
Apa kabar kawan blogger Jombang? The Jombang Taste hadir kembali melalui artikel pengetahuan budaya Jawa. Kali ini penulis membahas uger-uger lawang, yaitu keluarga yang memiliki dua anak laki-laki dari satu ibu dan satu anak. Dalam Bahasa Jawa dijelaskan bahwa uger-uger lawang yaiku anak loro lanang kabeh. Uger-uger lawang adalah simbol dua buah kayu tegak yang menyusun pintu rumah. Hal itu mewakili karakter dua anak laki-laki tangguh yang mampu menjadi penyokong kebanggan keluarga. Simbol tersebut memberikan pengharapan bagi orang tua bahwa kedua anak lelaki tersebut bisa menjunjung tinggi martabat orang tua.
Anak uger-uger lawang memiliki posisi khusus bagi keluarga Jawa. Keluarga yang memiliki dua anak laki-laki disarankan untuk melakukan upacara tradisional ruwatan. Ruwatan dilakukan untuk menghindarkan terjadinya balak atau musibah dalam keluarga tersebut. Prosesi ruwatan berlangsung sehari penuh melalui kegiatan nanggap seni wayang kulit. Pihak keluarga yang melakukan ruwatan harus menyediakan perlengkapan khusus untuk menyempurnakan upacara tradisional ini. Misalkan cok bakal seperangkat beserta buah-buahan dan nasi tumpeng.
Makna proses ruwatan adalah pengorbanan orang tua untuk memberikan sedekah kepada masyarakat sekitar tempat tinggalnya dan mempererat kekerabatan dengan masyarakat sekitar. Rasa syukur orang tua diungkapkan melalui kesediaan mereka berbagi dengan orang-orang yang tinggal di sekitar rumah. Demikian tulisan singkat The Jombang Taste mengenai anak uger-uger lawang dalam keluarga Jawa. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda. Sampai jumpa dalam seri pengetahuan budaya Jawa berikutnya.
Tinggalkan Balasan