Kategori: Media Sosial

  • Fenomena Kampung TikTok dan Kasus Gunawan Sadbor

    Fenomena Kampung TikTok dan Kasus Gunawan Sadbor

    Kampung TikTok telah menjadi fenomena sosial yang menarik di Indonesia, khususnya di Desa Bojongkembar, Sukabumi, Jawa Barat. Ini adalah kisah tentang bagaimana media sosial, khususnya TikTok, telah mengubah kehidupan warga desa dari berbagai latar belakang profesi menjadi konten kreator yang menghasilkan pendapatan dari aktivitas mereka di platform tersebut.

    Gunawan Sadbor, seorang tiktoker dari desa tersebut, telah menjadi pusat perhatian setelah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan promosi judi online. Kronologi kasus ini bermula dari popularitas Gunawan yang dikenal dengan joget khasnya di TikTok, yang kemudian membawa teman-temannya di kampung untuk bergabung dalam aktivitas serupa. Kesuksesan Gunawan dalam menghasilkan pendapatan dari TikTok telah mendorong banyak warga desa untuk mengikuti jejaknya.

    Sebelumnya, warga desa ini bekerja sebagai petani, buruh pabrik, dan pembuat kicimpring, sebuah jenis kerupuk tradisional. Namun, pendapatan dari pekerjaan tersebut tidak seberapa dibandingkan dengan potensi penghasilan dari TikTok. Gunawan sendiri dilaporkan bisa meraup untung hingga Rp700.000 per hari dari aktivitasnya di TikTok.

    Namun, keberhasilan ini tidak berlangsung lama. Gunawan dan aktivitas TikTok di desa tersebut mendapat sorotan setelah ia ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Sukabumi dan ditetapkan sebagai tersangka. Penangkapan ini telah memberikan dampak signifikan bagi kampung TikToker di Sukabumi, yang mendadak menjadi sepi.

    Kasus Gunawan Sadbor ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang etika dan legalitas dalam mencari penghasilan melalui media sosial. Di satu sisi, media sosial memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat, terutama di daerah yang memiliki akses terbatas terhadap pekerjaan formal. Di sisi lain, kasus ini juga menyoroti pentingnya kesadaran hukum dan etika dalam menggunakan platform digital.

    Kronologi lengkap kasus Gunawan Sadbor ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab. Ini juga menunjukkan bahwa di era digital ini, setiap individu harus memiliki pemahaman yang baik tentang hukum dan etika digital untuk menghindari potensi masalah hukum yang dapat mengancam karir dan kehidupan mereka.

    Kasus ini masih terus berkembang, dan banyak mata tertuju pada bagaimana hukum akan menangani fenomena baru ini. Apakah akan ada regulasi baru yang muncul? Bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan media sosial untuk kesejahteraan tanpa melanggar hukum? Ini adalah beberapa pertanyaan yang masih menunggu jawaban di masa depan.

    Joget Sadbor: Dari Viralitas ke Kontroversi

    Joget Sadbor, sebuah fenomena yang mengguncang jagat media sosial Indonesia, khususnya TikTok, telah menjadi topik hangat yang tak hanya mengundang tawa tetapi juga perhatian serius dari berbagai pihak. Di balik gerakan tarian yang enerjik dan ekspresif ini, terdapat kisah Gunawan, seorang pria asal Sukabumi yang dikenal dengan nama Sadbor, yang telah mempopulerkan tren ini.

    Awalnya, Gunawan adalah seorang penjahit keliling di Jakarta yang mencari nafkah selama pandemi Covid-19 dengan melakukan siaran langsung di TikTok. Dengan kreativitas dan keisengannya, ia menciptakan joget yang kemudian viral dan dikenal sebagai Joget Sadbor. Gerakan ‘ayam patuk’ yang unik ini berhasil menarik perhatian dan saweran dari penonton, mengubah kehidupan Gunawan dan rekan-rekannya secara dramatis.

    Namun, seperti roller coaster, nasib Gunawan mengalami pasang surut. Setelah mencapai puncak popularitas dan mendapatkan penghasilan yang signifikan dari aktivitasnya di TikTok, Gunawan menghadapi masalah hukum. Ia ditangkap oleh kepolisian karena diduga mempromosikan judi online melalui siaran langsungnya. Kontroversi ini memicu diskusi luas tentang tanggung jawab dan batasan konten di media sosial.

    Kasus Gunawan mengingatkan kita bahwa viralitas di media sosial bisa membawa konsekuensi yang tidak terduga. Meskipun Joget Sadbor telah memberikan kebahagiaan dan hiburan bagi banyak orang, ia juga menyoroti pentingnya menggunakan platform media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab. Nasib Gunawan saat ini masih menjadi perhatian, menunggu hasil pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut.

    Kisah Gunawan dan Joget Sadbor adalah contoh nyata dari bagaimana media sosial dapat mengubah hidup seseorang dalam sekejap, baik secara positif maupun negatif. Ini adalah pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dengan konten yang kita bagikan dan konsumsi setiap hari.

    Reaksi Publik Terhadap Kasus Joget Sadbor: Antara Empati dan Kritik

    Kasus Joget Sadbor yang melibatkan Gunawan alias Sadbor telah memicu berbagai reaksi di kalangan publik. Di satu sisi, ada apresiasi terhadap langkah kepolisian yang menangkap Gunawan dalam kasus promosi judi online, yang dianggap sebagai upaya melindungi masyarakat dari kerugian finansial dan kerusakan moral. Tindakan ini juga dipandang sebagai langkah penting dalam menegakkan hukum dan menjaga etika di media sosial.

    Namun, di sisi lain, muncul kritik terhadap penanganan kasus ini, terutama berkaitan dengan dugaan ketidakadilan dalam penegakan hukum. Beberapa pihak menyoroti perbedaan perlakuan antara Gunawan dan pesohor atau influencer yang terlibat dalam kasus serupa, menimbulkan pertanyaan tentang kesetaraan di hadapan hukum.

    Kontroversi ini juga menarik perhatian para pakar sosial yang menilai fenomena mengemis online sebagai hasil dari perkembangan teknologi informasi dan tingkat kedermawanan warga Indonesia. Dalam konteks ini, Joget Sadbor dilihat sebagai ekspresi kreativitas yang salah arah, dimana keinginan untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat mengalahkan nilai-nilai kerja keras dan proses yang sewajarnya.

    Publik juga bereaksi terhadap fenomena ini dengan berbagai cara. Ada yang melihat Joget Sadbor sebagai inovasi positif yang membantu meningkatkan ekonomi lokal dan membangun komunitas yang lebih kuat. Sementara itu, ada pula yang mengkritiknya sebagai bentuk pengemis-an online dan menyoroti dampak negatif dari promosi judi online.

    Secara keseluruhan, kasus Joget Sadbor telah menjadi cerminan dari kompleksitas interaksi media sosial, hukum, dan masyarakat. Ini menunjukkan bagaimana sebuah tren viral dapat memiliki konsekuensi yang luas, mempengaruhi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Reaksi publik yang beragam ini menggarisbawahi pentingnya diskusi yang lebih mendalam tentang penggunaan media sosial dan tanggung jawab sosial yang menyertainya.

  • Pentingnya Backup Data dan Kewenangan yang Jelas dalam Menghadapi Ancaman Ransomware

    Pentingnya Backup Data dan Kewenangan yang Jelas dalam Menghadapi Ancaman Ransomware

    Insiden ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Indonesia telah memicu perdebatan penting mengenai keamanan data nasional. Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi PDI-P, TB Hasanuddin, menyoroti kebutuhan mendesak untuk memiliki protokol backup data yang kuat dan kewenangan yang jelas dalam mengelola data-data penting negara.

    Ransomware, sebuah bentuk serangan siber yang mengenkripsi data korban dan menuntut tebusan untuk dekripsi, bukanlah fenomena baru. Namun, insiden terbaru ini menunjukkan bahwa bahkan infrastruktur data nasional pun rentan terhadap serangan tersebut. TB Hasanuddin dengan tegas mempertanyakan, “Ini sebetulnya kecelakaan atau kebodohan nasional ya?” Pertanyaan ini menggambarkan frustrasi dan kekhawatiran yang mendalam terhadap berulangnya peristiwa kebocoran data dan peretasan sistem yang terus terjadi.

    Pentingnya backup data tidak dapat diremehkan. Backup yang efektif dapat menjadi garis pertahanan terakhir ketika serangan siber berhasil menembus sistem keamanan. Video tutorial dari Synology dan WD Smartware menunjukkan langkah-langkah praktis dalam melindungi data dari serangan ransomware melalui penggunaan WORM storage dan immutable snapshots. Ini adalah contoh dari solusi teknis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan data.

    Namun, di luar aspek teknis, ada pertanyaan besar tentang kewenangan dan tanggung jawab. Siapa yang harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data penting telah di-back up dengan benar? Bagaimana kita memastikan bahwa protokol ini diikuti secara konsisten? TB Hasanuddin menekankan pentingnya tindakan komprehensif dari pemerintah dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

    Insiden ini juga membuka mata kita terhadap pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan data nasional. Forensik digital yang dilakukan harus mampu mengidentifikasi pelaku dan memahami bagaimana serangan dapat terjadi, sehingga langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif dapat diimplementasikan.

    Kasus PDNS ini adalah peringatan keras bagi semua pihak untuk lebih serius dalam mengelola keamanan data. Dengan meningkatnya ancaman siber, tidak ada ruang untuk kelalaian. Indonesia, seperti banyak negara lain, harus memperkuat infrastruktur siber dan kebijakan keamanan data untuk melindungi aset digitalnya yang berharga.

    Dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks, kolaborasi antar lembaga pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum menjadi kunci. Edukasi tentang keamanan siber harus ditingkatkan, dan investasi dalam teknologi keamanan harus menjadi prioritas. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif dan koordinasi yang baik, kita dapat berharap untuk mengurangi risiko serangan siber dan melindungi data nasional dari ancaman di masa depan.

  • Bagaimana Cara Mengajarkan Privasi Online kepada Anak?

    Bagaimana Cara Mengajarkan Privasi Online kepada Anak?

    Mengajarkan Privasi Online kepada Anak

    Mengajarkan anak-anak tentang privasi online adalah tugas penting yang dihadapi oleh orang tua di era digital ini. Dengan meningkatnya penggunaan internet oleh anak-anak untuk belajar, bermain, dan berkomunikasi, penting bagi mereka untuk memahami bagaimana menjaga informasi pribadi mereka tetap aman dan mengenali bahaya yang mungkin ada di dunia maya.

    Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil orang tua untuk membekali anak-anak mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga privasi online mereka:

    1. Edukasi Awal

    Mulailah dengan mengedukasi anak-anak tentang penggunaan internet yang bijak. Ajarkan mereka untuk tidak pernah memberikan informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, atau nomor telepon kepada orang asing di internet, termasuk saat menggunakan media sosial atau bermain game online.

    2. Pemahaman Ancaman Cyber Crime

    Berikan pemahaman kepada anak-anak tentang kejahatan dunia maya dan contoh kasus yang pernah terjadi. Jelaskan bahwa berbagi lokasi atau informasi pribadi dapat menarik perhatian pelaku kejahatan seperti penipu atau predator seksual.

    3. Jejak Digital

    Ajarkan anak-anak tentang konsep jejak digital dan bagaimana aktivitas online mereka dapat meninggalkan jejak yang permanen. Diskusikan pentingnya berpikir sebelum berbagi informasi atau gambar di internet.

    4. Pengawasan Orang Tua

    Terlibatlah dalam aktivitas online anak-anak dan batasi waktu layar mereka. Gunakan alat pengawasan orang tua untuk memantau dan mengontrol akses mereka ke konten online.

    5. Kebijakan Privasi

    Ajak anak-anak untuk mempelajari kebijakan privasi situs web dan aplikasi yang mereka gunakan. Ini akan membantu mereka memahami informasi apa saja yang dikumpulkan tentang mereka dan bagaimana informasi tersebut digunakan.

    6. Memberi Contoh

    Jadilah contoh yang baik dalam menjaga privasi online Anda sendiri. Gunakan pengaturan privasi yang kuat dan berbagilah secara bijak di media sosial.

    7. Komunikasi Terbuka

    Pastikan anak-anak merasa nyaman untuk berbicara dengan Anda tentang pengalaman mereka di internet. Dorong mereka untuk melaporkan jika mereka merasa tidak nyaman atau jika mereka menghadapi sesuatu yang mencurigakan.

    8. Pengaturan Privasi

    Ajarkan anak-anak cara menyesuaikan pengaturan privasi pada akun media sosial dan aplikasi mereka untuk mengontrol siapa yang dapat melihat informasi dan postingan mereka.

    9. Praktik Sandi yang Baik

    Ajarkan anak-anak tentang pentingnya menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online mereka dan pentingnya tidak berbagi kata sandi dengan orang lain.

    10. Berpikir Sebelum Berbagi

    Dorong anak-anak untuk selalu berpikir sebelum mereka berbagi informasi atau gambar online. Mereka harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari apa yang mereka posting.

    Dengan mengikuti langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan kebiasaan yang sehat dalam menggunakan internet dan menjaga privasi online mereka.

    Pendidikan tentang privasi online harus menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari anak-anak, karena akan membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dunia digital dengan aman dan bertanggung jawab.

    Privasi online adalah hak setiap individu, dan dengan pendidikan yang tepat, anak-anak dapat belajar untuk melindungi hak tersebut dan menghormati privasi orang lain.

    Langkah Mengamankan Data Pribadi

    Mengajarkan anak tentang keamanan data pribadi merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan digital mereka. Di era internet dan media sosial yang berkembang pesat, anak-anak sering kali terpapar pada risiko keamanan data pribadi yang dapat berujung pada masalah serius seperti pencurian identitas atau penyalahgunaan informasi.

    Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil orang tua untuk membantu anak-anak mereka memahami dan menerapkan keamanan data pribadi:

    1. Edukasi Tentang Penggunaan Internet yang Bijak

    Ajarkan anak-anak untuk tidak memberikan informasi pribadi mereka kepada orang asing di internet, termasuk saat menggunakan media sosial atau bermain game online.

    2. Pemahaman Tentang Ancaman Cyber Crime

    Berikan pemahaman kepada anak-anak tentang kejahatan dunia maya dan contoh kasus yang pernah terjadi, sehingga mereka menyadari pentingnya menjaga keamanan data pribadi.

    3. Penjelasan Mengenai Jejak Digital

    Jelaskan kepada anak-anak bahwa setiap aktivitas yang mereka lakukan di internet dapat meninggalkan jejak digital yang permanen dan dapat diakses oleh orang lain.

    4. Pengawasan Orang Tua dan Pembatasan Waktu Layar

    Pantau aktivitas online anak-anak dan batasi waktu mereka menghabiskan waktu di depan layar untuk mengurangi risiko terpapar pada konten yang tidak sesuai.

    5. Mempelajari Kebijakan Privasi

    Ajak anak-anak untuk mempelajari kebijakan privasi dari situs web dan aplikasi yang mereka gunakan untuk memahami bagaimana informasi mereka dikumpulkan dan digunakan.

    6. Memberi Contoh yang Baik

    Orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam menjaga keamanan data pribadi mereka sendiri dan menunjukkan praktik keamanan yang baik di hadapan anak-anak.

    7. Mengajarkan Tentang Kerahasiaan Informasi Pribadi

    Ajarkan anak-anak pentingnya menjaga kerahasiaan informasi pribadi mereka, termasuk kata sandi dan detail akun.

    8. Menggunakan Pengaturan Keamanan

    Gunakan pengaturan keamanan pada perangkat yang digunakan anak-anak, termasuk penggunaan kata sandi yang kuat dan fitur keamanan lainnya.

    9. Pantau Aktivitas Online Anak

    Orang tua harus memantau aktivitas online anak-anak dan berkomunikasi dengan mereka tentang apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan di dunia digital.

    10. Mengajarkan Tentang Perlindungan Data Pribadi

    Ajarkan anak-anak tentang pentingnya melindungi data pribadi mereka dan cara-cara untuk melakukannya, seperti tidak berbagi data pribadi dengan entitas yang tidak dikenal.

    Dengan mengikuti langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka memahami pentingnya keamanan data pribadi dan cara-cara untuk melindungi diri mereka sendiri di dunia digital.

    Pendidikan tentang keamanan data pribadi harus menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari anak-anak, karena akan membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dunia digital dengan aman dan bertanggung jawab.

    Keamanan data pribadi adalah hak setiap individu, dan dengan pendidikan yang tepat, anak-anak dapat belajar untuk melindungi hak tersebut dan menghormati privasi orang lain.

  • Mengapa Anak Muda Jaman Sekarang Suka Main Tik Tok?

    Mengapa Anak Muda Jaman Sekarang Suka Main Tik Tok?

    Anak muda saat ini tertarik dengan TikTok karena platform ini menawarkan berbagai fitur menarik yang memungkinkan mereka untuk membuat dan menonton video pendek dengan beragam konten kreatif. TikTok menyediakan kesempatan bagi penggunanya untuk berekspresi, mengekspresikan diri, dan mendapatkan pengakuan dari sesama pengguna. Selain itu, fitur kolaborasi, tantangan, dan trending hashtag juga mendorong interaksi antar pengguna, menciptakan rasa komunitas yang kuat di dalam aplikasi.

    Selain itu, TikTok juga menawarkan peluang bagi pengguna untuk menjadi “selebgram” atau mendapatkan popularitas secara instan, yang kemudian dapat di-monetize. Hal ini menarik bagi banyak anak muda yang tertarik dengan potensi keberhasilan di dunia digital.

    Selain alasan-alasan tersebut, faktor seperti tekanan dari teman sebaya, tren budaya pop, dan konten yang dihasilkan oleh selebriti atau influencer juga memainkan peran dalam popularitas TikTok di kalangan anak muda.

    Apakah Tik Tok Menawarkan Popularitas?

    Ya, TikTok memiliki potensi untuk meningkatkan popularitas seseorang secara signifikan. Dengan platform yang memiliki jangkauan global, pengguna TikTok dapat dengan cepat memperoleh basis penggemar yang besar dan mendapatkan pengakuan di tingkat lokal maupun internasional. Banyak orang yang awalnya tidak dikenal telah menjadi terkenal melalui konten yang mereka bagikan di TikTok. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk membangun merek pribadi dan memanfaatkan popularitas tersebut ke berbagai kesempatan, seperti kemitraan merek, promosi produk, dan kesempatan bisnis lainnya. Dengan demikian, TikTok dapat berpotensi untuk menawarkan popularitas kepada para penggunanya.

    Apakah Dampak Popularitas dari Tik Tok?

    Dampak dari popularitas TikTok bisa bermacam-macam, tergantung pada bagaimana seseorang mengelolanya. Secara positif, popularitas di TikTok dapat membuka peluang bisnis dan karier yang baru, seperti kesempatan untuk bermitra dengan merek, sponsor, dan promosi produk. Selain itu, popularitas di platform ini juga dapat meningkatkan pengaruh sosial dan membantu memperluas jaringan kontak seseorang.

    Namun, ada juga dampak negatif yang mungkin muncul dari popularitas TikTok, seperti tekanan untuk terus memproduksi konten yang populer, tekanan mental, dan risiko cyberbullyi dan peretasan akun. Selain itu, popularitas yang cepat juga bisa sulit untuk dijaga, dan seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam memisah personal dan publik kehidupan mereka.

    Oleh karena itu, pentingnya untuk memahami bahwa popularitas di TikTok bisa menjadi pisau bermata dua, dan penting untuk mengelolanya dengan bijaksana demi kesejahteraan pribadi dan profesional.

    Apakah Tik Tok Berdampak Negatif pada Pendidikan Anak?

    TikTok bisa memiliki dampak negatif pada pendidikan anak, terutama jika tidak diawasi dengan baik. Penggunaan berlebihan dari platform ini bisa mengakibatkan gangguan pada fokus belajar, berkurangnya waktu untuk melakukan tugas sekolah, dan kurangnya tidur akibat terjaga hingga lar malam untuk menonton atau membuat konten TikTok.

    Selain itu, TikTok juga memiliki potensi untuk menampilkan konten yang tidak pantas atau tidak sesuai untuk usia anak-anak. Hal ini dapat mempengaruhi cara anak memandang dunia, mendorong perilaku yang tidak patut ditiru, atau mengganggu perkembangan mereka.

    Namun, dengan pengawasan yang tepat dan pendidikan yang benar dari orangtua dan pendidik, penggunaan TikTok dapat diintegrasikan dalam pendidikan anak dengan cara yang positif. Konten bermutu yang edukatif juga dapat ditemukan di TikTok, yang dapat mendukung pem belajar anak dalam cara yang menarik dan menyen.

    Bagaimana Cara Memanfaatkan Tik Tok untuk Edukasi?

