Saya masih berada di acara liburan rame-rame bersama kawan-kawan remaja masjid di sejumlah obyek wisata religi Jawa Tengah. Saya menginap di Kadilangu tadi malam (30/6/18). Kadilangu adalah daerah sekitar tempat wisata Makam Sunan Kalijaga di Kota Demak, Jawa Tengah. Terdapat banyak wisata kuliner di Kadilangu. Mulai dari jajanan tradisional, minuman herbal, hingga makanan berat yang bercita rasa khas daerah Jawa Tengah. Nah, saya mencoba kuliner nasi goreng Kadilangu semalam bersama teman-teman satu rombongan. Kami keluar dari tempat menginap jam setengah dua belas malam. Tujuan kami adalah untuk mencari makan malam. Maklum, tenaga kami terkuras habis setelah melahap ribuan tangga sepanjang 1 km bolak-balik di obyek wisata Makam Sunan Muria.
Kami sempat celingukan mencari menu makan yang pas di tengah malam. Ada beberapa pedagang ronde, mie goreng, nasi pecel, dan nasi goreng yang masih buka. Pilihan kami jatuh pada pedagang kaki lima yang menjual nasi goreng di pojok pertigaan menuju lokasi parkir wisata religi Sunan Kalijaga. Tempat tersebut tepat di depan penginapan Haji Suko di Kadilangu. Seorang ibu menjual nasi goreng ditemani seorang putranya yang masih remaja. Keduanya tampak duduk santai sebelum kedatangan kami. Namun giliran kami bersembilan tiba, keduanya menjadi sibuk menyiapkan sembilan piring nasi goreng. Sambil menunggu nasi goreng siap santap, kami bercakap-cakap seputar perjalanan kami seharian ini di Lasem, Gunung Muria, Kudus, hingga sampai di Kadilangu.
Sepuluh menit telah berlalu dan nasi goreng pesanan kami sudah siap disantap. Olala! Kuliner nasi goreng ala Kadilangu sedikit berbeda dibanding nasi goreng Jawa Timuran. Nasgor di Kota Demak ini memiliki cita rasa cenderung manis dan gurih, sangat berbeda dengan nasi goreng Jombangan yang biasanya pedas dan asin. Kami bersembilan pun harus menggigit beberapa buah cabe agar nasi goreng terasa mantap di lidah. Bukan cuma soal rasa, topping kuliner nasi goreng Kadilangu pun berbeda. Nasgor di area Makam Sunan Kalijaga ini memiliki potongan kubis segar dan tidak ikut digoreng dengan nasi. Kubis mentah itu terasa kriuk saat digigit. Hal ini berbeda dibanding nasgor Jombang yang biasanya pakai kubis langsung digoreng bersama nasi putih di atas wajan.
Nasi goreng Kadilangu bertabur sedikit potongan daging ayam. Saya masih ingat, irisan daging ayam tersebut tidak lebih dari tiga potong. Untungnya ada segenggam kerupuk udang yang menambah kriuk cita rasa nasi saat masuk mulut. Sepiring nasi goreng asal Demak ini harganya Rp10.000 per porsi. Kalau Anda suka minum teh hangat, harganya Rp3.000 per gelas. Harga tersebut termasuk murah untuk ukuran warung di lokasi obyek wisata. Saya menyarankan Anda mengunjungi warung nasi goreng ini jika berlibur ke Kadilangu. Tempatnya mudah diingat kok, tepat di depan Penginapan Haji Suko Kadilangu yang ada di jalan raya area Makam Sunan Kalijaga. Pelayanan penjualnya juga ramah terhadap tamu yang baru dikenal. Recommended deh!
Setiap daerah di Kepulauan Nusantara memiliki ragam sajian kuliner yang unik dan menarik untuk dicoba. Pastikan acara liburan Anda menjadi berkesan karena telah mencoba cita rasa sajian kuliner daerah setempat. Nah, tunggu apa lagi? Ayo jelajahi kelezatan wisata kuliner di setiap daerah Indonesia!
Tinggalkan Balasan ke Essa Batalkan balasan