Sekarang ini banyak sekali sayembara mengarang ditawarkan kepada masyarakat. Hampir semua instansi Pemerintah dan instansi swasta menyelenggarakan sayembara mengarang. Lomba menulis tersebut disebarluaskan melalui media online maupun cara-cara konvensional. Banyak perusahaan menyadari pentingnya artikel atau tulisan bagi pemasaran produk dan jasa yang mereka tawarkan kepada masyarakat. Dengan demikian banyak kesempatan bagi Anda untuk ikut serta mencoba karya kita masing-masing diadu dengan karya orang lain.
Dalam benak kita, yang terutama muncul adalah bahwa sayembara tersebut banyak pesertanya yang ikut berlomba. Yang mengikuti lomba menulis tentunya orang pilihan semuanya. Mereka sudah ahli, dan sebagainya. Padahal belum tentu demikian. Perkembangan teknologi internet memungkinkan siapa saja untuk menjadi penulis hebat secara cepat. Pada dua dekade lalu memang masih terdapat keterbatasan media belajar menulis. Namun saat ini telah banyak buku elektronik yang bisa dijadikan bahan belajar menulis.
Asal-usul Sayembara
Sayembara menulis adalah kegiatan yang menyenangkan. Sayembara itu sendiri kalau ditelusuri dari asal katanya (etimologi) adalah termasuk bahasa sanskerta: swayamwara. Swa artinya sendiri, yamwara berarti memilih. Jadi, swayamwara (sayembara) bermakna memilih sendiri (Suhadi, 2008: 29). Pada zaman dahulu seorang gadis umumnya dalam berumah tangga tidak mengetahui sebelumnya siapa calon suaminya. Suami seorang gadis adalah urusan para orang tua mereka. Yang memilih, yang menilai calon suami adalah orang tua si gadis.
Namun, ada kalanya si gadis memilih sendiri calon suaminya. Kegiatan memilih calon suami sendiri itulah yang dikenal diberi nama swayamwara. Peserta yang mengikuti ajang pencarian jodoh itu banyak sekali. Sang gadis pasti memilih yang terbaik di antara para peserta swayamwara itu. Dalam sayembara mengarang pun sudah barang tentu banyak yang mengikutinya. Apalagi sayembara tingkat nasional yang hadiahnya sangat menarik. Namun, di dalam hal ini tidak mesti para pengarang yang termasyhur pasti memenangkan sayembara tersebut. Oleh sebab itu, bila ada sayembara mengarang sebaiknya Anda selalu ikut.
Syarat pertama mengikuti sayembara apa pun adalah tidak berkecil hati. Bila seseorang mengikuti sayembara sudah berkecil hati, berarti dia sudah kalah sebelum bertanding. Bahkan karena dihinggapi rasa kecil hati, selamanya tidak pemah berani mencoba ikut sayembara apa pun. Penulis telah membuktikan sendiri bahwa belum tentu pemenang sayembara mesti pengarang terkenal. Penulis sebagai orang awam ternyata pernah memenangkan lomba menulis tingkat nasional.
Sebelum mengikuti lomba menulis di internet, Anda harus memperhatikan teknik menulis ebaik-baiknya. Pernah terjadi dalam cerita pewayangan. Pada masa itu para keturunan Bharata menyelenggarakan sayembara keterampilan menggunakan senjata. Yang mengikuti para ksatria juara dunia. Namun di antara peserta itu ada seorang dusun bernama Basusena. Basusena berhasil menjadi juara dalam kontes tersebut. Kemudian ada lagi dalam cerita rakyat Jawa Timur kisah Jaka Berek. Jaka Berek adalah anak desa yang berhasil memenangkan sayembara memanah. Atas keberhasilannya itu, maka Jaka Berek diangkat sebagai seorang pembesar bergelar Sawunggaling di Surabaya.
Information overload. Conceptual image of male and female figures with an array of television images that are breaking over them in a wave. This image may represent the concept of information overload, where too much information is provided and it becomes difficult to select what is needed.Merespons Lomba Menulis
Anda mengetahui ada sayembara karena mendengar atau mengetahui dari pengumuman. Oleh karena itu maka pengumuman merupakan landasan utama untuk mengerjakan karangan. Konsekuensinya adalah kita harus benar-benar memahami maksud pengumuman tersebut. Pengumuman itu harus kita simpan rapi, dan selalu kita lihat secara teratur. Demikian juga dalam mencari tahu kontes menulis terbaru di internet. Anda harus memahami dan mematuhi aturan penulisan artikel kontes. Hal ini terlibat agak ribet dan merepotkan. Tapi itulah seni mengikuti kontes menulis online.
Asal pengumuman kontes menulis sendiri ada dua macam. Ada pengumuman yang berasal dari media elektronik (radio dan televisi) dan dari media cetak (surat kabar, majalah, brosur dan sebagainya). Selain itu, penyebarluasan informasi lomba menulis saat ini lebih banyak dilakukan melalui media sosial dengan bantuan teknologi internet. Pengumuman lomba menulis yang asalnya dari media cetak memang mudah kita pahami. Namun informasi yang berasal dari media elektronik perlu usaha pemahaman lebih lanjut.
Dengan mengamati pola penilaian lomba menulis, nyatalah bahwa segi isi karangan dan segi bahasa sangat tinggi nilainya bagi penentuan juara kontes menulis. Dengan demikian bagi pengikut sayembara atau pengarang, sangat patut memperhatikan isi dan bahasa dalam tulisan masing-masing. Orang akan amat tertarik pertama-tama oleh sajian bahasa yang segar. Bahasa yang lancar dan kreatif sungguh enak dibaca. Kesesuaian tulisan dengan tema yang ditentukan harus selalu diperhatikan. Mungkin Anda membutuhkan riset atau penelitian kecil terlebih dulu untuk mulai menulis. Hal ini sangat wajar dilakukan agar artikel karya Anda lebih obyektif.
Daftar Pustaka:
Suhadi. 2008. Memenangkan Lomba Mengarang. Balai Pustaka: Jakarta
Tinggalkan Balasan