Penulis Kok Diterapi Menulis?

Penulis tidak memerlukan psikolog. Pahamilah cara kerja pikiran manusia.

Apa kabar sobat blogger Jombang? The Jombang Taste kembali menyapa Anda melalui artikel motivasi penulis. Dalam salah satu percakapan dengan kawan saya, saya mendapatkan cerita darinya bahwa dia melakukan aktifitas terapi menulis kepada sejumlah sumber daya manusia yang dikelolanya. Terapi menulsi itu dilakukan agar beberapa rekannya mampu hidup lebih semangat. Mengapa menulis menjadi pilihan terapi? Benarkah menulis bisa menyembuhkan jiwa yang resah? Mengapa justru sebagian besar pemula mengalami kesulitan dalam menulis?

Draft pertama yang menyebalkan. Itulah komentar Anne Lamott dalam buku Bird by Bird. Hampir semua tulisan yang bagus bermula dari usaha pertama yang buruk. Bagaimanapun Anda harus memulainya. Tulislah apapun di atas kertas. Menurutnya, kunci menulis adalah dengan mengetik apa saja yang terlintas di pikiran. Tidak masalah jika hal itu bisa berupa hal terburuk yang pernah Anda tulis.

terapi menulis untuk kesehatan mental
terapi menulis untuk kesehatan mental

Dengan sekedar melakukan tindakan mengetik, Anda telah melemahkan kekuatasan suara pesimis yang mencoba meyakinkan agar Anda tidak menulis. Pada saat Anda sudah menulis, begitu Anda beraksi, maka akan terasa mudah untuk mengangkat energi dan meningkatkan kualitas. Hal ini sama seperti halnya laju rangkaian gerbong kereta api. Berat di awal namun akan lebih mudah meluncur pada detik-detik kemudian.

Sebenarnya, penulis tidak benar-benar memerlukan terapi dari seorang psikolog untuk mengatasi hambatan menulis yang bernama writer’s block. Tugas utama Psikolog adalah memahami cara kerja pikiran manusia saat menghadapi rintangan. Obat untuk mengatasi rintangan penulis dan juga jalan menuju motivasi diri itu mudah. Teruskan menulis dan tulislah dengan buruk. Itulah momentum awal bagi Anda untuk dapat berkreasi di ladang pemikiran Anda.

Seorang penulis memiliki kebiasaan unik dalam mengatasi berbagai hambatan dalam hidupnya. Hambatan dalam menulis dapat diatasi dengan aktifitas curah gagasan. Setiap keluh-kesah dan kegalauan dalam hati dapat tercurahkan melalui aktifitas bertutur kata melalui tulisan. Setiap kata dan setiap kalimat dalam artikel merupakan bentuk teriakan batinnya dari jiwa yang terdalam. Oleh karena itu, setiap penulis relatif lebih mampu mengatasi stress dalam pikirannya.

Mari membiasakan diri menulis satu artikel dalam satu hari. Menulis bukan saja bisa bermanfaat memacu kreatifitas Anda. Menulis juga dapat menjadi terapi efektif dalam mengatasi kehidupan yang tegang. Semoga Anda dapat terinspirasi tulisan ini. Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

Satu tanggapan untuk “Penulis Kok Diterapi Menulis?”

  1. […] kita memanjakan pengunjung blog dengan tampilan yang menarik dan konten yang berkualitas dalam tulisan artikel blog. Tampilan blog yang menarik bisa menahan mereka membaca tulisan bermenit-menit hingga habis. Cara […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *