Di sebuah desa kecil di pinggiran Bandung, hiduplah seorang anak laki-laki yang memiliki mimpi besar. Namanya adalah Ardi, dan ia bercita-cita untuk menjadi pemain sepakbola profesional dan bermain di Piala Dunia.
Ardi adalah anak yang gigih. Setiap hari setelah sekolah, ia akan pergi ke lapangan sepakbola desa dengan bola yang sudah usang. Sepatu bola yang ia pakai sudah terlihat tua dan robek di beberapa bagian, namun itu tidak mengurangi semangatnya untuk berlatih.
Kemampuan Ardi dalam menggiring bola dan akurasi tendangannya membuatnya menjadi sorotan di desanya. Walaupun hanya bermain di lapangan tanah dengan gawang yang terbuat dari bambu, Ardi selalu bermain seolah-olah ia sedang berada di stadion besar.
Suatu hari, ada seorang pencari bakat yang sedang mencari pemain muda berpotensi untuk dibawa ke akademi sepakbola terkenal di Jakarta. Pencari bakat itu terkesima melihat permainan Ardi yang luar biasa. Ia mendekati Ardi dan berkata, “Kamu punya bakat yang hebat, anak muda. Bagaimana kalau kamu ikut saya ke Jakarta? Kami akan melatihmu menjadi pemain sepakbola profesional.”
Ardi tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ini adalah langkah pertama untuk mewujudkan mimpinya. Dengan dukungan penuh dari keluarga dan teman-temannya, Ardi berangkat ke Jakarta untuk memulai petualangan barunya.
Bertahun-tahun kemudian, setelah banyak pengorbanan dan kerja keras, Ardi berhasil menjadi bagian dari tim nasional Indonesia. Dan pada suatu hari yang tak terlupakan, Ardi berdiri di tengah lapangan Piala Dunia, mengenakan seragam timnas dengan lambang Garuda di dada. Ia menutup matanya sejenak dan mengingat kembali perjalanan panjangnya dari lapangan tanah desa ke stadion megah ini. Mimpi Ardi telah menjadi kenyataan.
Tinggalkan Balasan