    Ada beberapa cara untuk memanfaatkan TikTok untuk tujuan edukasi, di antaranya:

    1. Membuat Konten Edukasi

    Guru dan pendidik dapat membuat video pendek yang menjelaskan topik pelajaran secara menarik dan kreat. Konsep visual dan narasi animasi dapat digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep yang kompleks dalam waktu singkat.

    2. Menyelenggarakan Tantangan Edukasi

    Mendesain tantangan yang mengajak siswa atau pengikut untuk berpartisipasi dalam aktivitas edukasi, seperti tantangan matematika, tantangan kosakata, atau tantangan eksperimen sains.

    3. Kolaborasi antar Guru dan Siswa

    Memfasilitasi kolaborasi antara guru dan siswa, di mana siswa dapat berpartisipasi dalam membuat konten edukatif yang dapat digunakan oleh rekan-rekan sebayadan siswa di seluruh dunia.

    4. Mendorong Diskusi

    Membuat video yang memprovokasi diskusi atau refleksi pada topik-topik tertentu, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dan mengembangkan wawasan baru melalui komentar yang mereka isi.

    5. Menyebarkan Informasi Penting

    TikTok dapat digunakan untuk menyebarkan informasi penting seperti tips kesehat, informasi bencana alam, kampanye sosial, dan pemahaman terhadap isu global yang relevan.

    Dengan demikian, TikTok dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk mendukung pendidik di lingkungan pembelajaran yang dinamis dan menarik.

    Kapan Anak Harus Berhenti Bermain Tik Tok?

    Tidak ada batasan waktu yang baku untuk bermain TikTok, namun penting untuk memastikan bahwa penggunaan aplikasi ini tidak mengganggu keseimbangan kehidupan sehari-hari. Anak harus diarahkan untuk tetap menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, termasuk tidur yang cukup, waktu untuk belajar, dan interaksi sosial di kehidupan nyata.

    Sebagai panduan umum, disarankan untuk menetapkan batasan waktu harian untuk penggunaan media sosial, termasuk TikTok, dan mengajak anak untuk memprioritaskan kegiatan lain yang penting. Orangtua juga harus memantau konten yang diakses anak dan memastikan bahwa penggunaan TikTok sesuai dengan nilai dan perilaku yang diinginkan.

    Pemantauan, komunikasi terbuka, dan pembahasan tentang batasan waktu yang sehat adalah kuncinya untuk memastikan anak menggunakan TikTok secara bertanggung jawab.

    Bagaimana Cara Memonitor Konten Tik Tok?

    Anda bisa memonitor konten TikTok dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

    1. Komunikasi Terbuka

    Berbicara dengan anak Anda tentang penggunaan TikTok dan jenis konten yang mereka akses. Dorong mereka untuk berbagi pengalaman dan mengungkapkan kekhawatiran mereka.

    2. Memahami Pengaturan Privasi dan Keamanan

    Kenali pengaturan privasi dan kontrol orangtua TikTok. Pastikan akun anak Anda diatur sebagai akun pribadi dan membatasi interaksi hanya kepada pengikut yang telah disetujui.

    3. Pengecekan Rutin

    Tetapkan waktu khusus untuk memeriksa aktivitas TikTok anak Anda. Perhatikan video yang mereka tonton, bagikan, atau interaksi, dan perhatikan konten yang mungkin tidak pantas atau mengkhawatirkan.

    4. Gunakan Alat Kesejahteraan Digital

    TikTok menyediakan fitur-fitur seperti manajemen waktu layar dan modo terbatas untuk membatasi jenis konten yang dapat diakses. Manfaatkan alat-alat ini untuk menciptakan lingkungan penelusuran yang lebih aman bagi anak Anda.

    5. Edukasi tentang Keamanan Online

    Ajarkan anak Anda tentang pentingnya keamanan online, privasi, dan kewarganegaraan digital yang bertanggung jawab. Bantu mereka memahami potensi risiko dari berinteraksi dengan jenis konten tertentu atau berhubungan dengan orang asing di platform ini.

    Dengan secara aktif terlibat dalam penggunaan TikTok anak Anda dan mendorong komunikasi terbuka, Anda dapat secara efektif memantau dan membimbing mereka dalam mengonsumsi konten dengan cara yang mempromosikan pengalaman online yang aman dan positif.

    Bagaimana Cara Pengaturan Privasi di Tik Tok?

    Pengaturan privasi merupakan fitur yang sangat penting untuk mengontrol dan melindungi informasi pribadi di platform digital. Di TikTok, pengguna dapat mengatur privasi akun mereka dengan cara sebagai berikut:

    1. Akun Pribadi

    Pengguna dapat mengatur akun mereka sebagai “Pribadi”, yang berarti hanya pengikut yang disetujui dapat melihat video mereka. Ini membantu mengontrol siapa yang dapat berinteraksi dengan konten mereka.

    2. Kontrol Pengikut

    TikTok memungkinkan pengguna untuk mengatur siapa yang dapat mengikuti mereka. Mereka dapat memutuskan untuk menerima pengikut secara terbuka atau hanya memperbolehkan pengikut yang mereka setujui.

    3. Filter Komentar

    Pengguna dapat menggunakan filter komentar untuk memblokir atau menyaring komentar berdasarkan kata kunci tertentu. Ini membantu mengurangi kemungkinan komentar yang tidak pantas atau mengganggu.

    4. Pembatasan Umur

    TikTok memiliki pengaturan pembatasan umur yang memungkinkan orangtua untuk mengatur kendali orang tua pada pengalaman digital anak-anak mereka.

    Semua pengaturan ini membantu pengguna TikTok dalam mengelola privasi mereka dan memberikan kontrol lebih atas interaksi mereka di platform.

  • Tips Literasi Digital Cara Berinteraksi Secara Positif, Kreatif dan Aman di Internet

    Gambar ilustrasi percakapan Google di internet.

    Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 terus bergaung di Kabupaten Jombang. Kelompok penggiat literasi digital Jombang Jawa Timur melakukan webinar dengan judul Pentingnya Literasi Digital di Era Teknologi. Webinar ini dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Meeting pada Selasa, 15 Juni 2021 mulai pukul 09.00 WIB sampai selesai. Minat pendidik, orang tua, dan netizen sangat besar terhadap pelaksanaan webinar yang didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ini. Hal itu terlihat dari banyaknya jumlah peserta webinar yang mencapai dua ratusan peserta. (lebih…)

  • Lindungi Diri Anda Dengan Literasi Digital

    Perusahaan keuangan berbasis teknologi kini makin memudahkan transaksi manusia modern.

    Bagaimana kabar kawan-kawan komunitas blogger Jombang hari ini? Semoga Anda tetap bersemangat dan giat melakukan aktivitas di masa pandemi. Kali ini penulis menghadirkan ringkasan materi dari webinar yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada Selasa, 15 Juni 2021 lalu. Webinar untuk masyarakat Jombang ini dilaksanakan melalui aplikasi Zoom dan membahas literasi digital. Webinar literasi digital ini dilaksanakan untuk netizen dan para pendidik di wilayah Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur. (lebih…)

  • Memaknai Literasi Digital dalam Kebebasan Berekspresi di Media Sosial

    Perusahaan keuangan berbasis teknologi kini makin memudahkan transaksi manusia modern.

    Apa kabar kawan komunitas blogger Jombang? Semoga Anda selalu bersemangat menjalani hari-hari yang penuh tantangan di masa pandemi ini? Artikel kali ini merupakan rangkuman dari webinar Literasi Digital yang dilaksanakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia pada Selasa, 15 Juni 2021 melalui aplikasi Zoom Meeting. Tema webinar ini adalah Pentingnya Literasi Digital di Era Teknologi. Pembahasan menarik kali ini adalah makna literasi digital dalam kebebasan berekspresi di media sosial.

    Literasi digital berarti kita harus melek teknologi dan melek hukum. Harus kita perhatikan baik-baik setiap kata-kata yang kita buat dalam status di media sosial. Kalau memang tidak dibutuhkan, kata-kata tersebut silakan segera dihancurkan. Itu pun bukan jaminan Anda akan aman dari segala resiko karena sebenarnya data yang hilang akan masuk ke recycle bin server situs media sosial. Bedanya, sampah-sampah status media sosial itu masih bisa diambil. (lebih…)

  • Pilih Menulis di Sosmed Atau Bikin Artikel Blog?

    Creative Study Techniques That Actually Work - From Pinterest
    Creative Study Techniques That Actually Work – From Pinterest

    Bagaimana kabar kawan-kawan komunitas blogger Jombang hari ini? Mudah-mudahan kalian selalu bersemangat mengekspresikan diri melalui artikel blog pribadi. (lebih…)