Asmara di Tepi Pantai

Tak ada yang lebih mempesona daripada menyaksikan matahari tenggelam di tepi pantai bersama pasangan kita. Itulah yang dirasakan oleh Andien, sosok wanita cantik, berkulit eksotis, dan berkarakter lembut. Dia berada di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, bersama Ale, pacarnya yang merupakan seorang fotografer muda yang berbakat.

Mereka menjalin kisah asmara yang berawal ketika bertemu dalam sebuah pameran foto kebudayaan di Jakarta. Andien, yang merupakan seorang penari, kala itu menjadi salah satu modet yang diliput oleh Ale. Sejak saat itu, mereka mulai jatuh cinta dan meluangkan waktu untuk berkeliling Indonesia guna mengabadikan keindahan alam dan budayanya.

Pantai Parangtritis merupakan destinasi pertama mereka dalam perjalanan bekelana mencari inspirasi. Seolah tak ingin menyia-nyiakan waktu yang berharga, mereka berdua mulai mengambil gambar senja yang terlihat semakin jingga dan menggoda. Sungguh pemandangan selalu menjadi lebih indah saat bersama orang yang kita cintai, bukan?

Ketika mereka beristirahat di tepi pantai, Andien mulai bercerita tentang legenda yang melekat pada Pantai Parangtritis. Kisah mistis tentang Ratu Kidul dan pantai berpasir hitam ini membuat Ale terpana. Melihat Ale semakin asik mendengarkan cerita, membuat Andien semakin lekat padanya.

Entah apa yang membuat Ale tiba-tiba mencium kening Andien dengan penuh perasaan. Mungkin itu adalah atmosfer pantai yang penuh pesona, atau mungkin kisah mistis yang baru saja didya. Yang pasti, di tepi pantai itu, mereka saling berjanji untuk terus bersama dalam suka dan d, dalam setiap ramalan yang akan datang.

Pada akhirnya, mereka menjelajahi pantai hingga malam tiba, lampu-lampu di kejauhan mulai menyeruak dalam kegelapan, berpadu dengan gemerlap bintang di angkasa. Andien dan Ale duduk berdua di pasir, diselimuti gelombang berbisik yang menggoyang pantai. Langgam suara mereka membaur dengan alunan angin malam yang menyapa bulu kuduk.

Malam berlalu begitu saja, namun kenangan asmara di tepi pantai ini tak akan pernah pudar dalam ingatan. Inilah awal dari perjalanan panjang Andien dan Ale, menapaki waktu, menjelajahi lebih banyak lagi pantai bersama, menciptakan suka cita selama mereka bisa.

Mereka telah menemukan cinta sejati di tepi pantai; tak ada yang dapat menghalangi mereka berlayar lebih jauh atau melangkahkan kaki ke pantai baru. Bagi pasangan ini, cinta adalah singgasana yang menyatukan mereka untuk menjaga, membela, dan merawat satu sama lain.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *