Apa kabar kawan blogger Jombang? The Jombang Taste kembali menyapa Anda dengan artikel obyek wisata di Jawa Timur. Masih melanjutkan cerita pengalaman liburan wisata religi Wali Limo, kali ini saya berbagi kisah liburan ke makam Sendangduwur. Obyek wisata religi Makam Sendang Duwur terletak di Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Obyek wisata Sendangduwur saat ini menjadi salah satu tujuan liburan Wali Songo yang unik.
Untuk mencapai lokasi obyek wisata Sendangduwur tidaklah sulit. Menurut papan petunjuk jalan, Sendangduwur terletak 3 km dari garis pantai Paciran. Jika Anda berangkat dari arah Kota Tuban, Anda bisa belok kanan setelah melewati kelompok warung di pinggir pantai. Ada papan petunjuk yang memudahkan setiap wisatawan berkunjung ke lokasi Sendangduwur.
Lokasi Sendangduwur
Perjalanan dari garis pantai ke obyek wisata Sendangduwur sungguh menantang. Jalan beraspal lebarnya tidak lebih dari 4 meter. Saat itu saya dan kawan-kawan mengendarai mobil elf sehingga masih bisa bersimpangan jalan dengan kendaraan sepeda motor. Akan lebih merepotkan lagi kalau kendaraan yang Anda gunakan berkunjung ke wisata Sendangduwur adalah bus besar.
Maka tidak mengherankan kalau saat ini tidak banyak wisatawan tahu keberadaan obyek wisata Sendangduwur karena akses jalan rayanya masih sempit. Selain itu, berdasarkan pengalaman saya berkunjung ke Sendangduwur, hanya ada satu desa dari bibir pantai Paciran ke lokasi obyek wisata. Selebihnya, Anda hanya akan menjumpai hutan semak belukar di utara jalan beraspal.
Untungnya pemandangan alam pegunungan kapur di sisi selatan jalan sangat indah, bahkan terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Formasi alam dataran tinggi kapur yang terbentuk mengingatkan Anda pada eksotisme Negeri Yunani. Jangan lewatkan untuk mengabadikan momen menarik ini dalam gambar tempat wisata yang indah di Kabupaten Lamongan.
Makam Kuno
Setelah 20 menit melalui hutan, saya sampai di jalanan menurun menuju kaki masjid Sendangduwur. Sesuai dengan namanya, masjid Sendangduwur terletak di puncak sebuah tanah berketinggian sekitar 20 meter dari permukaan tanah. Saya dan kawan-kawan wisatawan melaksanakan sholat dhuhur di dalam masjid tersebut. Terasa adem dan bikin mata ngantuk.
Setelah sholat dhuhur, saya dan wisatawan lainnya mulai berjalan menuruni masjid menuju area belakang masjid. Setiap pengunjung makam diwajibkan melepas alas kaki untuk berjalan ke arah makam. Cuaca Lamongan siang itu sangat panas. Ubin panas yang terpanggang matahari telah menyengat kaki kami semua. Selain itu, wisatawan harus berjalan naik ke pintu makam. In bukanlah perjalanan wisata religi yang mudah.
Usai berdoa di dalam cungkup makam, saya dan saudara menyempatkan diri mengabadikan keunikan obyek wisata Makam Sendangduwur dalam bentuk foto dan video. Ornamen kala makara khas agama Hindu tampak menghias gapura makam di bawah. Pemandangan dari atas makam sungguh menakjubkan. Tampak rumah-rumah penduduk dan masjid di desa tetangga tersusun dengan rapi.
Saya ingin meluangkan waktu lebih lama di kawasan wisata Sendangduwur. Namun apa daya karena ini adalah acara rame-rame maka saya tidak bisa menentukan kegiatan liburan semau sendiri. Meski demikian, satu saat nanti saya ingin datang kembali ke obyek wisata Sendangduwur. I hope so.
Tinggalkan Balasan