Suasana Mengaji di TPQ pada Hari Pertama Bulan Puasa

Kegiatan Belajar Santri TPQ Al-Mujahiddin Guwo Jombang dengan Metode At-Tartil
Kegiatan Belajar Santri TPQ Al-Mujahiddin Guwo Jombang dengan Metode At-Tartil

Evan berjalan dengan lunglai menuju serambi masjid. Di tangannya tergenggam sebuah tas berisikan Alquran dan beberapa buah buku. Dia tampak tidak ingin menggerakkan tubuhnya. Dia memandang ke arah timur dengan tatapan kosong. Tak jauh dari Evan, tampak Adit, Satria dan Anas duduk terdiam. Sementara itu beberapa anak berusia sekitar 5 tahun tampak berlari-lari kecil di hadapan masjid. Pada tangan mereka tergenggam sebuah permen. Pemandangan ini tersaji di hadapan beberapa santri Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di teras Masjid Baitussalam Dusun Guwo.

Evan dan kawan-kawan sedang galau karena mereka menjalankan puasa di hari pertama. Mereka memiliki niat yang kuat untuk menyelesaikan puasa sampai bedug maghrib ditabuh. Hanya saja pemandangan di depan mereka sungguh tidak mendukung. Beberapa balita itu sangat tidak paham terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Mereka tetap menikmati permen yang ada di tangannya tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri. Tidak cukup berhenti sampai di situ, salah satu dari balita itu beranjak pulang untuk mengambil segelas es buah. Dia lantas menikmati di hadapan para santri taman pendidikan Alqur’an yang sedang bersiap mengikuti kegiatan belajar membaca alquran di masjid.

Saya berinisiatif untuk membubarkan lamunan Evan. Saya pun mengajak mereka untuk memulai pelajaran mengaji hari ini. Kegiatan mengaji hari ini diikuti oleh enam orang santri. Tiga orang santri TPQ Al-Mujahidin lainnya tidak hadir entah karena apa. Mereka tidak memberikan keterangan. Mungkin pelaksanaan puasa di hari pertama ini cukup mengejutkan bagi mereka. Bacaan surat Alfatihah membuka kegiatan mengaji hari ini. Enam orang santri membaca dengan semangat meski suara mereka terdengar tidak sepenuhnya. Mereka mulai membaca satu demi satu ayat dalam surat pembukaan Alquran itu.

Perbanyak Kisah Motivasi Islami

Kegiatan mengaji dilanjutkan dengan membaca beberapa surat dalam juz amma. Para santri tetap mengikuti panduan yang saya berikan. Mereka ikut membaca meski dengan suara yang nyaris tidak terdengar. Kiranya udara terik menguras energi mereka. Suasana hari pertama puasa ramadhan tahun ini berlangsung cukup terik. Matahari bersinar dengan cerah sehingga memaksa setiap orang untuk menghemat tenaga saat beraktifitas. Anak-anak TPQ pun termasuk kelompok muslim yang diajarkan untuk menjalankan ibadah puasa. Mereka tidak boleh makan sejak pukul empat pagi hingga pukul setengah enam sore. Puasa merupakan salah satu rukun Islam dan puasa ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah dewasa.

Anak-anak harus diajarkan untuk kuat berpuasa hingga maghrib meskipun pada awalnya mereka sulit menghindari larangan untuk makan dan minum dari subuh sampai maghrib. Proses ini harus tetap di ajaran kepada anak-anak. Mereka harus diajarkan untuk berpuasa secara penuh sejak usia 10 tahun. Manfaat bagi anak-anak yang belajar berpuasa akan memahami arti penting kesabaran dan pengendalian diri. Mereka akan mengurangi rasa marah dan emosi terhadap orang lain. Begitu juga dengan tingkah laku dan tutur kata mereka akan terkendali selama berpuasa. Ibadah puasa bisa mengendalikan tingkah laku setiap muslim menjadi pribadi yang lebih menyenangkan di hadapan orang lain dan lebih bertaqwa di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Perlu refleksi pada bagian akhir kegiatan belajar di taman pendidikan al-qur’an hari ini. Saya pun memberikan sebuah cerita motivasi Islami untuk para santri. Kisah inspiratif Islami ini saya berikan kepada mereka sebagai bentuk pemberian semangat terhadap anak-anak yang baru belajar berpuasa selama seharian penuh. Kisah-kisah motivasi Islami tetap harus kita berikan kepada anak-anak secara berkala agar semangat mereka tetap terjaga dalam tingkat yang stabil. Anak-anak yang tidak pernah mendapatkan nasehat kebaikan akan melupakan hikmah kehidupan. Semoga kita bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak selama beribadah di bulan suci Ramadhan tahun ini.


Comments

6 tanggapan untuk “Suasana Mengaji di TPQ pada Hari Pertama Bulan Puasa”

  1. Avatar Zainal
    Zainal

    Klo ustadznya semangat, santrinya juga ikutan semangat.

  2. Avatar Hosmer
    Hosmer

    Semangat pak guru!

  3. Avatar Fajar
    Fajar

    Semangat pak guru.

  4. Avatar Yuliani
    Yuliani

    Haha…. Gue banget nih. Klo puasa gini TPQ sepiiii…

  5. Avatar Rahman
    Rahman

    Sabar ustadz…
    Namanya juga anak-anak perlu bimbingan dan dukungan dalam belajar.
    kita jangan pernah berhenti memberi semangat kepada mereka.

  6. Semangat nak…!

Tinggalkan Balasan ke Yuliani Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *