Mengikuti koleksi video Asisi Channel sungguh menyenangkan. Kita bisa jelajahi bagaimana keragaman budaya Majapahit masih hidup dalam tradisi dan kehidupan sehari-hari Islam Nusantara.Kerajaan Majapahit runtuh pada abad ke-15, disusul kerajaan-kerajaan Islam yang kuat. Ragam budaya Majapahit terwariskan di kerajaan Islam Jawa, termasuk dalam arsitektur hingga panganan lebaran.
Penyebaran Islam di Nusantara
Penyebaran Islam di Nusantara telah dicatat sejak abad 9-10 oleh penulis Muslim dan Catatan Tiongkok Dinasti Tang. Penulis Muslim abad 9-10 mencatat nama tempat di pesisir Asia Tenggara. Catatan Tiongkok Dinasti Tang menyebut ada koloni Arab alias Da-zi, atau Ta-shih di Sumatra.
Peran Bangsa Moor di Jawa
Bangsa Moor, campuran Arab, Spanyol, dan Amazigh, membawa Islam ke Jawa dengan membawa para mullah sebagai pengajar. Moor merupakan bangsa campuran Arab, Spanyol, dan Amazigh, berperan penting di Jawa. Moor mendatangkan para mullah sebagai pengajar di koloni-koloninya di Jawa.
Arsitektur Masjid Jawa
Masjid-masjid kuno Jawa menampilkan hiasan mirip candi dengan atap tumpang tiga tingkat melambangkan filosofi Triloka. Masjid-masjid kuno Jawa mempertahankan arsitektur dan hiasan mirip candi. Atap tumpang tiga tingkat di masjid-masjid kuno melambangkan Triloka atau Gunung Suci Mahameru.
Tata Kota dan Makna Cakrawartin
Konsep tata kota Majapahit tercermin dalam tata ruang keraton Jawa dan makna Cakrawartin dalam budaya Jawa Islam. Konsep tata kota Majapahit terwarisi dalam tata ruang keraton Jawa Islami. Raja-raja Mataram Islam dimakamkan di perbukitan Imogiri dan dataran tinggi. Cakrawartin mewakili penguasa ideal dan pusat mandala dalam budaya Jawa. Konsep Astabrata yang berasal dari Cakrawartin ini masih dilestarikan pada kerajaan Jawa klasik dan Islam.
Pengaruh Bahasa Jawa Modern
Perkembangan bahasa Jawa modern dipengaruhi oleh warisan Majapahit, seperti kata-kata puasa, surga, dan neraka. Kata-kata seperti puasa, surga, dan neraka diakar dari bahasa Sansekerta
Perubahan bahasa Jawa dari kata aslinya menjadi kata-kata yang digunakan saat ini.
Kuliner Tradisional Lebaran
Ketupat dan lepet merupakan kuliner tradisional Jawa yang memiliki makna mendalam dari warisan Majapahit. Ketupat dan lepet merupakan kuliner tradisional Jawa dari zaman kuno. Ketupat berasal dari kata ‘kupat’ yang berarti mengakui kesalahan, sedangkan lepet dari ‘silep rapet’.
Tradisi Nyadran
Tradisi nyadran merupakan perayaan penghormatan kepada yang telah meninggal, diwarisi oleh kerajaan-kerajaan Islam pasca Majapahit. Tradisi nyadran adalah perayaan penghormatan kepada orang yang telah meninggal, diwarisi oleh kerajaan-kerajaan Islam pasca Majapahit. Perayaan nyadran dilakukan dengan membuat arca mendiang, arak-arakan persembahan, pesta bagi seluruh rakyat, ritual, dan doa.
Wayang sebagai Media Dakwah
Wayang telah menjadi media dakwah yang efektif sejak zaman Walisongo, mewarisi tradisi penting dari Majapahit. Wayang dianggap sebagai kunci keberhasilan dakwah Walisongo. Wayang telah lama dikenal di masyarakat Jawa sebelum zaman Walisongo. Pertunjukan wayang kulit telah berlangsung selama 6 abad, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan pengaruh budaya. Tradisi wayang berakar pada kerajaan klasik Hindu-Budha di Jawa, sebelum era Islam.
Persatuan dalam Nilai-Nilai Majapahit
Kesatuan dan penghargaan terhadap keberagaman dan budaya menjadikan kita sebagai pewaris yang sejati terhadap warisan Majapahit. Ahli waris Majapahit yang sebenarnya adalah mereka yang menganut nilai-nilai baik warisan sejarah Majapahit, tanpa membedakan garis keturunan dan agama.
Persatuan dan penghargaan terhadap keberagaman, kecintaan terhadap budaya, dan ketaatan pada hukum menjadikan kita sebagai pewaris Majapahit yang sesungguhnya.
Conclusion:
Keberagaman dan kesatuan dalam menghayati warisan Majapahit memperkaya budaya dan identitas Islam Nusantara.