5 Tips Meningkatkan Efektifitas dan Kecepatan Membaca Buku

Chef Juna Foto Bersama Chef Arnold - Juri MasterChef Indonesia 3
Chef Juna Foto Bersama Chef Arnold – Juri MasterChef Indonesia 3

Membaca adalah salah satu cara efektif untuk belajar secara otodidak. Membaca telah menjadi kebutuhan utama bagi banyak profesi seperti pelajar, mahasiswa, penulis, analis, dan profesi lain yang terkait dengan dunia akademis.

Pernahkah Anda mengalami keadaan meja Anda penuh dengan tumpukan buku dan bahan bacaan yang menuntut untuk segera ‘dilahap’? Kondisi seperti itu tentu tidak menyenangkan. Selain beban pekerjaan akan menumpuk dan tidak lekas selesai, Anda pun akan semakin malas membaca karena belum apa-apa sudah disuguhi oleh tugas membaca yang melelahkan.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan efektifitas membaca buku sehingga buku yang Anda baca bisa memberi manfaat dan tidak menghabiskan waktu Anda? Terdapat dua poin utama disini, yaitu kebutuhan untuk menambah wawasan dan waktu yang hilang karena digunakan untuk membaca buku. Keduanya adalah hal penting yang mempengaruhi produktifitas Anda dalam bekerja.

kata-kata mutiara dari albert einstein
kata-kata mutiara dari albert einstein

Berikut ini beberapa tips meningkatkan efektifitas membaca buku yang saya rangkum dari buku “Work Smarter Not Harder” karya Jack Collis Dip. A.I.I. dan Michael LeBoeuf Ph.D.:

1. Men-scan seluruh konsep dan isi buku.

Bila Anda melihat sebuah buku, lihatlah dengan cepat informasi pada sampul buku, daftar isi, kata pengantar, indeks dan biografi pengarang. Dengan melakukan “scanning” pada buku maka Anda akan tahu isi buku tersebut akan berguna bagi Anda atau tidak. Jika memang tidak berguna, jangan habiskan waktu untuk membaca buku-buku yang tidak berguna. Ingat, scanning bukan hanya pada sampul buku, tetapi juga sebagian dalam buku.

2. Membaca sesuai tujuan profesi.

Evaluasilah bacaan profesi Anda dengan selalu mengingat pada tujuan-tujuan Anda. Sebelum membaca sesuatu, tanyakan kepada diri Anda sendiri apakah bacaan tersebut bisa membantu Anda menjadi lebih kaya pengetahuan sesuai tujuan profesi. Bila tidak, singkirkan saja buku tersebut. Hanya Anda sendiri yang paling tahu kebutuhan membaca Anda, bukan orang lain.

3. Bacalah bagian-bagian yang penting saja.

Kecuali membaca sebuah buku cerita atau novel, sebaiknya Anda hanya membaca bagian-bagian yang penting saja. Proses menulis buku pun sebenarnya memiliki alur. Kapan tahap permulaan, kapan klimaks dan kapan peleraian. Kurangi beban bacaan Anda sampai pada hal-hal yang diperlukan saja. Lewatkan bagian basa-basi yang seringkali hanya menghabiskan waktu tanpa isi.

4. Menggarisbawahi kalimat-kalimat pokok.

Ketika Anda sedang membaca sebuah buku, bawalah sebuah alat tulis (bisa pena maupun, spidol, maupun pensil) untuk menggarisbawahi kalimat-kalimat pokok. Dengan mengetahui kalimat utama dalam sebuah buku, maka Anda tidak akan membutuhkan waktu lama untuk mencari bahan referensi terkait profesi Anda. Menggarisbawahi kalimat penting juga akan mempermudah ingatan Anda terkait sebuah informasi yang telah Anda baca.

5. Buatlah jadwal membaca buku.

Jangan biarkan bacaan Anda menumpuk di meja kerja. Tentukan jadwal yang pasti untuk membaca buku-buku koleksi Anda. Misalnya: tanggal 1 sampai 5 Januari adalah jadwal membaca sebuah buku karya Ippho Santosa, tanggal 6 sampai 10 Januari untuk membaca buku yang ditulis TDW. Begitu seterusnya dapat Anda sesuaikan jadwal membaca menurut kemampuan dan kecepatan Anda dalam membaca.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan Anda. Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *