dan karya seni terapan.

  9. Avatar Teachman
    Teachman

    Trims sdh berbagi info kak.

Tinggalkan Balasan ke Teachman Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *